Pesona Qira'ah Surat At-Taubah oleh Muammar ZA
Di antara lautan qari' (pembaca Al-Qur'an) dunia, nama Muammar ZA sering kali disebut dengan penuh kekaguman, terutama ketika membahas lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang menyentuh kalbu. Salah satu surat yang paling sering diasosiasikan dengan kemerduan dan kekhusyukan suaranya adalah Surat At-Taubah (Surah ke-9 dalam mushaf). Surat ini memiliki kedudukan yang istimewa karena merupakan satu-satunya surat yang tidak diawali dengan Basmalah, membawa pesan-pesan penting mengenai perjanjian, peperangan, dan keteguhan iman.
Karakteristik vokal Muammar ZA yang khas—memiliki nada yang tegas namun tetap lembut—menghasilkan interpretasi Surat At-Taubah yang sangat mendalam. Pendengar sering kali merasakan aura kekuatan sekaligus ketenangan saat melantunkan ayat-ayat yang berbicara tentang jihad, peringatan keras terhadap orang-orang munafik, hingga janji Allah bagi mereka yang bertakwa. Teknik *maqamat* yang ia gunakan terasa sangat pas untuk menyampaikan nuansa emosional yang terkandung dalam surat Madaniyyah yang panjang ini.
Visualisasi kedalaman qira'ah
Dampak Spiritual dan Musikalitas
Apa yang membuat pembacaan Muammar ZA atas Surat At-Taubah begitu membekas? Jawabannya terletak pada harmonisasi antara pemahaman makna (tafsiir) dan kemampuan teknis vokal. Surat At-Taubah sering kali menuntut pembaca untuk menampilkan kekhusyukan yang berbeda saat membahas ayat-ayat tentang pengkhianatan, dibandingkan saat membahas janji pertolongan ilahi. Dalam konteks ini, Muammar ZA menunjukkan kematangan yang luar biasa.
Ayat-ayat awal At-Taubah, misalnya, memiliki ritme yang lebih berat dan sedikit menantang. Pendengar dapat menangkap ketegasan beliau dalam mengucapkan huruf-huruf yang memiliki penekanan, seperti saat membaca ayat yang berbicara mengenai pemutusan hubungan dengan orang-orang yang melanggar perjanjian. Keindahan ini tidak hanya berhenti pada segi musikalitas, tetapi juga membawa audiens menyelami kedalaman pesan tauhid dan ketaatan total kepada Allah SWT.
Popularitas dan Warisan
Meskipun banyak qari' ternama lainnya, rekaman qira'ah Surat At-Taubah oleh Muammar ZA telah menjadi referensi penting bagi banyak penuntut ilmu dan pencinta Al-Qur'an. Kualitas rekamannya yang seringkali jernih memungkinkan pendengar modern untuk menikmati setiap nuansa yang beliau sampaikan. Surat ini, yang menutup lembaran penting dalam sejarah Islam awal, terasa hidup kembali melalui setiap tarikan nafas dan panjang pendek suara beliau.
Bagi mereka yang ingin merasakan ketenangan sekaligus tantangan spiritual dalam Al-Qur'an, mendengarkan Muammar ZA membacakan At-Taubah adalah sebuah keharusan. Ini bukan sekadar pembacaan; ini adalah sebuah pengalaman tafakkur audio yang mengingatkan umat akan pentingnya konsistensi dalam memegang teguh ajaran Islam, sebagaimana yang ditekankan dalam surat tersebut. Pengaruh beliau terhadap cara generasi muda dalam mengapresiasi qira'ah indah tetap terasa hingga kini, menjadikannya salah satu pilar keindahan lantunan Al-Qur'an. Surat At-Taubah adalah salah satu mahakarya beliau yang abadi.