Ilustrasi kompresi dan pembakaran bahan bakar.
Campuran bensin adalah topik krusial dalam dunia otomotif dan energi. Bensin, yang kita kenal sebagai bahan bakar utama bagi sebagian besar kendaraan bermotor, bukanlah zat tunggal. Ia adalah hasil campuran kompleks dari hidrokarbon yang didistilasi dari minyak mentah, ditambah dengan berbagai zat aditif untuk meningkatkan performa, stabilitas, dan mengurangi dampak emisi.
Secara fundamental, bensin terdiri dari campuran hidrokarbon ringan dengan titik didih antara 30°C hingga 200°C. Komposisi pastinya sangat bervariasi tergantung pada kebutuhan pasar, standar lingkungan regional, dan proses penyulingan. Variasi ini mempengaruhi properti penting bahan bakar, terutama bilangan oktan.
Bilangan oktan adalah ukuran kemampuan bensin untuk menahan tekanan kompresi di dalam silinder mesin tanpa mengalami detonasi atau 'ngelitik'. Detonasi terjadi ketika campuran udara-bahan bakar menyala secara spontan sebelum busi memercikkan api. Jika ini terjadi secara berulang, hal itu dapat merusak komponen mesin secara serius.
Bensin dengan oktan lebih tinggi (misalnya Pertamax Turbo 98) memiliki stabilitas yang lebih baik terhadap kompresi dibandingkan bensin oktan rendah (misalnya Premium/Pertalite yang kadarnya lebih rendah atau tidak lagi dijual di beberapa wilayah). Mesin modern dengan rasio kompresi tinggi sangat memerlukan bensin beroktan tinggi untuk beroperasi secara efisien.
Minyak mentah yang dimurnikan tidak cukup optimal untuk penggunaan mesin modern. Oleh karena itu, berbagai zat ditambahkan untuk menyempurnakan fungsinya. Aditif ini adalah bagian integral dari 'campuran bensin' yang kita beli:
Kualitas campuran aditif inilah yang sering membedakan merek-merek bensin premium, meskipun keduanya mungkin memiliki bilangan oktan yang sama. Produsen bersaing dalam menawarkan paket aditif yang memberikan performa terbaik dan perlindungan mesin maksimal.
Komposisi campuran bensin sangat mempengaruhi emisi gas buang. Dahulu, senyawa berbasis timbal (tetraethyl lead) sering digunakan sebagai peningkat oktan. Namun, karena toksisitas timbal yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan, penggunaannya telah dilarang di hampir seluruh dunia.
Penggantian timbal dengan etanol (alkohol) adalah salah satu perubahan terbesar dalam komposisi bensin modern. Etanol adalah sumber oksigen yang dapat meningkatkan pembakaran, sehingga mengurangi emisi karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon yang tidak terbakar. Namun, campuran etanol yang terlalu tinggi dapat mengurangi efisiensi energi total bahan bakar, yang berarti jarak tempuh per liter bisa sedikit berkurang.
Kesalahan paling umum dalam perawatan kendaraan adalah menggunakan bensin dengan oktan yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan. Jika mesin Anda dirancang untuk oktan 92, menggunakan oktan 88 secara terus-menerus akan memicu detonasi (jika ECU tidak mampu mengoreksi waktu pengapian) atau membuat ECU bekerja keras untuk melindungi mesin, yang pada akhirnya menurunkan efisiensi bahan bakar dan tenaga.
Sebaliknya, menggunakan oktan 95 pada mesin yang dirancang untuk oktan 88 umumnya tidak memberikan keuntungan signifikan dalam hal performa atau efisiensi, meskipun tidak merusak. Ini hanya berarti Anda membayar lebih untuk kualitas yang tidak sepenuhnya dimanfaatkan oleh mesin Anda.
Selalu periksa buku manual kendaraan Anda. Rekomendasi pabrikan didasarkan pada desain kompresi spesifik mesin. Memahami sifat campuran bensin membantu konsumen membuat pilihan yang lebih cerdas, menjaga mesin tetap sehat, dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih.