Misteri di Balik Pompa Bensin: Bensin Terbuat Dari Apa?

Setiap kali kita mengisi kendaraan, kita tidak berpikir panjang tentang cairan berwarna kuning atau bening yang mengalir ke tangki. Namun, bensin, atau yang secara teknis dikenal sebagai gasoline, adalah salah satu komoditas paling penting di dunia modern. Pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: bensin terbuat dari apa? Jawabannya terletak jauh di bawah permukaan bumi, melibatkan proses geologis yang memakan waktu jutaan tahun.

Asal Muasal: Minyak Mentah (Crude Oil)

Inti dari semua jenis bahan bakar cair, termasuk bensin, adalah minyak mentah atau crude oil. Minyak mentah ini adalah cairan kental berwarna gelap yang ditemukan dalam reservoir geologis di kerak bumi. Minyak mentah sendiri bukanlah satu senyawa tunggal, melainkan campuran kompleks dari ribuan senyawa hidrokarbon—senyawa yang tersusun dari atom hidrogen dan karbon.

Pembentukan minyak mentah dimulai dari material organik purba, seperti plankton dan alga laut, yang mati dan terkubur di dasar laut jutaan tahun lalu. Tekanan dan panas yang ekstrem dari lapisan batuan di atasnya mengubah materi organik ini melalui proses yang disebut kerogenisasi, yang akhirnya menghasilkan minyak mentah. Proses inilah yang menjadikan minyak mentah sebagai sumber energi fosil yang tidak terbarukan.

Ilustrasi proses penyulingan minyak mentah menjadi bensin Proses Pemurnian di Kilang Minyak Mentah Panas BENSIN Gas Diesel

Transformasi di Kilang: Proses Distilasi

Setelah minyak mentah dipompa ke permukaan, ia harus diangkut ke fasilitas pengolahan yang disebut kilang minyak (refinery). Di sinilah proses kimiawi yang rumit mengubah minyak mentah menjadi produk yang dapat digunakan, termasuk bensin. Proses utama yang menentukan bensin terbuat dari fraksi hidrokarbon tertentu adalah distilasi fraksional.

Minyak mentah dipanaskan hingga suhu sangat tinggi (sekitar 400°C) dan dimasukkan ke menara distilasi. Karena setiap jenis hidrokarbon memiliki titik didih yang berbeda, mereka menguap dan kemudian mengembun pada ketinggian yang berbeda di menara tersebut. Fraksi yang paling ringan (titik didih terendah) akan naik paling tinggi, sementara fraksi terberat (titik didih tertinggi) akan tetap di dasar.

Bensin tidak dihasilkan dalam satu langkah. Bensin yang ideal adalah campuran hidrokarbon yang terdiri dari rantai karbon dengan panjang antara 5 hingga 12 atom (C5 hingga C12). Fraksi yang dihasilkan dari distilasi seringkali perlu dimodifikasi lebih lanjut melalui proses seperti cracking (memecah molekul besar menjadi lebih kecil) dan reforming (mengubah struktur molekul) untuk meningkatkan kualitas oktan dan memenuhi standar spesifikasi bensin yang ketat.

Komponen Aditif dan Nilai Oktan

Bensin yang Anda tuangkan ke tangki bukanlah 100% hasil distilasi murni. Untuk memastikan pembakaran yang efisien, mengurangi ketukan mesin (knocking), dan melindungi komponen mesin, berbagai zat aditif ditambahkan. Zat-zat ini sangat penting dalam mendefinisikan kualitas bensin modern.

Salah satu aditif yang paling dikenal adalah yang berfungsi meningkatkan bilangan oktan. Bilangan oktan mengukur kemampuan bahan bakar untuk menahan kompresi sebelum terjadi pembakaran spontan. Semakin tinggi oktan, semakin baik performa mesin bertekanan tinggi.

Selain itu, ada aditif deterjen untuk menjaga kebersihan sistem bahan bakar, inhibitor korosi, dan terkadang bahan kimia untuk meningkatkan angka oktan seperti MTBE (meskipun penggunaannya kini banyak digantikan karena isu lingkungan) atau etanol. Etanol, yang sering kali merupakan hasil fermentasi tanaman seperti jagung atau tebu, kini menjadi campuran umum (misalnya, Pertamax Turbo di beberapa negara mungkin mengandung persentase etanol yang berbeda).

Bensin vs. Bahan Bakar Lain

Penting untuk membedakan antara berbagai jenis bahan bakar. Diesel, misalnya, memiliki rantai karbon yang lebih panjang (C12 hingga C20) dan titik didih yang lebih tinggi dibandingkan bensin. LPG (Liquefied Petroleum Gas) umumnya terdiri dari propana dan butana. Struktur kimia yang berbeda ini memerlukan mesin yang dirancang secara spesifik untuk membakarnya secara efisien.

Kesimpulannya, ketika kita bertanya bensin terbuat dari apa, jawabannya adalah bahwa bensin adalah produk olahan canggih dari minyak mentah, sebuah fraksi hidrokarbon yang dikontrol ketat dan diperkaya aditif untuk memenuhi kebutuhan mesin modern kita.