Budidaya ayam kampung menawarkan potensi keuntungan yang menjanjikan bagi para peternak. Ayam kampung dikenal memiliki kualitas daging yang lebih baik, tekstur yang kenyal, dan rasa yang gurih, sehingga permintaan di pasar selalu tinggi. Namun, keberhasilan dalam budidaya ini tidak lepas dari penerapan metode yang tepat, mulai dari pemilihan bibit hingga penanganan pasca panen. Artikel ini akan mengupas tuntas cara membudidayakan ayam kampung agar hasilnya optimal.
Kandang yang layak merupakan pondasi utama dalam budidaya ayam kampung. Pastikan kandang memiliki sirkulasi udara yang baik, namun terlindung dari angin kencang dan hujan. Lantai kandang sebaiknya kering dan dilapisi sekam atau serutan kayu untuk menyerap kelembaban dan kotoran. Sediakan juga tempat minum dan tempat pakan yang bersih serta mudah dijangkau oleh ayam. Jarak kandang dari pemukiman penduduk juga perlu diperhatikan untuk menghindari gangguan bau dan kebisingan.
Lingkungan yang nyaman akan sangat berpengaruh pada kesehatan dan pertumbuhan ayam. Jauhkan kandang dari sumber polusi dan pastikan area sekitar kandang bebas dari predator seperti tikus, ular, atau kucing liar. Pemberian alas kandang yang tepat, seperti sekam, sangat penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya.
Kualitas bibit sangat menentukan hasil panen. Pilihlah bibit ayam kampung yang sehat, aktif bergerak, mata cerah, dan tidak cacat fisik. Bibit yang baik biasanya berasal dari indukan yang unggul dan telah melalui proses seleksi. Anda bisa mendapatkan bibit dari penetasan sendiri, membeli dari peternak terpercaya, atau dari balai benih ternak. Pastikan bibit yang Anda pilih sudah divaksin sesuai dengan program vaksinasi yang direkomendasikan untuk mencegah penyakit.
Perhatikan juga umur bibit yang akan dibeli. Umumnya, bibit berumur 1-2 minggu sudah siap untuk dipindahkan ke kandang pembesaran. Bibit yang terlalu muda rentan terhadap penyakit, sementara bibit yang terlalu tua mungkin sudah mengalami stres akibat perjalanan atau penanganan.
Pemberian pakan yang bergizi seimbang adalah kunci pertumbuhan ayam yang cepat dan sehat. Pakan untuk anak ayam (DOC) berbeda dengan pakan ayam yang lebih dewasa. Pada fase awal, anak ayam membutuhkan pakan dengan kandungan protein tinggi (sekitar 22-24%). Anda bisa menggunakan pakan pabrikan khusus starter atau meracik sendiri dengan bahan-bahan seperti jagung giling, dedak, bungkil kedelai, dan konsentrat. Pastikan pakan selalu segar dan tidak berjamur.
Seiring bertambahnya usia ayam, kebutuhan protein akan berkurang. Ayam umur 1-3 bulan membutuhkan protein sekitar 18-20%, dan ayam siap panen membutuhkan sekitar 16-18% protein. Selain pakan utama, Anda juga bisa memberikan tambahan pakan alami seperti daun-daunan hijau (daun pepaya, kangkung), biji-bijian, atau sisa dapur yang sudah diolah agar tidak menimbulkan penyakit. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan secara teratur, minimal dua kali sehari.
Penyakit pada ayam kampung bisa menyebabkan kerugian besar jika tidak ditangani dengan baik. Pencegahan adalah cara terbaik. Jaga kebersihan kandang, berikan pakan yang berkualitas, dan pastikan air minum selalu tersedia dan bersih. Lakukan program vaksinasi sesuai dengan anjuran untuk melindungi ayam dari penyakit berbahaya seperti ND (Newcastle Disease), flu burung, atau Marek's Disease. Jika ada ayam yang terlihat sakit, segera pisahkan dari ayam lain untuk mencegah penularan.
Identifikasi gejala penyakit secara dini sangat penting. Gejala umum penyakit meliputi lesu, nafsu makan menurun, diare, batuk, atau kesulitan bernapas. Segera konsultasikan dengan dokter hewan atau petugas penyuluh peternakan terdekat jika menemukan gejala yang mencurigakan. Pemberian obat-obatan herbal atau antibiotik dapat dilakukan sesuai dengan anjuran ahli.
Kotoran ayam kampung merupakan sumber pupuk organik yang sangat bernilai. Anda bisa mengeringkan kotoran ayam untuk dijadikan pupuk kandang atau mengolahnya menjadi pupuk kompos. Hal ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga bisa menambah sumber pendapatan sampingan. Pemanfaatan limbah secara baik akan menciptakan sistem budidaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Membudidayakan ayam kampung membutuhkan ketelatenan dan pemahaman yang baik. Dengan perencanaan yang matang, pemilihan bibit yang tepat, pemberian pakan yang bergizi, serta pencegahan penyakit yang optimal, Anda dapat meraih kesuksesan dan keuntungan yang signifikan dari usaha peternakan ayam kampung.