Campuran Bensin dengan Minyak Tanah: Dampak dan Risiko Penggunaan

Ilustrasi Campuran Bahan Bakar Cair BENSIN MINYAK TANAH CAMPURAN

Representasi visual dari pencampuran dua jenis bahan bakar yang berbeda.

Dalam upaya penghematan atau karena keterbatasan akses terhadap bahan bakar yang sesuai, masyarakat terkadang tergoda untuk mencampur bensin dengan bahan bakar lain, khususnya minyak tanah (kerosene). Secara historis, minyak tanah pernah digunakan sebagai aditif atau pengganti parsial untuk bensin pada masa lalu ketika teknologi mesin berbeda. Namun, pada mesin modern, campuran bensin dengan minyak tanah adalah praktik yang sangat tidak disarankan dan berpotensi menimbulkan kerusakan serius.

Perbedaan Fundamental Kedua Bahan Bakar

Untuk memahami mengapa pencampuran ini berbahaya, kita perlu melihat perbedaan mendasar antara bensin (gasoline) dan minyak tanah. Kedua cairan ini adalah fraksi hidrokarbon yang berbeda dari penyulingan minyak mentah, dan didesain untuk fungsi yang sangat spesifik dalam mesin pembakaran internal.

1. Angka Oktan dan Kompresi

Bensin memiliki standar angka oktan yang tinggi (misalnya RON 90 hingga 98). Angka oktan menentukan ketahanan bahan bakar terhadap detonasi atau 'ngelitik' saat dikompresi di dalam silinder mesin. Mesin modern dirancang dengan rasio kompresi tinggi untuk efisiensi maksimal. Minyak tanah, di sisi lain, memiliki angka oktan yang jauh lebih rendah dan mudah terbakar secara prematur di bawah tekanan tinggi.

2. Volatilitas dan Titik Didih

Bensin sangat volatil, artinya mudah menguap pada suhu relatif rendah, memastikan pembakaran yang cepat dan merata saat disemprotkan oleh injektor. Minyak tanah memiliki titik didih yang jauh lebih tinggi, membuatnya kurang volatil. Ketika dicampur, campuran ini akan memiliki karakteristik penguapan yang tidak konsisten.

Dampak Campuran Bensin dan Minyak Tanah pada Mesin

Menggunakan campuran bensin dan minyak tanah dalam kendaraan bermotor, terutama mobil atau motor injeksi modern, akan memberikan serangkaian efek negatif yang cepat dan merusak:

Konteks Penggunaan Historis dan Modern

Dulu, minyak tanah (atau Kerosin) kadang dicampur dengan bensin, terutama pada periode krisis atau pada mesin berteknologi sangat tua yang memiliki rasio kompresi rendah dan sistem pengapian yang lebih sederhana. Namun, teknologi mesin terus berkembang menuntut bahan bakar yang semakin murni dan spesifik.

Saat ini, minyak tanah utamanya digunakan sebagai bahan bakar lampu penerangan, pemanas portabel (parafin), atau kadang sebagai pelarut ringan. Ia sama sekali bukan pengganti yang layak untuk bensin di kendaraan roda empat atau roda dua standar.

Penggunaan campuran bensin dan minyak tanah, meskipun mungkin terlihat menghemat biaya di awal, hampir pasti akan berakhir dengan biaya perbaikan mesin yang jauh lebih besar. Para ahli otomotif dan produsen mesin secara universal menyarankan untuk selalu menggunakan bahan bakar dengan spesifikasi oktan minimum yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan Anda untuk menjaga performa dan keawetan mesin. Jangan mengambil risiko merusak mesin mahal hanya demi sedikit penghematan sesaat.