Membuat situs web yang mampu merespons tindakan pengguna, menampilkan data terbaru, atau bahkan mengelola sesi pengguna adalah impian setiap pengembang web pemula. Untuk mewujudkan hal tersebut, kita memerlukan teknologi sisi server, dan salah satu yang paling populer serta mudah diakses adalah PHP (Hypertext Preprocessor). PHP adalah bahasa skrip yang berjalan di server, yang berarti kode tersebut dieksekusi di server web sebelum hasilnya (biasanya HTML) dikirimkan ke browser klien.
Situs web statis hanya menampilkan konten yang sama untuk setiap pengunjung, terlepas dari siapa mereka atau kapan mereka mengaksesnya. Sebaliknya, situs dinamis memungkinkan personalisasi. PHP unggul dalam hal ini karena beberapa alasan utama. Pertama, kemudahannya untuk diintegrasikan langsung ke dalam tag HTML. Kedua, ekosistemnya yang luas, terutama dukungan bawaan untuk koneksi ke berbagai sistem manajemen basis data seperti MySQL.
Ketika Anda ingin membuat web dinamis dengan PHP, Anda sedang membangun jembatan antara permintaan pengguna dan sumber data terpusat. Setiap kali halaman dimuat, PHP akan menjalankan skripnya. Skrip ini dapat melakukan validasi input formulir, mengambil daftar artikel terbaru dari database, atau bahkan menghitung harga total keranjang belanja Anda.
Inti dari dinamisme PHP terletak pada kemampuannya untuk berinteraksi dengan data eksternal. Mari kita lihat contoh paling sederhana: menampilkan tanggal dan waktu saat ini.
Perhatikan sintaks pembuka dan penutup PHP, yaitu <?php dan ?>. Semua yang berada di antara tag tersebut akan diproses oleh interpreter PHP. Fungsi date() adalah fungsi bawaan PHP yang akan menghasilkan format waktu server saat itu juga, menjadikannya konten yang dinamis.
Dinamisme sesungguhnya muncul ketika kita melibatkan basis data. Sebuah situs berita tidak mungkin memasukkan setiap artikel secara manual ke dalam file HTML. Mereka menggunakan database (misalnya MySQL) yang dikelola oleh PHP (melalui ekstensi seperti PDO atau MySQLi).
Proses umumnya adalah:
Ini memungkinkan konten website diperbarui secara instan tanpa perlu menyentuh kode sumber PHP itu sendiri, hanya dengan menambah entri baru di antarmuka administrasi (CMS) yang juga dibangun dengan PHP.
Selain menampilkan data, membuat web dinamis dengan PHP juga berarti menangani interaksi. Ketika pengguna mengisi formulir login, data tersebut dikirimkan ke server melalui metode HTTP POST. Skrip PHP akan menangkap data ini, memvalidasinya (memastikan email valid, password tidak kosong), membandingkannya dengan data yang tersimpan di database, dan kemudian memutuskan respons apa yang harus diberikan—apakah mengarahkan ke halaman dashboard atau menampilkan pesan kesalahan login gagal.
Variabel superglobal seperti $_POST adalah kunci untuk menangkap input dari formulir HTML, menjadikannya fundamental dalam pengembangan web yang interaktif.
PHP tetap menjadi tulang punggung bagi jutaan situs web dinamis di seluruh dunia karena sintaksnya yang relatif mudah dipelajari dan kemampuannya yang kuat dalam bekerja sama dengan database. Menguasai dasar-dasar koneksi database dan penanganan input pengguna adalah langkah penting untuk bertransisi dari pembuat halaman statis menjadi pengembang web dinamis yang sesungguhnya.