Ayat yang sering dirujuk dengan frasa "Laqod Jaakum" (atau tepatnya "Qad Ja’akum") umumnya ditemukan dalam Surat At-Taubah (Surah ke-9) ayat 128, meskipun penggalan kata ini muncul di beberapa tempat sebagai penekanan atas kedatangan seorang Rasul atau petunjuk.
Frasa pembuka, "Laqod Jaakum" (Sungguh telah datang kepadamu), adalah sebuah penekanan kuat dalam bahasa Arab. Kata 'Laqod' (لَقَدْ) berfungsi untuk meyakinkan pembaca atau pendengar bahwa informasi yang disampaikan adalah fakta yang telah terjadi dan patut diperhatikan.
Ayat ini, khususnya dalam konteks Surah At-Taubah, berbicara tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW. Penekanan diletakkan pada tiga sifat utama yang melekat pada diri beliau, yang menjadikannya sosok yang sempurna sebagai pembimbing umat:
Meskipun ayat ini secara spesifik merujuk pada Nabi Muhammad SAW, konsep "kedatangan petunjuk yang penuh kasih sayang" memiliki relevansi universal. Setiap kali kebenaran, hikmah, atau ajaran moral yang murni datang kepada suatu komunitas, ia membawa potensi untuk mengangkat mereka dari kegelapan. Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan nilai dari bimbingan yang datang dengan niat tulus, tanpa pamrih selain kebaikan kita sendiri.
Memahami terjemahan ayat "Laqod Jaakum" bukan sekadar membaca kata per kata, melainkan menghayati kedalaman pengorbanan dan cinta kasih yang dibawa oleh Rasul, sebagai teladan bagaimana seharusnya seorang pemimpin atau pembimbing bersikap terhadap mereka yang dibimbingnya. Ini adalah panggilan untuk menghargai karunia petunjuk tersebut dan mengikutinya dengan penuh rasa syukur.