Oksigen adalah salah satu elemen paling vital di Bumi, memainkan peran mendasar dalam kehidupan seperti yang kita kenal. Namun, memahami oksigen sering kali berfokus pada molekulnya ($\text{O}_2$) yang kita hirup. Dalam kimia dan fisika, penting juga untuk meninjau **oksigen atom**—bentuk tunggal, tidak terikat, dari elemen ini. Oksigen atom (O) adalah keadaan energi yang lebih tinggi dan jauh lebih reaktif daripada oksigen molekuler.
Atom oksigen adalah atom netral dari elemen Oksigen (simbol kimia O), yang memiliki nomor atom 8. Ini berarti bahwa inti atom oksigen mengandung 8 proton. Untuk menjaga netralitas listrik, atom ini juga memiliki 8 elektron. Konfigurasi elektronnya adalah $1s^2 2s^2 2p^4$.
Dalam konteks kimia, atom oksigen berada di Golongan 16 dan Periode 2 tabel periodik. Ia memiliki 6 elektron valensi, yang menjadikannya sangat cenderung untuk mencapai konfigurasi oktet yang stabil (8 elektron di kulit terluar). Karena itu, atom oksigen sangat elektrofilik dan memiliki energi atomisasi yang sangat tinggi.
Perbedaan utama antara oksigen atom dan oksigen molekuler ($\text{O}_2$) terletak pada reaktivitasnya. Molekul oksigen standar adalah diatomik, di mana dua atom terikat melalui ikatan kovalen rangkap dua. Ikatan ini relatif kuat, sehingga $\text{O}_2$ cenderung stabil pada suhu kamar. Sebaliknya, **oksigen atom** harus dibuat melalui proses yang memerlukan energi tinggi, seperti pemecahan ikatan $\text{O}_2$ menggunakan plasma atau pelepasan listrik berenergi tinggi.
Setelah terbentuk, atom oksigen sangat tidak stabil dan sangat reaktif. Ia akan segera mencari pasangan elektron untuk mencapai oktetnya. Sifat ini membuatnya menjadi agen pengoksidasi yang jauh lebih kuat daripada $\text{O}_2$. Reaksi yang melibatkan oksigen atom seringkali bersifat eksotermik dan cepat.
Meskipun sifatnya yang sangat reaktif membuatnya sulit ditangani dalam kondisi normal, oksigen atom memiliki aplikasi penting dalam berbagai bidang ilmiah dan industri:
Untuk memecah satu mol $\text{O}_2$ menjadi dua mol atom oksigen ($\text{O}$), dibutuhkan energi disosiasi ikatan sekitar 498 kJ/mol. Energi yang sangat besar ini menunjukkan betapa jauh lebih energetik keadaan atom dibandingkan keadaan molekul. Karena energi tinggi ini, oksigen atom hanya bertahan untuk waktu yang sangat singkat dalam lingkungan biasa sebelum bereaksi lebih lanjut atau bergabung kembali menjadi $\text{O}_2$.
Singkatnya, sementara molekul $\text{O}_2$ adalah fondasi dari respirasi dan pembakaran di permukaan Bumi, **oksigen atom** mewakili energi tinggi, bentuk kimiawi yang sangat aktif. Pemahaman tentang cara menghasilkan, mengendalikan, dan memanfaatkan reaktivitas atom ini terus mendorong batas inovasi dalam ilmu material dan proses kimia industri.