Visualisasi dasar seleksi kondisi dalam pemrograman.
Dalam dunia pemrograman, alur eksekusi kode tidak selalu berjalan lurus dari atas ke bawah. Sering kali, program perlu membuat keputusan berdasarkan nilai atau keadaan tertentu. Inilah peran penting dari seleksi kondisi Python. Mekanisme ini memungkinkan kita untuk menjalankan blok kode yang berbeda tergantung pada terpenuhinya suatu syarat atau ekspresi Boolean (True atau False).
ifPernyataan if adalah fondasi dari kontrol alur. Jika kondisi yang diberikan bernilai True, maka blok kode di dalamnya akan dieksekusi. Jika bernilai False, blok tersebut akan dilewati.
Perhatikan sintaks indentasi pada Python. Indentasi (spasi atau tab) sangat krusial karena ia mendefinisikan blok kode mana yang termasuk dalam pernyataan if.
# Contoh penggunaan if sederhana
usia = 20
if usia >= 17:
print("Anda memenuhi syarat untuk memiliki KTP.")
print("Program lanjut...")
elseKetika kita memiliki dua kemungkinan hasil—satu jika kondisi terpenuhi, dan satu lagi jika kondisi tidak terpenuhi—kita menggunakan else. else bersifat opsional dan akan dieksekusi hanya jika semua pernyataan if sebelumnya bernilai False.
nilai = 65
if nilai >= 70:
print("Selamat, Anda Lulus!")
else:
print("Maaf, Anda perlu mengulang.")
elif (Else If)Dalam situasi di mana kita perlu menguji serangkaian kondisi secara berurutan, kita menggunakan elif (singkatan dari "else if"). Python akan menguji kondisi dari atas ke bawah. Begitu satu kondisi ditemukan bernilai True, blok kode yang sesuai akan dieksekusi, dan seluruh struktur if-elif-else akan diabaikan (keluar dari struktur tersebut).
Ini sangat efisien karena Python berhenti mencari begitu menemukan kecocokan pertama.
Penggunaan if-elif-else paling sering terlihat dalam logika penentuan grade:
skor = 88
if skor >= 90:
grade = "A"
elif skor >= 80:
grade = "B"
elif skor >= 70:
grade = "C"
else:
grade = "D"
print(f"Skor Anda {skor}, Grade Anda: {grade}")
Dalam contoh di atas, jika skor adalah 88, kondisi pertama (>= 90) adalah False. Kondisi kedua (>= 80) adalah True, maka grade ditetapkan sebagai "B", dan sisanya (elif skor >= 70 dan else) dilewati.
Anda juga bisa menempatkan satu struktur kondisional di dalam blok kode dari struktur kondisional lainnya. Ini disebut kondisi bersarang. Meskipun berguna untuk logika yang sangat spesifik, penggunaannya yang berlebihan dapat membuat kode sulit dibaca.
suhu = 30
status_pintu = "tertutup"
if suhu > 28:
print("Pendingin ruangan dinyalakan.")
if status_pintu == "tertutup":
print("Suhu akan segera turun.")
else:
print("Peringatan: Pintu terbuka, pendinginan tidak efektif.")
else:
print("Pendingin ruangan tetap mati.")
Untuk membuat keputusan yang lebih kompleks, Python mendukung operator logika yang menggabungkan beberapa syarat:
and: Kedua kondisi harus True.or: Setidaknya salah satu kondisi harus True.not: Membalikkan nilai kebenaran (True menjadi False, False menjadi True).
hari = "Minggu"
apakah_libur = True
# Kondisi gabungan menggunakan 'and'
if hari == "Minggu" and apakah_libur == True:
print("Waktunya bersantai total.")
# Kondisi menggunakan 'or'
saldo = 100000
if saldo < 50000 or saldo == 0:
print("Perhatian: Saldo sangat rendah!")
Menguasai seleksi kondisi Python—if, elif, dan else—adalah langkah fundamental. Ini adalah fondasi untuk membuat program yang adaptif, mampu merespons berbagai input dan situasi yang mungkin terjadi selama eksekusi.