Ayam kampung pada usia 2 bulan merupakan fase krusial dalam siklus hidupnya. Periode ini menandai transisi dari masa anak ayam (DOC) yang rentan menuju ayam muda yang mulai menunjukkan kemandirian dan pertumbuhan pesat. Memahami kebutuhan spesifik ayam kampung di usia ini adalah kunci untuk memastikan kelangsungan hidup yang tinggi, pertumbuhan optimal, dan kesehatan yang prima, yang pada akhirnya akan menentukan keberhasilan budidaya Anda.
Pada usia 2 bulan, ayam kampung telah melewati masa kritis pertama setelah menetas. Sistem kekebalan tubuh mereka mulai berkembang, meskipun belum sepenuhnya matang. Pertumbuhan tulang dan otot sangat aktif, membutuhkan asupan nutrisi yang tepat dan seimbang. Selain itu, naluri sosial ayam mulai terlihat jelas, di mana mereka mulai membentuk hierarki dalam kelompoknya. Manajemen kandang yang baik dan interaksi sosial yang positif pada tahap ini akan sangat memengaruhi perilaku ayam di kemudian hari.
Nutrisi adalah fondasi utama untuk pertumbuhan ayam kampung yang sehat. Pada usia 2 bulan, kebutuhan protein dan energi mereka meningkat signifikan. Pakan yang diberikan harus mengandung kadar protein kasar sekitar 18-20% dan energi metabolik yang cukup. Hindari pemberian pakan yang hanya mengandalkan biji-bijian saja karena tidak akan mencukupi kebutuhan nutrisi esensial.
Pemberian pakan sebaiknya dilakukan secara teratur, biasanya 2-3 kali sehari, dengan jumlah yang disesuaikan dengan nafsu makan ayam. Pastikan pakan selalu bersih dan segar untuk mencegah kontaminasi bakteri.
Kandang yang nyaman dan aman adalah prasyarat mutlak. Pada usia 2 bulan, ayam sudah tidak memerlukan pemanas seperti pada fase awal DOC. Namun, sirkulasi udara yang baik tetap penting. Pastikan kandang memiliki ventilasi yang memadai untuk mencegah penumpukan amonia yang dapat mengganggu pernapasan dan menyebabkan penyakit.
Meskipun ayam kampung dikenal lebih tahan banting dibandingkan ayam ras, pencegahan penyakit tetap menjadi prioritas. Pada usia 2 bulan, beberapa penyakit yang umum menyerang antara lain flu burung, newcastle disease (ND), dan penyakit pencernaan. Vaksinasi sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan sangat penting.
Selain vaksinasi, praktik biosekuriti yang ketat harus diterapkan. Batasi akses orang luar ke area peternakan, bersihkan alas kaki sebelum memasuki kandang, dan karantina ayam baru sebelum dicampur dengan ayam lama. Perhatikan tanda-tanda awal penyakit seperti lesu, nafsu makan berkurang, diare, atau kelainan fisik lainnya. Segera pisahkan ayam yang sakit dan konsultasikan dengan tenaga ahli.
Pada usia 2 bulan, ayam kampung mulai menunjukkan karakteristik fisik yang lebih jelas sebagai ayam dewasa. Jengger dan pial mulai membesar, dan warna bulu menjadi lebih tegas. Perilaku sosial juga semakin terlihat, dengan adanya pemimpin kelompok dan ayam yang memiliki peringkat lebih rendah. Pengamatan terhadap perilaku ini dapat membantu peternak mengidentifikasi potensi masalah seperti perundungan antar ayam.
Pemberian kesempatan bagi ayam untuk bergerak dan berinteraksi di luar kandang (jika memungkinkan dan aman) akan sangat bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental mereka. Ayam kampung memiliki insting alami untuk mencari makan di tanah, sehingga ruang gerak yang cukup akan memenuhi kebutuhan perilaku alaminya.
Fase ayam kampung usia 2 bulan adalah periode pertumbuhan yang pesat dan pembentukan karakter. Dengan memberikan nutrisi yang tepat, manajemen kandang yang baik, serta perhatian serius pada kesehatan dan pencegahan penyakit, Anda dapat memastikan bahwa ayam kampung Anda tumbuh menjadi ayam yang sehat, kuat, dan siap untuk mencapai usia panen yang optimal. Kesabaran dan ketelitian dalam setiap aspek perawatan akan membuahkan hasil yang memuaskan dalam usaha budidaya ayam kampung Anda.