Kedelai (Glycine max) dikenal sebagai salah satu sumber protein nabati terlengkap. Protein dalam kedelai tersusun dari berbagai asam amino esensial dan non-esensial. Mengisolasi atau memproduksi asam amino dalam bentuk murni dari kedelai merupakan proses penting dalam industri pangan, farmasi, dan nutrisi olahraga. Proses ini umumnya melibatkan hidrolisis protein diikuti dengan pemisahan dan pemurnian.
Protein kedelai memiliki kandungan asam amino yang sangat baik, menjadikannya bahan baku ideal. Dibandingkan dengan sumber hewani, kedelai menawarkan alternatif yang berkelanjutan dan bebas kolesterol. Asam amino yang paling banyak ditemukan dan dicari dari kedelai adalah Glutamin, Arginin, dan Leusin.
Ilustrasi Sederhana Proses Ekstraksi Asam Amino dari Kedelai
Proses industri untuk mendapatkan asam amino spesifik atau campuran asam amino bebas dari protein kedelai melibatkan beberapa tahapan krusial:
Tahap awal adalah mendapatkan konsentrat atau isolat protein kedelai berkualitas tinggi. Biji kedelai dibersihkan, dihilangkan kulitnya, dan digiling. Protein kemudian diekstraksi menggunakan larutan basa, diikuti dengan presipitasi pada titik isoelektrik (biasanya pH 4.5) untuk memisahkan protein dari karbohidrat dan lemak. Hasilnya dikeringkan menjadi bubuk isolat protein kedelai (SPI).
Protein adalah rantai panjang asam amino. Untuk melepaskan asam amino individu, ikatan peptida antar asam amino harus diputuskan. Inilah yang disebut hidrolisis. Terdapat dua metode utama:
Setelah hidrolisis, larutan yang dihasilkan perlu dinetralkan. Jika menggunakan hidrolisis asam, garam harus dihilangkan melalui proses ultrafiltrasi atau dialisis. Proses ini bertujuan memisahkan molekul asam amino kecil dari peptida besar atau sisa reagen.
Ini adalah langkah paling kompleks jika tujuannya adalah mendapatkan asam amino tunggal (misalnya hanya L-Glutamin). Teknik yang digunakan meliputi:
Setelah dimurnikan, larutan asam amino kemudian dikeringkan, seringkali menggunakan spray drying, untuk menghasilkan bubuk kristal asam amino yang stabil dan siap digunakan.
Asam amino yang diekstraksi dari kedelai memiliki spektrum aplikasi yang luas:
Meskipun kedelai adalah sumber yang kaya, proses pemurnian skala besar tetap menantang. Biaya enzim untuk hidrolisis, efisiensi pemisahan kromatografi, dan kebutuhan untuk memastikan bahwa produk akhir adalah isomer L (yang bioaktif) adalah beberapa pertimbangan utama dalam produksi asam amino industri dari kedelai.