Ayam arab, atau yang sering disebut ayam pelung, merupakan salah satu jenis ayam lokal Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Dikenal dengan suara kokoknya yang khas dan merdu serta postur tubuhnya yang gagah, ayam arab menjadi primadona bagi para penghobi ayam hias maupun peternak yang ingin mendapatkan keuntungan dari telur maupun dagingnya. Jika Anda tertarik untuk memulai usaha beternak ayam arab, artikel ini akan memberikan panduan lengkap mengenai cara beternak ayam arab, mulai dari pemilihan bibit, perawatan, hingga penanganan penyakit.
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk mengenal karakteristik ayam arab. Ayam ini memiliki beberapa keunggulan, seperti:
Keberhasilan beternak ayam arab sangat bergantung pada kualitas bibit yang Anda pilih. Ada beberapa cara untuk mendapatkan bibit ayam arab:
Saat memilih bibit, perhatikan ciri-ciri ayam arab yang baik, seperti bulu yang bersih dan mengkilap, mata yang cerah, paruh dan kaki yang kokoh, serta gerakan yang lincah.
Kandang yang nyaman dan aman adalah kunci utama dalam beternak ayam arab. Kandang harus memiliki sirkulasi udara yang baik, namun terlindung dari angin kencang dan hujan.
Luas kandang disesuaikan dengan jumlah ayam yang akan dipelihara. Sebagai gambaran, untuk ayam dewasa, sediakan ruang sekitar 0.5 meter persegi per ekor. Kandang harus memiliki tempat bertengger (tonggongan) dan tempat bersarang (kotak bertelur) bagi ayam betina.
Pakan adalah sumber energi dan nutrisi bagi ayam arab. Kebutuhan pakan akan berbeda tergantung pada usia dan fase produktivitas ayam.
Selain pakan pabrikan, Anda juga bisa memberikan pakan tambahan seperti jagung, dedak, sayuran hijau, atau protein hewani seperti keong atau cacing sesekali. Pastikan air minum selalu tersedia.
Perawatan yang baik akan meminimalkan risiko penyakit dan memaksimalkan produktivitas ayam arab.
Jaga kebersihan kandang secara rutin. Singkirkan kotoran, sisa pakan, dan bangkai ayam yang mati. Lakukan desinfeksi kandang secara berkala, terutama setelah ada kasus penyakit.
Program vaksinasi sangat penting untuk mencegah penyakit berbahaya seperti ND (New Castle Disease) atau AI (Avian Influenza). Konsultasikan dengan dokter hewan mengenai jadwal vaksinasi yang tepat untuk wilayah Anda. Jika ada ayam yang terlihat sakit, segera pisahkan untuk mencegah penularan dan obati sesuai anjuran.
Parasit internal (cacing) dan eksternal (kutu) dapat mengganggu pertumbuhan dan kesehatan ayam. Lakukan pengobatan rutin terhadap cacing dan jaga kebersihan kandang untuk mencegah infestasi kutu.
Ayam arab bisa dipanen untuk diambil dagingnya atau dipelihara untuk diambil telurnya. Jika Anda fokus pada telur, panen telur dilakukan setiap hari. Pastikan telur disimpan dengan baik.
Untuk pemasaran, Anda bisa menjual DOC, ayam siap potong, telur konsumsi, atau bahkan ayam indukan. Jalin hubungan baik dengan pasar lokal, rumah makan, atau komunitas penghobi ayam. Menawarkan ayam arab dengan kualitas suara kokok yang unik juga bisa menjadi nilai jual tersendiri.
Beternak ayam arab memang membutuhkan dedikasi dan pengetahuan, namun dengan panduan yang tepat, usaha ini bisa memberikan keuntungan yang menjanjikan. Mulailah dari skala kecil, pelajari setiap tahapan, dan terus tingkatkan kualitas perawatan Anda. Selamat beternak ayam arab!