Ayam mutiara, atau sering disebut juga guineafowl, adalah jenis unggas yang semakin menarik perhatian para peternak. Keunikan penampilannya yang eksotis dengan bulu berbintik-bintik putih (mutiara), suara khasnya yang nyaring, serta dagingnya yang lezat, menjadikan ayam mutiara sebagai komoditas yang memiliki nilai jual tinggi. Budidaya ayam mutiara menawarkan potensi keuntungan yang menjanjikan, baik untuk skala rumahan maupun komersial. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai budidaya ayam mutiara, mulai dari karakteristiknya, persiapan kandang, pemeliharaan, hingga potensi pasarnya.
Ayam mutiara berasal dari benua Afrika dan telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia. Unggas ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan ayam kampung biasa. Pertama, ayam mutiara dikenal memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan tidak mudah terserang penyakit. Mereka juga cenderung lebih mandiri dalam mencari makan, terutama serangga dan gulma, sehingga dapat membantu mengendalikan hama di lingkungan peternakan. Karakteristik ini membuat biaya pemeliharaan relatif lebih rendah.
Secara fisik, ayam mutiara dewasa memiliki ukuran tubuh yang lebih ramping daripada ayam broiler. Bulunya biasanya berwarna abu-abu kebiruan dengan bintik-bintik putih yang khas, meskipun ada juga varietas lain dengan warna berbeda. Ayam mutiara betina biasanya bertelur dalam jumlah yang tidak sebanyak ayam petelur komersial, namun telur mereka memiliki cangkang yang tebal dan kualitas yang baik. Daging ayam mutiara dikenal memiliki tekstur yang lebih padat dan cita rasa yang unik, sedikit menyerupai daging burung liar, sehingga sering menjadi pilihan di restoran-restoran mewah.
Memilih lokasi yang tepat untuk kandang ayam mutiara sangat penting. Hindari area yang terlalu lembab atau dekat dengan sumber polusi. Kandang harus memiliki ventilasi yang baik untuk mencegah penumpukan amonia dan menjaga sirkulasi udara segar. Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah ayam yang dipelihara. Untuk anakan ayam mutiara (doc), dibutuhkan kandang dengan pemanas (brooder) untuk menjaga suhu tetap hangat, sekitar 32-35 derajat Celcius pada minggu pertama dan dikurangi secara bertahap.
Litter atau alas kandang sebaiknya menggunakan bahan yang menyerap kelembaban seperti sekam padi, serutan kayu, atau jerami kering. Ketinggian litter perlu dijaga agar tetap kering dan bersih. Kandang juga perlu dilengkapi dengan tempat makan dan minum yang memadai. Pemberian makan dan minum harus rutin dilakukan dan tempatnya harus mudah dijangkau oleh ayam.
Pakan merupakan faktor krusial dalam budidaya ayam mutiara. Untuk anakan (doc), pakan awal berupa voer halus (starter) yang kaya akan protein. Seiring pertumbuhannya, pakan dapat diganti dengan voer pembesaran (grower) atau campuran biji-bijian, dedak, dan jagung giling. Ayam mutiara juga dapat diberikan hijauan seperti daun pepaya, daun singkong, atau kangkung. Pemberian pakan tambahan serangga atau cacing dapat sangat membantu memenuhi kebutuhan proteinnya, terutama jika dipelihara secara semi intensif atau ekstensif.
Perawatan kesehatan meliputi pemberian vaksinasi secara berkala sesuai anjuran, serta menjaga kebersihan kandang untuk mencegah timbulnya penyakit. Pengamatan rutin terhadap kondisi ayam sangat penting untuk mendeteksi dini gejala penyakit. Ayam mutiara umumnya memiliki ketahanan yang baik, namun tetap perlu diawasi.
Ayam mutiara mulai bertelur pada usia sekitar 6-7 bulan. Telur ayam mutiara memiliki cangkang yang keras dan warnanya bervariasi dari putih kekuningan hingga coklat tua. Masa inkubasi telur ayam mutiara biasanya sekitar 26-28 hari. Bagi peternak yang ingin memperbanyak populasinya, menetaskan telur secara alami oleh induknya atau menggunakan mesin penetas (hatchery) adalah solusinya.
Pasar untuk daging ayam mutiara terus berkembang. Banyak restoran, hotel, dan katering yang mulai mencari pasokan daging ayam mutiara karena keunikan rasanya. Selain itu, telur ayam mutiara juga memiliki pasar tersendiri, terutama bagi para penghobi atau peternak yang ingin memulai usaha penetasan. Membangun jejaring dengan pelaku usaha kuliner dapat menjadi strategi pemasaran yang efektif.
Budidaya ayam mutiara menawarkan peluang bisnis yang menarik dengan keunggulan daya tahan, kemandirian, serta nilai jual produk yang tinggi. Dengan persiapan kandang yang memadai, pemberian pakan yang tepat, serta perawatan yang rutin, peternak dapat memaksimalkan potensi keuntungan dari usaha ini. Memulai budidaya ayam mutiara memerlukan sedikit riset dan kesabaran, namun imbalannya bisa sangat memuaskan.