Autoclave adalah alat sterilisasi uap bertekanan yang menjadi standar emas dalam banyak bidang, mulai dari medis, laboratorium mikrobiologi, hingga industri farmasi. Prinsip kerjanya didasarkan pada penggunaan uap air jenuh pada suhu dan tekanan tinggi untuk membunuh semua bentuk mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, spora, dan jamur. Keefektifan sterilisasi ini sangat bergantung pada pencapaian parameter kunci, di mana suhu sterilisasi autoclave menjadi variabel yang paling krusial.
Suhu yang tidak memadai tidak akan mampu menembus dan menghancurkan struktur protein mikroba yang paling resisten, terutama spora bakteri seperti Clostridium botulinum. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai pengaturan suhu dan durasi paparan sangat penting untuk menjamin keamanan dan integritas hasil penelitian atau alat medis yang disterilkan.
Representasi visual alat sterilisasi bertekanan.
Dalam praktik standar internasional, terdapat dua skema suhu utama yang umum digunakan untuk sterilisasi menggunakan uap bertekanan, tergantung pada material yang disterilkan dan tingkat resistensi mikroba yang dihadapi. Pemilihan suhu yang tepat harus didukung dengan waktu eksposur (holding time) yang memadai.
| Suhu (°C) | Tekanan (kPa, Gauge) | Waktu Eksposur (Menit) | Aplikasi Umum |
|---|---|---|---|
| 121 | 103 kPa (15 psi) | 15 - 30 menit | Peralatan laboratorium umum, media pertumbuhan, cairan. |
| 132-134 | 200 - 220 kPa (29-32 psi) | 3.5 - 4 menit (Rapid Cycle) | Instrumen bedah/termosensitif, flash sterilization. |
| 134 | 212 kPa (31 psi) | 7 - 18 menit | Material yang membutuhkan penetrasi lebih dalam. |
Catatan Penting: Siklus 121°C selama 15 menit adalah parameter minimum yang direkomendasikan untuk membunuh spora vegetatif dan sebagian besar mikroorganisme, namun siklus yang lebih lama (20-30 menit) sering diterapkan untuk memvalidasi sterilisasi tuntas.
Mencapai suhu yang tepat di seluruh beban sterilisasi tidak selalu mudah. Beberapa faktor eksternal dapat mengurangi efektivitas suhu yang diatur pada mesin:
Hubungan antara suhu dan tekanan uap adalah fundamental. Dalam sistem tertutup seperti autoclave, suhu yang lebih tinggi hanya dapat dicapai jika tekanan uap juga ditingkatkan. Misalnya, pada tekanan atmosfer normal (0 kPa gauge), titik didih air hanya 100°C. Untuk mencapai suhu 121°C, tekanan perlu dinaikkan menjadi sekitar 103 kPa di atas tekanan atmosfer. Oleh karena itu, ketika memantau sterilisasi, teknisi wajib memonitor kedua parameter ini secara simultan. Kegagalan mencapai tekanan yang sesuai berarti suhu yang dibutuhkan tidak tercapai.
Untuk memastikan bahwa suhu sterilisasi autoclave benar-benar tercapai di setiap titik kritis dalam chamber, prosedur validasi berkala mutlak diperlukan. Proses ini melibatkan penggunaan indikator fisik, kimia, dan biologis.
Pengawasan ketat terhadap indikator-indikator ini memastikan bahwa suhu sterilisasi yang tertera pada panel mesin benar-benar termanifestasi pada materi yang sedang diproses, menjaga standar keselamatan tertinggi.