Bahasa Isyarat Internasional, sering disingkat sebagai ISL (International Sign Language), adalah sebuah sistem komunikasi visual yang digunakan secara luas oleh komunitas Tuli di seluruh dunia. Meskipun tidak sepenuhnya tunggal dan terstandardisasi seperti bahasa lisan internasional buatan seperti Esperanto, ISL berfungsi sebagai bahasa perantara yang memfasilitasi pemahaman antar penutur bahasa isyarat dari negara yang berbeda. Keberadaan ISL sangat krusial dalam acara-acara internasional, pertemuan global, dan kompetisi olahraga Tuli seperti Deaflympics.
Penting untuk dicatat bahwa ISL berbeda dari setiap Bahasa Isyarat Nasional (seperti BISINDO di Indonesia, BSL di Inggris, atau ASL di Amerika Serikat). Setiap negara cenderung memiliki bahasa isyaratnya sendiri yang merupakan bahasa alami bagi komunitas Tuli setempat. Bahasa Isyarat Internasional lahir dari kebutuhan untuk berkomunikasi melintasi batas-batas linguistik ini, mirip dengan bagaimana bahasa lisan menggunakan bahasa Inggris atau Prancis sebagai lingua franca.
Asal Usul dan Perkembangan ISL
Pengembangan Bahasa Isyarat Internasional bukanlah proses yang terencana dalam satu konferensi tunggal. Ia berkembang secara organik dari kebutuhan praktis. Sejak abad ke-19, pertemuan internasional oleh orang-orang Tuli mulai terjadi, dan mereka secara alami mulai mengadopsi isyarat-isyarat yang umum dan mudah dipahami untuk menyampaikan konsep dasar.
Salah satu pendorong utama yang membantu mengkodifikasi isyarat-isyarat umum ini adalah Kongres Dunia Federasi Orang Tuli (World Federation of the Deaf - WFD). Dalam pertemuan-pertemuan besar mereka, para delegasi dari berbagai negara tanpa disadari menciptakan kosakata bersama, yang kebanyakan terdiri dari isyarat-isyarat yang sangat ikonik atau bersifat universal. Misalnya, isyarat untuk "makan," "minum," atau "terima kasih" sering kali memiliki kemiripan visual yang memudahkan pemahaman lintas budaya.
Struktur dan Komponen ISL
Struktur ISL sangat bergantung pada isyarat-isyarat yang bersifat deskriptif dan spasial. Berbeda dengan Bahasa Isyarat Nasional yang memiliki tata bahasa dan sintaksis yang kompleks dan spesifik, ISL cenderung lebih sederhana dan mengandalkan konteks visual yang kuat. Komponen utamanya meliputi:
- Isyarat Lexical Dasar: Isyarat yang paling umum dan sering digunakan yang mudah dikenali secara global.
- Ekspresi Wajah dan Bahasa Tubuh: Karena ISL kurang memiliki tata bahasa yang ketat, ekspresi non-manual menjadi sangat vital untuk menyampaikan intonasi, pertanyaan, atau negasi.
- Penunjuk Arah (Pointing): Penggunaan ruang (ruang tanda) untuk merujuk pada orang atau tempat yang telah disebutkan sebelumnya sangat penting.
Tantangan dan Perbedaan dengan Bahasa Isyarat Nasional
Meskipun sangat berguna, ISL bukanlah pengganti Bahasa Isyarat Nasional. Tantangan terbesarnya adalah variasi regional dan kurangnya kodifikasi formal. Apa yang dianggap sebagai isyarat standar dalam satu acara WFD mungkin tidak dipahami oleh orang Tuli di negara lain yang hanya menguasai bahasa isyarat lokal mereka. Hal ini dikarenakan setiap Bahasa Isyarat Nasional (seperti ASL, BSL, atau LSF) telah berevolusi secara independen dan memiliki kekayaan tata bahasa yang tidak dimiliki oleh ISL.
Sebagai contoh, isyarat untuk "mobil" di ASL sangat berbeda dengan isyarat "mobil" di Bahasa Isyarat Jepang. Ketika dua penutur dari kedua negara ini bertemu, mereka akan menggunakan ISL, yang mungkin hanya berupa isyarat ikonik (misalnya, gerakan tangan seolah sedang menyetir) yang dipahami bersama.
Pentingnya ISL dalam Komunikasi Global
Peran ISL tidak dapat diremehkan dalam mempromosikan inklusi global bagi komunitas Tuli. Di konferensi internasional mengenai hak-hak penyandang disabilitas, atau saat acara besar yang melibatkan banyak delegasi Tuli dari berbagai negara, ISL memungkinkan dialog langsung terjadi tanpa harus melalui penerjemah bahasa lisan secara berantai. Ini mempercepat pertukaran informasi dan memperkuat solidaritas komunitas Tuli internasional.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan keberagaman linguistik isyarat, upaya terus dilakukan untuk mendokumentasikan dan menyebarkan kosakata ISL yang paling umum. Hal ini bertujuan untuk membuat komunikasi antara komunitas Tuli dunia menjadi lebih mulus dan inklusif, memastikan bahwa suara dan pengalaman mereka dapat dibagikan melintasi batas-batas geografis dan linguistik. Bahasa Isyarat Internasional adalah bukti nyata bahwa komunikasi sejati melampaui kata-kata lisan.
Memahami bahwa Bahasa Isyarat adalah bahasa yang kaya, bukan sekadar "mimik" atau terjemahan harfiah dari bahasa lisan, adalah langkah pertama menuju apresiasi penuh terhadap komunitas Tuli dan sistem komunikasi visual mereka yang luar biasa.