Madura, sebuah pulau yang identik dengan kerapan sapi dan batik tulisnya, ternyata menyimpan satu lagi permata budaya yang tak kalah mempesona: Ayam Pelung Madura. Berbeda dengan ayam pelung pada umumnya yang lebih dikenal dari Jawa Barat, Ayam Pelung Madura memiliki keunikan tersendiri yang menjadikannya legenda di kalangan para pecinta unggas nusantara. Keindahan fisiknya, terutama suara kokoknya yang panjang dan merdu, menjadi daya tarik utama yang memikat hati.
Ayam Pelung Madura, atau seringkali disingkat sebagai Ayam Pelung Gersik, merupakan salah satu ras ayam lokal asli Indonesia yang berasal dari wilayah Gersik, sebuah daerah di Pulau Madura. Sejarahnya terjalin erat dengan tradisi dan kehidupan masyarakat Madura. Konon, ayam ini telah ada dan dikembangkan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat, yang memiliki kepekaan tinggi terhadap kualitas suara dan postur ayam.
Keunggulan utama Ayam Pelung Madura terletak pada suara kokoknya yang khas. Jika ayam pelung Jawa Barat dikenal dengan kokok yang panjang, maka Ayam Pelung Madura mampu menyajikan variasi nada yang lebih kaya, melengking di awal, mendayu di tengah, dan bergelombang di akhir. Durasi kokoknya pun bisa mencapai belasan hingga puluhan detik, bahkan ada yang sanggup berkokok hingga lebih dari satu menit. Fenomena ini menjadikan Ayam Pelung Madura sebagai primadona dalam kontes kokok ayam pelung.
Selain suaranya, postur tubuh Ayam Pelung Madura juga patut diperhitungkan. Ayam jantan dewasa memiliki perawakan yang gagah, dada membusung, dan punggung yang panjang. Bulunya cenderung berwarna-warni, mulai dari hitam legam, coklat kemerahan, putih, hingga kombinasi warna yang eksotis. Jengger dan pialnya biasanya berwarna merah cerah, menambah kesan garang namun tetap menawan.
Betina Ayam Pelung Madura memiliki postur yang lebih ramping namun tetap proporsional. Bulunya juga bervariasi, dan mereka dikenal sebagai induk yang baik serta memiliki naluri mengerami yang kuat. Kemampuan bertelur Ayam Pelung Madura tergolong cukup baik, meski bukan fokus utama pemeliharaannya. Telur yang dihasilkan biasanya berukuran sedang dengan cangkang berwarna coklat muda.
Memelihara Ayam Pelung Madura membutuhkan ketelatenan dan pemahaman yang baik mengenai kebutuhan mereka. Pemberian pakan yang seimbang sangat krusial untuk menjaga kesehatan dan perkembangan postur tubuh serta kualitas suara. Pakan utama biasanya terdiri dari biji-bijian seperti jagung, gabah, dan dedak, yang dilengkapi dengan protein hewani seperti ulat hongkong atau tepung ikan. Pemberian sayuran hijau seperti kangkung atau bayam juga penting untuk asupan vitamin.
Lingkungan pemeliharaan yang nyaman dan aman menjadi faktor penentu. Kandang yang bersih, sirkulasi udara yang baik, serta tempat bertengger yang kokoh sangat diperlukan. Ayam Pelung Madura, terutama yang jantan, membutuhkan ruang yang cukup agar dapat bergerak bebas dan mengembangkan otot-ototnya, yang berpengaruh pada kualitas suara kokoknya.
Perawatan khusus juga diberikan untuk memaksimalkan potensi suara kokok. Para peternak seringkali melakukan latihan vokal secara rutin pada ayam jantan muda. Ini bisa berupa pemutaran suara ayam pelung lain atau latihan melatih nada secara bertahap. Proses ini memerlukan kesabaran dan ketepatan agar tidak menimbulkan stres pada ayam.
Ayam Pelung Madura tidak hanya memiliki nilai keindahan suara, tetapi juga nilai ekonomi yang cukup menjanjikan. Ayam jantan dengan suara istimewa dan postur ideal dapat dihargai sangat tinggi di pasaran, terutama jika sudah terbukti memenangkan berbagai kontes. Bibit unggul dari indukan berkualitas juga menjadi buruan para penghobi dan peternak.
Secara budaya, Ayam Pelung Madura merupakan warisan berharga yang perlu dilestarikan. Keberadaannya mencerminkan kekayaan hayati dan kearifan lokal masyarakat Madura dalam mengembangkan potensi ternak. Upaya pelestarian melalui penangkaran dan pengembangan ras secara berkelanjutan sangat penting agar pesona kokoknya tidak hilang ditelan zaman.
Bagi Anda yang tertarik untuk memelihara Ayam Pelung Madura, bersiaplah untuk menikmati alunan merdu yang tidak hanya memanjakan telinga, tetapi juga membawa kebanggaan tersendiri. Keunikan suara dan keindahan fisiknya menjadikan ayam ini lebih dari sekadar hewan ternak biasa, melainkan sebuah karya seni hidup yang lahir dari kekayaan alam dan budaya Indonesia.