Burung bekisar, atau yang dikenal dengan nama ilmiah *Gallus varius*, merupakan salah satu jenis burung unggas yang memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi para penghobi burung. Dalam ekosistemnya, baik bekisar jantan maupun betina memiliki peran dan karakteristik unik. Artikel ini akan fokus membahas secara mendalam mengenai bekisar betina, mulai dari ciri fisik, habitat alami, hingga panduan perawatan yang tepat agar burung ini dapat tumbuh sehat dan lestari. Memahami perbedaan dan karakteristik antara bekisar jantan dan betina sangatlah penting, terutama bagi mereka yang tertarik untuk memelihara atau terlibat dalam upaya konservasi spesies ini.
Berbeda dengan bekisar jantan yang memiliki bulu warna-warni mencolok dan jengger yang besar, bekisar betina cenderung memiliki penampilan yang lebih sederhana dan cenderung kamuflase. Ciri utama bekisar betina antara lain:
Bekisar betina, sama seperti bekisar jantan, secara alami mendiami wilayah hutan tropis yang lebat, terutama di daerah yang berdekatan dengan sumber air. Mereka lebih menyukai area yang memiliki banyak semak belukar dan tumbuhan tinggi yang dapat memberikan perlindungan dari predator dan tempat yang aman untuk bersarang.
Lingkungan seperti hutan dataran rendah, hutan sekunder, hingga daerah perbukitan yang masih rimbun menjadi habitat favorit mereka. Keberadaan bekisar betina dalam suatu ekosistem juga menjadi indikator kesehatan lingkungan hutan tersebut. Perubahan habitat akibat deforestasi dan aktivitas manusia menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup spesies ini, termasuk bekisar betina.
Peran bekisar betina dalam siklus reproduksi sangat krusial. Setelah perkawinan dengan bekisar jantan, betina akan mencari lokasi yang aman dan tersembunyi untuk membangun sarang. Sarang ini biasanya terbuat dari ranting kering, daun-daunan, dan rumput.
Seekor bekisar betina dapat bertelur antara 3 hingga 8 butir telur dalam satu musim bertelur. Telur-telur ini akan dierami oleh sang betina selama kurang lebih 20 hingga 21 hari. Selama masa pengeraman, betina akan sangat protektif terhadap sarangnya dan berusaha sekuat tenaga untuk melindungi telur-telurnya dari ancaman predator.
Setelah menetas, anak-anak ayam bekisar akan langsung berada di bawah perawatan induk betina. Induk betina akan memandu mereka mencari makan, mengajarkan cara bertahan hidup, dan melindungi mereka dari bahaya hingga mereka cukup besar dan mandiri.
Bagi para penghobi yang ingin memelihara bekisar betina, baik untuk tujuan hobi, penangkaran, maupun konservasi, perawatan yang tepat adalah kunci keberhasilan. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam perawatan bekisar betina:
Kandang haruslah luas dan memberikan ruang gerak yang cukup bagi bekisar betina. Sangat disarankan untuk membuat kandang menyerupai habitat aslinya dengan menyediakan banyak tempat bertengger, semak-semak tiruan, dan area berlindung. Pastikan sirkulasi udara dalam kandang baik dan terhindar dari sinar matahari langsung yang berlebihan. Kebersihan kandang juga harus dijaga secara rutin untuk mencegah penyakit.
Pakan bekisar betina haruslah seimbang dan bervariasi. Pakan utama dapat berupa biji-bijian berkualitas, seperti jagung, gabah, dan campuran pakan unggas lainnya. Selain itu, berikan juga tambahan pakan hewani seperti serangga kecil (jangkrik, ulat hongkong), serta pakan nabati berupa sayuran hijau (kangkung, bayam) dan buah-buahan. Air minum harus selalu tersedia dalam keadaan bersih.
Perhatikan tanda-tanda penyakit pada bekisar betina, seperti lesu, nafsu makan menurun, kotoran berubah, atau bulu rontok secara tidak normal. Jika ditemukan gejala penyakit, segera pisahkan burung yang sakit dan konsultasikan dengan dokter hewan yang berpengalaman menangani unggas. Pemberian vitamin dan suplemen secara berkala dapat membantu menjaga daya tahan tubuh.
Jika tujuan penangkaran adalah untuk mendapatkan keturunan, sediakan tempat sarang yang nyaman dan aman bagi bekisar betina untuk bertelur dan mengerami. Jaga ketenangan di sekitar kandang selama masa pengeraman agar induk tidak stres. Setelah anak menetas, pastikan induk betina memiliki akses yang cukup terhadap pakan dan air untuk mendukung kebutuhan anak-anaknya.
Bekisar, termasuk bekisar betina, saat ini dikategorikan sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Kepunahan ini disebabkan oleh hilangnya habitat, perburuan liar, dan perdagangan ilegal. Oleh karena itu, upaya konservasi sangat diperlukan.
Penangkaran yang bertanggung jawab, baik oleh lembaga konservasi maupun penghobi, memainkan peran penting dalam menjaga kelestarian genetik bekisar. Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga habitat alami bekisar juga harus terus ditingkatkan. Dengan memahami dan mengapresiasi keunikan bekisar betina, kita dapat berkontribusi lebih baik dalam upaya pelestariannya.