Ayam kampung, yang selama ini identik dengan ternak rakyat dan cita rasa otentik, kini tengah mengalami perkembangan pesat menuju tatanan peternakan yang lebih modern. Jauh dari kesan tradisional yang terbatas pada pekarangan rumah dengan pakan seadanya, ayam kampung modern telah bertransformasi menjadi komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat. Pergeseran ini bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas, manajemen, dan teknologi yang diaplikasikan dalam budidayanya.
Dahulu, ayam kampung dipelihara secara ekstensif. Mereka bebas berkeliaran mencari makan sendiri, dibarengi dengan pemberian sisa makanan rumah tangga atau biji-bijian seadanya. Sistem pemeliharaan ini menghasilkan ayam dengan pertumbuhan yang relatif lambat, namun dengan daging yang dikenal lebih alot namun beraroma khas. Kini, sebagian besar peternak ayam kampung modern telah beralih ke sistem pemeliharaan yang lebih terkontrol. Kandang yang layak, sanitasi yang baik, serta pemberian pakan yang terukur menjadi kunci utama. Sistem kandang yang tertutup atau semi-tertutup membantu melindungi ayam dari predator, cuaca ekstrem, dan penyebaran penyakit, yang pada akhirnya meningkatkan angka survival rate dan produktivitas.
Salah satu faktor krusial dalam perkembangan ayam kampung modern adalah inovasi dalam formulasi pakan. Jika dulu pakan hanya mengandalkan apa yang tersedia di alam, kini peternak modern lebih cermat dalam memberikan asupan nutrisi yang seimbang. Pakan konsentrat yang diformulasikan khusus untuk ayam kampung, mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang memadai, menjadi pilihan utama. Ada pula peternak yang mengkombinasikan pakan pabrikan dengan bahan-bahan lokal seperti jagung, dedak, bungkil kedelai, dan bahkan limbah pertanian yang diolah sedemikian rupa agar aman dan bergizi. Pemberian probiotik dan herbal juga mulai populer untuk meningkatkan kesehatan pencernaan dan daya tahan tubuh ayam, mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia. Nutrisi yang tepat ini berperan besar dalam mempercepat pertumbuhan ayam dan menghasilkan kualitas daging yang tetap terjaga cita rasanya.
Perkembangan dalam aspek kesehatan juga menjadi perhatian utama. Sistem biosekuriti yang ketat diterapkan untuk mencegah masuk dan menyebarnya penyakit ke dalam lingkungan peternakan. Vaksinasi menjadi rutinitas penting untuk melindungi ayam dari berbagai penyakit menular yang berbahaya. Selain itu, pemantauan kesehatan secara berkala oleh tenaga penyuluh atau dokter hewan menjadi norma. Program pencegahan penyakit dengan menjaga kebersihan kandang, kualitas air minum, dan ventilasi yang baik adalah investasi jangka panjang yang menguntungkan. Dengan manajemen kesehatan yang proaktif, kerugian akibat kematian ayam dapat diminimalkan, sehingga kelangsungan usaha peternakan ayam kampung dapat terjaga.
Perkembangan ayam kampung modern tidak lepas dari orientasi pasar yang semakin jelas. Permintaan terhadap daging ayam kampung berkualitas, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri kuliner, terus mengalami lonjakan. Hal ini mendorong peternak untuk meningkatkan skala usahanya. Budidaya ayam kampung kini tidak lagi hanya dilakukan dalam skala kecil, tetapi juga merambah ke skala menengah dan bahkan besar. Penggunaan teknologi sederhana seperti pemanas kandang otomatis, sistem pemberian pakan otomatis, dan pencatatan administrasi peternakan yang rapi membantu dalam efisiensi operasional. Peternak yang cerdas juga memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran, baik melalui media sosial maupun platform e-commerce, memperluas jangkauan pasar mereka hingga ke kota-kota besar.
Dengan segala perkembangan yang telah terjadi, masa depan ayam kampung terlihat sangat cerah. Kombinasi antara potensi genetik ayam kampung yang unggul dalam daya tahan dan cita rasa, dengan penerapan teknologi modern dalam budidaya, manajemen, dan pemasaran, menciptakan sebuah sinergi yang kuat. Ayam kampung modern bukan lagi sekadar hewan ternak tradisional, melainkan sebuah aset agribisnis yang menjanjikan. Tantangan ke depan adalah bagaimana terus menjaga keaslian cita rasa dan keunggulan ayam kampung sambil terus berinovasi agar mampu bersaing di pasar global. Edukasi berkelanjutan bagi peternak, dukungan dari pemerintah, serta riset yang terus menerus akan menjadi kunci keberhasilan dalam melestarikan dan mengembangkan potensi luar biasa dari ayam kebanggaan Indonesia ini.