Pemrograman Prosedural: Dasar Struktur Perintah Komputer

Diagram Alir Sederhana Pemrograman Prosedural Mulai / Input Langkah 1 Fungsi A Proses Data Fungsi B Langkah 2 Output / Hasil Selesai

**Pemrograman prosedural** adalah salah satu paradigma pemrograman tertua dan paling fundamental. Inti dari pendekatan ini adalah urutan eksekusi. Program disusun sebagai serangkaian langkah atau prosedur (sering disebut fungsi atau subrutin) yang harus dijalankan secara berurutan untuk mencapai tujuan akhir. Dalam model ini, fokus utamanya adalah pada bagaimana tugas harus diselesaikan, bukan pada data itu sendiri.

Konsep Dasar Pemrograman Prosedural

Pendekatan prosedural sangat mirip dengan resep masakan. Anda mulai dari langkah pertama, mengikuti setiap instruksi secara eksplisit, dan hanya ketika semua langkah selesai barulah Anda mendapatkan hasil akhir. Konsep utama yang mendefinisikan paradigma ini meliputi:

1. Prosedur (Fungsi)

Prosedur adalah blok kode yang diberi nama dan dapat dipanggil berulang kali. Dalam pemrograman prosedural, program dipecah menjadi modul-modul kecil (fungsi) yang melakukan tugas spesifik. Misalnya, satu fungsi mungkin bertugas menghitung pajak, sementara fungsi lain menangani penyimpanan data ke database. Pemanggilan prosedur ini menciptakan alur eksekusi yang terstruktur.

2. Urutan Eksekusi

Eksekusi selalu dilakukan dari atas ke bawah, mengikuti urutan perintah yang dideklarasikan, kecuali jika ada struktur kontrol seperti perulangan (loop) atau percabangan (if/else) yang mengubah alirannya. Ini memberikan kontrol yang sangat jelas dan deterministik atas proses komputasi.

3. Variabel Global dan Lokal

Pemrograman prosedural sering kali mengandalkan variabel global—data yang dapat diakses dan dimodifikasi oleh hampir semua fungsi dalam program. Meskipun ini memudahkan berbagi data, ini juga menjadi kelemahan utama. Perubahan data di satu fungsi secara tidak terduga dapat memengaruhi fungsi lain, yang mempersulit pelacakan kesalahan (debugging) pada sistem yang besar.

Keunggulan dan Kekurangan

Meskipun saat ini banyak bahasa modern mengadopsi paradigma berorientasi objek (OOP), pemahaman prosedural tetap krusial. Bahasa klasik seperti FORTRAN, COBOL, Pascal, dan C adalah contoh utama implementasi murni dari paradigma ini.

Keunggulan

Kekurangan

Seiring bertambahnya kompleksitas perangkat lunak, ketergantungan pada prosedur dan variabel global menimbulkan masalah signifikan:

Contoh Implementasi Prosedural (Konsep C)

Bayangkan sebuah program sederhana yang menghitung luas lingkaran. Dalam gaya prosedural, kita mendefinisikan fungsi untuk setiap aksi:

// Deklarasi Variabel Global (Jika Ada)
float PI = 3.14159;

// Prosedur/Fungsi 1: Mengambil Input
void input_jari_jari(float *r) {
    // Baca nilai dari pengguna dan simpan ke *r
}

// Prosedur/Fungsi 2: Menghitung Luas
float hitung_luas(float radius) {
    return PI * radius * radius; // Mengakses variabel global PI
}

// Prosedur Utama: Mengontrol Alur
void main() {
    float jari;
    input_jari_jari(&jari); // Panggil langkah 1
    
    float hasil = hitung_luas(jari); // Panggil langkah 2
    
    // Prosedur 3: Menampilkan Output
    printf("Luas lingkaran adalah: %f", hasil); 
}

Kesimpulannya, pemrograman prosedural adalah fondasi dari ilmu komputasi. Meskipun paradigma lain telah muncul untuk mengatasi tantangan skalabilitas, pemahaman mendalam tentang alur langkah demi langkah yang ditawarkan oleh pemrograman prosedural adalah prasyarat penting sebelum menyelami abstraksi yang lebih kompleks seperti Pemrograman Berorientasi Objek.