Ilustrasi: Keunikan dan Ekosistem Ayam Hutan Bima.
Indonesia adalah surga keanekaragaman hayati, dan salah satu permata tersembunyinya adalah ayam hutan Bima. Meskipun namanya mungkin tidak sepopuler beberapa satwa endemik lainnya, ayam hutan ini memiliki pesona dan peran ekologis yang sangat penting. Dikenal dengan nama ilmiahnya, Gallus gallus domesticus, jenis ayam hutan ini merupakan subspesies atau populasi lokal yang memiliki ciri khas tersendiri, terutama di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat.
Ayam hutan Bima, sebagaimana namanya, secara historis banyak ditemukan di Pulau Sumbawa, khususnya di daerah Bima. Ayam hutan ini diyakini merupakan hasil domestikasi dari ayam hutan merah (Gallus gallus) yang telah lama beradaptasi dengan lingkungan lokal. Perkawinan silang dengan ayam peliharaan yang dilepasliarkan kemungkinan juga berkontribusi pada keragaman genetiknya. Berbeda dengan ayam peliharaan pada umumnya, ayam hutan Bima memiliki penampilan yang lebih ramping, warna bulu yang khas dengan perpaduan coklat, hitam, dan terkadang semburat merah atau hijau metalik, terutama pada pejantan. Jengger dan pialnya biasanya lebih merah cerah, dan mereka memiliki naluri liar yang kuat.
Habitat alami ayam hutan Bima umumnya adalah hutan sekunder, tepi hutan, semak belukar, dan area pertanian yang masih memiliki tutupan vegetasi yang memadai. Mereka cenderung hidup berkelompok, terdiri dari satu pejantan dominan dengan beberapa betina. Aktifitas mereka biasanya dimulai pada pagi hari dan sore hari, di mana mereka mencari makan berupa biji-bijian, serangga, cacing, serta pucuk daun dan buah-buahan kecil. Saat merasa terancam, ayam hutan Bima memiliki kemampuan terbang yang cukup baik untuk melarikan diri ke tempat yang lebih aman, seperti dahan pohon.
Naluri reproduksi mereka juga sangat kuat. Betina akan membangun sarang di tempat tersembunyi, biasanya di semak-semak atau lubang di tanah, dan mengerami telurnya selama kurang lebih 21 hari. Anak ayam (itik) yang menetas bersifat precocial, artinya mereka dapat berjalan dan mencari makan sendiri tak lama setelah lahir, dengan perlindungan induknya.
Ayam hutan Bima memegang peranan penting dalam ekosistem. Sebagai pemakan biji-bijian dan serangga, mereka membantu dalam penyebaran benih tumbuhan dan pengendalian populasi serangga tertentu. Keberadaan mereka juga menjadi indikator kesehatan lingkungan, di mana keberadaan predator alami seperti biawak, ular, dan kucing hutan menjadi penanda rantai makanan yang seimbang.
Namun, seperti banyak satwa liar lainnya, populasi ayam hutan Bima juga menghadapi ancaman. Hilangnya habitat akibat perluasan lahan pertanian, perambahan hutan, perburuan liar untuk diambil daging atau dijadikan hewan peliharaan, serta persaingan dengan ayam peliharaan lokal, menjadi tantangan serius. Di beberapa daerah, ayam hutan Bima bahkan dikhawatirkan bercampur silang secara berlebihan dengan ayam kampung, sehingga kemurnian genetiknya terancam.
Menyadari pentingnya pelestarian ayam hutan Bima, berbagai upaya mulai dilakukan. Kesadaran masyarakat lokal akan nilai konservasi satwa ini perlu terus ditingkatkan. Program-program edukasi mengenai pentingnya menjaga habitat dan mencegah perburuan liar menjadi kunci utama. Selain itu, pengembangan wisata alam berbasis pengamatan burung (birdwatching) yang berfokus pada keberadaan ayam hutan Bima juga dapat memberikan alternatif ekonomi bagi masyarakat lokal, sekaligus menjadi sarana sosialisasi pelestarian.
Beberapa komunitas pecinta alam dan organisasi konservasi juga aktif melakukan pemantauan populasi dan kajian ilmiah mengenai ayam hutan Bima. Data yang terkumpul diharapkan dapat menjadi dasar perumusan kebijakan konservasi yang lebih efektif. Upaya penangkaran secara terbatas dan penelitian mengenai perilaku serta kebutuhan ekologis mereka juga dapat membantu dalam upaya pelestarian jangka panjang.
Keberadaan ayam hutan Bima tidak hanya sekadar keberadaan seekor satwa liar. Ia adalah bagian dari kekayaan alam dan budaya Bima. Ia merepresentasikan bagaimana kehidupan liar dapat berintegrasi dengan lingkungan manusia selama berabad-abad. Melindungi ayam hutan Bima berarti melindungi warisan alam yang berharga bagi generasi mendatang.
Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan keberadaan ayam hutan Bima, agar pesonanya tidak hanya menjadi cerita dalam buku, tetapi tetap dapat kita jumpai dan kagumi di alam liar.
Pelajari lebih lanjut tentang keanekaragaman hayati Indonesia di sumber terpercaya.