Dalam dunia peternakan ayam di Indonesia, terdapat berbagai jenis ayam yang populer dengan keunggulannya masing-masing. Dua di antaranya yang paling sering diperbincangkan dan menjadi pilihan favorit peternak adalah Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan) dan Ayam Joper (Jawa Super). Keduanya menawarkan potensi keuntungan yang menjanjikan, namun memiliki karakteristik yang berbeda pula. Memahami perbedaan ini akan sangat membantu Anda dalam menentukan jenis ayam mana yang paling sesuai dengan tujuan beternak dan kondisi peternakan Anda.
Ayam KUB merupakan hasil inovasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian. Ayam ini dikembangkan dari galur ayam kampung lokal yang diseleksi secara ketat untuk menghasilkan bibit ayam yang unggul. Keunggulan utama Ayam KUB terletak pada produktivitas telur yang lebih tinggi dibandingkan ayam kampung biasa, serta pertumbuhan bobot badan yang lebih cepat. Ayam KUB dirancang untuk memenuhi kebutuhan peternak rakyat yang menginginkan ayam kampung dengan kualitas yang lebih baik.
Berbeda dengan Ayam KUB yang fokus pada peningkatan kualitas ayam kampung asli, Ayam Joper adalah hasil persilangan antara ayam jantan dari ras Puthu Tegal dengan ayam betina dari ras Bangkok atau jenis ayam kampung lainnya. Tujuan utama pengembangan Ayam Joper adalah untuk menghasilkan ayam pedaging yang memiliki pertumbuhan sangat cepat dan bobot badan yang ideal dalam waktu relatif singkat. Nama "Joper" sendiri merupakan singkatan dari "Jawa Super", yang menggambarkan karakteristiknya sebagai ayam super dari tanah Jawa.
Dalam hal pertumbuhan bobot badan, Ayam Joper umumnya lebih unggul. Ayam Joper terkenal dengan pertumbuhannya yang sangat pesat, mampu mencapai bobot siap potong (sekitar 1-1.5 kg) dalam waktu 45-60 hari. Sementara itu, Ayam KUB memiliki pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan Joper, namun tetap lebih cepat dan efisien dibandingkan ayam kampung tradisional. Ayam KUB biasanya membutuhkan waktu sekitar 70-90 hari untuk mencapai bobot panen yang diinginkan.
Jika Anda memprioritaskan produksi telur, maka Ayam KUB adalah pilihan yang lebih tepat. Ayam KUB memiliki kemampuan bertelur yang jauh lebih baik dibandingkan ayam kampung biasa. Seekor ayam KUB betina rata-rata dapat menghasilkan 160-200 butir telur per tahun, dengan masa produksi telur yang relatif panjang. Ayam Joper, meskipun bisa bertelur, namun produktivitasnya tidak seunggulan KUB karena fokus utamanya adalah sebagai ayam pedaging.
Kedua jenis ayam ini memiliki ketahanan yang relatif baik terhadap penyakit. Namun, Ayam KUB sering kali dianggap memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat secara alami karena merupakan hasil seleksi dari ayam kampung lokal yang telah beradaptasi dengan lingkungan. Ayam Joper juga memiliki ketahanan yang baik, namun karena merupakan hasil persilangan, kadang membutuhkan perhatian lebih pada awal perkembangannya.
Kualitas daging kedua ayam ini sama-sama disukai karena memiliki cita rasa khas ayam kampung. Dagingnya cenderung lebih kenyal dan gurih dibandingkan daging ayam broiler. Ayam KUB menawarkan daging yang lezat untuk konsumsi rumah tangga atau pasar tradisional. Ayam Joper yang dipanen lebih cepat memiliki tekstur daging yang masih cukup empuk, namun bagi sebagian orang, bobot yang lebih besar dari Joper yang dipelihara lebih lama mungkin menawarkan rasa yang lebih matang.
Baik Ayam KUB maupun Ayam Joper memiliki keunggulan masing-masing yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan peternak. Jika prioritas Anda adalah produksi telur dan daging ayam kampung dengan kualitas baik, KUB jawabannya. Namun, jika Anda berorientasi pada bisnis ayam potong dengan siklus panen cepat, Joper adalah pilihan yang tak kalah menarik.