Pembibitan ayam potong merupakan tahapan krusial dalam rantai produksi daging unggas. Kualitas bibit atau Day Old Chick (DOC) yang baik akan sangat menentukan keberhasilan budidaya, mulai dari pertumbuhan, efisiensi pakan, hingga ketahanan terhadap penyakit. Memahami seluk-beluk pembibitan ayam potong adalah investasi berharga bagi peternak agar dapat menghasilkan keuntungan yang optimal dan berkelanjutan.
Bibit ayam potong yang umum dikenal adalah Day Old Chick (DOC), yaitu anak ayam yang baru menetas dari telur. DOC ini biasanya berasal dari perusahaan pembibitan (hatchery) yang khusus memproduksi bibit unggul. Ayam potong yang dikembangbiakkan secara komersial umumnya dari jenis broiler, yang memiliki kemampuan tumbuh cepat dan efisien dalam mengubah pakan menjadi daging. DOC broiler memiliki karakteristik khas seperti bulu yang tebal, nafsu makan yang tinggi, dan pertumbuhan yang pesat sejak hari pertama kehidupan.
Pemilihan DOC berkualitas adalah langkah awal yang tidak bisa ditawar. DOC yang sehat memiliki ciri-ciri seperti aktif bergerak, mata cerah dan tidak berair, pusar kering dan bersih, serta tidak ada cacat fisik. DOC yang lesu, kerdil, atau memiliki kelainan fisik berpotensi membawa masalah kesehatan dan pertumbuhan yang buruk selama masa pemeliharaan.
Proses pembibitan ayam potong, meskipun utamanya dilakukan oleh perusahaan pembibitan, memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami peternak. Berikut adalah tahapan-tahapan yang relevan:
Perusahaan pembibitan menginvestasikan sumber daya besar dalam pemuliaan induk ayam. Indukan dipilih berdasarkan performa genetik yang unggul, seperti laju pertumbuhan yang cepat, efisiensi konversi pakan yang tinggi, resistensi terhadap penyakit, dan kualitas karkas yang baik. Proses seleksi ini berkelanjutan untuk menghasilkan generasi DOC yang semakin berkualitas.
Telur yang layak tetas dari indukan unggul dikumpulkan dan disimpan dengan perlakuan khusus. Selanjutnya, telur-telur ini dimasukkan ke dalam mesin penetas (incubator) dengan pengaturan suhu, kelembaban, dan ventilasi yang presisi. Proses penetasan biasanya memakan waktu sekitar 21 hari. Setelah menetas, DOC disortir berdasarkan kualitas.
Tahap awal pemeliharaan DOC setelah diterima dari hatchery adalah di kandang brooding. Kandang ini harus memenuhi kriteria ketat untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan optimal. Faktor-faktor kunci yang perlu diperhatikan di kandang brooding meliputi:
DOC biasanya sudah mendapatkan vaksinasi awal dari hatchery untuk penyakit-penyakit umum seperti Marek's Disease. Namun, program vaksinasi lanjutan mungkin diperlukan sesuai dengan kondisi wilayah dan anjuran dokter hewan. Selain itu, penerapan biosekuriti yang ketat, seperti pembatasan akses keluar masuk kandang, disinfeksi rutin, dan sanitasi kandang, sangat penting untuk mencegah masuknya agen penyakit.
Keberhasilan pembibitan ayam potong sangat bergantung pada kualitas DOC yang diperoleh. Berikut beberapa tips untuk memilih supplier DOC yang terpercaya:
Pembibitan ayam potong, yang dimulai dari pemilihan DOC berkualitas, adalah fondasi utama dalam usaha peternakan ayam broiler. Dengan memahami pentingnya kualitas bibit, memenuhi standar kandang brooding, menerapkan biosekuriti yang ketat, dan memilih supplier yang tepat, peternak dapat meminimalkan risiko kegagalan dan memaksimalkan potensi pertumbuhan ayam. Investasi pada pengetahuan dan praktik yang benar di tahap awal ini akan berbuah manis dalam bentuk hasil panen yang memuaskan dan keuntungan yang stabil.