Facebook, kini Meta, adalah salah satu platform teknologi terbesar di dunia, melayani miliaran pengguna secara global. Menjalankan infrastruktur sebesar ini menuntut penggunaan bahasa pemrograman yang sangat efisien, skalabel, dan kuat. Meskipun banyak orang berasumsi bahwa hanya ada satu bahasa yang mendominasi, kenyataannya, Facebook (Meta) menggunakan perpaduan teknologi yang kompleks untuk berbagai kebutuhan, mulai dari tampilan antarmuka pengguna (frontend) hingga manajemen server (backend) dan analisis data skala besar.
PHP: Fondasi Awal yang Berevolusi
Secara historis, fondasi utama kode di sisi server Facebook dibangun di atas **PHP**. Namun, PHP biasa tidak cukup cepat untuk menangani volume lalu lintas yang dialami Facebook. Untuk mengatasi batasan ini, Meta mengembangkan kompilator Just-In-Time (JIT) revolusioner yang mereka sebut **HHVM (HipHop Virtual Machine)**. HHVM mengkompilasi kode PHP menjadi kode mesin saat runtime, memberikan peningkatan kinerja yang dramatis.
Lebih lanjut, Meta mengembangkan dialek PHP mereka sendiri, yaitu **Hack**. Hack adalah bahasa yang menambahkan fitur-fitur modern seperti pengetikan statis opsional (optional static typing), yang memungkinkan pengembang menangkap kesalahan lebih awal dalam proses pengembangan, meningkatkan keandalan kode skala besar. Meskipun banyak bagian telah dimigrasikan, PHP/Hack tetap menjadi tulang punggung untuk banyak layanan inti.
JavaScript dan React: Jantung Pengalaman Pengguna
Di sisi klien, atau apa yang dilihat dan diinteraksikan oleh pengguna (frontend), **JavaScript** adalah rajanya. Facebook adalah pelopor dalam inovasi frontend, dan mereka menciptakan **React**. React, yang merupakan pustaka JavaScript untuk membangun antarmuka pengguna, telah menjadi standar industri yang digunakan oleh jutaan pengembang di seluruh dunia. Untuk memastikan kode JavaScript mereka tetap terstruktur dan mudah dikelola seiring pertumbuhan kode, Meta juga aktif menggunakan **TypeScript**, superset dari JavaScript yang menawarkan pengetikan yang lebih ketat.
Intinya, ketika Anda melihat News Feed Anda bergerak mulus, itu adalah hasil kerja keras JavaScript yang didukung oleh arsitektur komponen React.
Python: Untuk Data dan Operasi Internal
Meskipun bukan untuk server utama yang menangani setiap permintaan pengguna, **Python** memegang peran krusial di Meta. Python sangat disukai karena sintaksisnya yang bersih dan ekosistem pustaka yang kaya. Bahasa ini sering digunakan untuk:
- Alat internal untuk operasional dan administrasi sistem.
- Machine learning dan kecerdasan buatan (AI), terutama dalam klasifikasi konten dan rekomendasi.
- Skrip otomasi dan tugas-tugas analisis data yang membutuhkan kecepatan pengembangan.
Bahasa Tingkat Rendah untuk Kinerja Maksimal
Untuk bagian-bagian sistem yang membutuhkan performa komputasi tertinggi, seperti bagian tertentu dari inti database atau layanan latensi rendah, Meta beralih ke bahasa yang lebih dekat dengan perangkat keras. **C++** adalah pilihan utama di sini. C++ digunakan karena kontrol memori yang superior dan kemampuan untuk mengoptimalkan kinerja hingga ke tingkat bit. Basis kode inti untuk server berkinerja tinggi dan beberapa layanan infrastruktur penting ditulis menggunakan C++.
Selain itu, dalam upaya untuk meningkatkan kinerja aplikasi seluler, Meta juga sangat berinvestasi pada pengembangan asli (native). Meskipun mereka menggunakan React Native untuk beberapa bagian, bagian-bagian kritis dari aplikasi iOS dan Android masih mengandalkan **Objective-C/Swift** untuk iOS dan **Java/Kotlin** untuk Android, memastikan integrasi penuh dengan fitur platform seluler.
Kesimpulan: Ekosistem Multibahasa
Tidak ada satu "bahasa pemrograman Facebook". Keberhasilan platform sebesar ini terletak pada kemampuan mereka untuk memilih alat yang paling tepat untuk pekerjaan yang paling tepat. Dari performa ekstrem C++, fleksibilitas Python, hingga pengalaman pengguna dinamis dari JavaScript/React, dan fondasi PHP yang terus diperbarui, ekosistem bahasa pemrograman Meta adalah contoh nyata dari arsitektur layanan mikro yang terdistribusi. Mereka terus berinovasi, menciptakan bahasa baru seperti Hack untuk mengatasi masalah spesifik yang muncul dari skala operasi mereka yang belum pernah terjadi sebelumnya.