Bahan bakar minyak (BBM) merupakan urat nadi transportasi modern. Di Indonesia, Pertamina menyediakan berbagai jenis BBM, salah satunya adalah Pertamax, yang dikenal memiliki angka oktan lebih tinggi dibandingkan BBM jenis reguler. Namun, pertanyaan mendasar yang sering muncul di benak konsumen adalah: pertamax terbuat dari apa?
Secara fundamental, Pertamax adalah produk olahan minyak bumi yang melalui serangkaian proses pemurnian dan penambahan aditif untuk mencapai spesifikasi kualitas tertentu. Memahami komposisi dasarnya membantu kita mengerti mengapa bahan bakar ini dihargai lebih tinggi dan apa manfaatnya bagi mesin kendaraan modern.
Ilustrasi: Proses menuju Pertamax (Komponen + Aditif)
Inti dari Pertamax, sama seperti bensin lainnya, adalah campuran hidrokarbon. Hidrokarbon ini adalah senyawa organik yang tersusun dari atom hidrogen dan karbon. Proses penyulingan minyak mentah menghasilkan berbagai fraksi minyak bumi, dan fraksi yang cocok untuk bensin kemudian diolah lebih lanjut.
Angka oktan adalah penentu kualitas utama Pertamax. Pertamax umumnya memiliki angka oktan minimal RON 92. Angka oktan ini mengindikasikan kemampuan bahan bakar untuk menahan tekanan dan panas sebelum terjadi pembakaran spontan (ngelitik atau knocking). Semakin tinggi RON, semakin baik ketahanannya terhadap detonasi dini.
Untuk mencapai RON 92, proses kimia seperti reforming dan alkylation di kilang sangat penting. Proses ini mengubah molekul hidrokarbon rantai lurus yang kurang efisien menjadi molekul rantai bercabang atau siklik yang lebih stabil saat dikompresi di dalam ruang bakar mesin berteknologi tinggi. Jadi, Pertamax bukan sekadar "bensin biasa," melainkan hasil formulasi spesifik untuk kinerja optimal.
Inilah yang membedakan Pertamax dari Pertalite atau Premium di masa lalu. Pertamax mengandung paket aditif yang dirancang untuk meningkatkan performa dan melindungi mesin. Aditif ini meliputi:
Kehadiran aditif canggih inilah yang membuat Pertamax dirancang khusus untuk kendaraan dengan kompresi rasio tinggi, seperti mobil injeksi modern atau kendaraan berperforma. Mesin-mesin ini memerlukan bahan bakar yang dapat diandalkan di bawah tekanan kerja yang intens.
Kebanyakan pabrikan mobil saat ini merekomendasikan penggunaan BBM dengan RON minimal 92 untuk menjaga garansi dan performa mesin. Menggunakan bahan bakar dengan oktan terlalu rendah pada mesin yang dirancang untuk oktan tinggi dapat mengakibatkan fenomena yang disebut knocking. Ketika terjadi knocking, energi hasil pembakaran menjadi tidak terkontrol, yang dalam jangka panjang dapat merusak piston dan komponen mesin lainnya.
Dengan memastikan bahwa pertamax terbuat dari campuran hidrokarbon yang telah dimodifikasi dan diperkaya aditif pembersih, Pertamina menawarkan jaminan pembakaran yang lebih sempurna. Pembakaran yang sempurna berarti emisi yang lebih rendah (walaupun ini bukan fokus utamanya) dan pemanfaatan energi yang maksimal, menghasilkan akselerasi yang lebih baik dan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien dari segi tenaga yang dihasilkan.
Jadi, jika kita merangkum, Pertamax adalah bensin hasil penyulingan minyak bumi yang telah melalui proses reformulasi kimiawi untuk mencapai angka oktan minimal 92, diperkaya dengan paket aditif fungsional (pembersih, anti-korosi) untuk memaksimalkan kesehatan dan performa mesin kendaraan modern. Ini adalah produk yang dirancang secara ilmiah untuk memenuhi standar teknologi otomotif terkini, berbeda dengan sekadar fraksi minyak mentah yang belum diformulasikan.
Memilih bahan bakar yang tepat sesuai rekomendasi pabrikan adalah investasi jangka panjang bagi keawetan mesin kendaraan Anda. Pertamax hadir sebagai pilihan premium untuk performa dan perlindungan.