Siapa Pembuat Bahasa Pemrograman Python?

Ilustrasi: Representasi visual dari filosofi Python

Pertanyaan mengenai siapa yang bertanggung jawab atas lahirnya salah satu bahasa pemrograman paling populer di dunia saat ini, yaitu Python, sering muncul di kalangan pengembang, baik pemula maupun profesional. Jawabannya terfokus pada satu nama visioner: Guido van Rossum. Guido van Rossum adalah seorang programmer Belanda yang secara resmi memulai pengembangan Python pada akhir tahun 1980-an.

Latar Belakang Penciptaan

Guido van Rossum memulai proyek Python di Centrum Wiskunde & Informatica (CWI) di Belanda. Proyek ini berawal dari keinginannya untuk menciptakan bahasa skrip yang mudah dibaca dan mampu menjembatani kesenjangan antara bahasa C dan shell scripting. Pada saat itu, Van Rossum mencari alternatif dari bahasa ABC, bahasa pemrograman yang juga pernah ia kembangkan. Ia menginginkan sebuah bahasa yang memiliki sintaks yang bersih, sangat mirip dengan bahasa Inggris, dan menekankan keterbacaan kode di atas segalanya.

Nama "Python" sendiri tidak diambil dari ular raksasa, melainkan terinspirasi dari acara komedi Inggris favorit Van Rossum, yaitu "Monty Python's Flying Circus". Inspirasi ini menunjukkan sisi santai dan humoris dari proses penciptaannya, meskipun hasilnya adalah alat yang sangat serius dan kuat.

Filosofi Inti: Keterbacaan dan Kesederhanaan

Filosofi utama yang mendorong terciptanya Python adalah kemudahan penggunaan dan keterbacaan (readability). Van Rossum sangat menekankan bahwa kode harus mudah dibaca sama seperti kode tersebut mudah ditulis. Ini berbeda dengan banyak bahasa lain pada masa itu yang cenderung mengutamakan kecepatan kompilasi atau kompleksitas fitur tanpa mempertimbangkan beban kognitif bagi programmer yang membacanya di kemudian hari.

Konsep ini kemudian diperkuat melalui "The Zen of Python" (PEP 20), yang diakses dengan mengetik import this di interpreter Python. Prinsip-prinsip seperti "Beautiful is better than ugly," "Explicit is better than implicit," dan yang paling terkenal, "Readability counts," menjadi fondasi ideologis di balik bahasa ini.

Perkembangan Awal Hingga Popularitas Global

Versi pertama Python (Python 0.9.0) dirilis pada Februari 1991. Sejak saat itu, Python terus berevolusi. Guido van Rossum memegang peran sebagai Benevolent Dictator For Life (BDFL), yang berarti ia memiliki otoritas akhir dalam keputusan desain bahasa. Peran ini ia pegang hingga tahun 2018, ketika ia secara resmi mengundurkan diri dari peran BDFL dan menyerahkan tata kelola Python kepada komunitas yang lebih luas melalui dewan pengarah (Steering Council).

Popularitas Python meledak seiring dengan munculnya berbagai domain aplikasi. Dari awalnya digunakan untuk skrip sistem dan otomasi sederhana, Python kini mendominasi ranah ilmu data (data science), pembelajaran mesin (machine learning), kecerdasan buatan (AI), pengembangan web (menggunakan kerangka kerja seperti Django dan Flask), hingga otomatisasi jaringan. Kemudahan integrasinya dengan bahasa lain dan ekosistem pustaka yang sangat kaya (seperti NumPy, Pandas, TensorFlow) adalah kunci kesuksesannya.

Guido van Rossum dan Kontribusinya Saat Ini

Meskipun ia tidak lagi menjadi BDFL, kontribusi Guido van Rossum terhadap teknologi tetap signifikan. Setelah meninggalkan peran utamanya di Dropbox, ia sempat bekerja di Microsoft dan kini terus berkontribusi pada pengembangan komunitas teknologi. Warisannya adalah bahasa pemrograman yang fleksibel, kuat, dan yang terpenting, sangat manusiawi dalam desainnya. Setiap baris kode Python yang bersih hari ini adalah bukti visi seorang individu yang ingin membuat komputasi lebih mudah diakses oleh semua orang. Bahasa pemrograman Python dibuat oleh Guido van Rossum, seorang pencipta yang menekankan pada keindahan dan kesederhanaan sintaksis.

Intinya, ketika kita berbicara tentang siapa yang membuat Python, kita merujuk pada upaya berkelanjutan Van Rossum untuk menciptakan alat yang efisien tanpa mengorbankan kejelasan logika pemrograman. Inilah yang membedakan Python dari banyak bahasa pemrograman lainnya dan memastikan posisinya yang kokoh di lanskap teknologi modern.