Membuat sistem otentikasi dasar, seperti program login, adalah salah satu langkah fundamental dalam pengembangan perangkat lunak. Python, dengan sintaksisnya yang bersih dan pustaka yang kuat, menjadikannya pilihan ideal untuk pemula maupun profesional dalam tugas ini. Artikel ini akan memandu Anda melalui konsep dasar pembuatan program login sederhana menggunakan Python, biasanya tanpa bergantung pada kerangka kerja web yang kompleks di tahap awal.
Meskipun aplikasi login skala besar memerlukan basis data dan kerangka kerja seperti Django atau Flask, untuk tujuan pembelajaran atau skrip utilitas lokal, Python murni sudah cukup. Kita bisa menggunakan struktur data dasar seperti dictionary untuk menyimpan kredensial sementara, atau bahkan mengimplementasikan hashing sederhana untuk keamanan dasar (walaupun hashing yang kuat harus selalu digunakan dalam produksi).
Dalam program sungguhan, data akan disimpan di database (SQL, NoSQL). Namun, untuk simulasi awal, kita akan menggunakan variabel global atau dictionary di memori. Penting untuk dicatat: **jangan pernah menyimpan kata sandi dalam bentuk teks biasa (plain text) pada aplikasi nyata.**
Berikut adalah contoh penyimpanan kredensial:
users_db = {
"admin": "rahasia123",
"budi": "passwordku",
"tester": "pycode"
}
Inti dari program login adalah fungsi yang membandingkan input pengguna (username dan password) dengan data yang tersimpan. Fungsi ini harus menerima dua argumen dan mengembalikan nilai boolean (True jika cocok, False jika tidak).
Mari kita buat fungsinya:
def check_login(username, password):
if username in users_db:
# Memeriksa apakah password yang dimasukkan cocok dengan yang tersimpan
if users_db[username] == password:
return True
else:
print("Kata sandi salah.")
return False
else:
print("Username tidak ditemukan.")
return False
Setelah fungsi verifikasi siap, kita perlu mengintegrasikannya dengan antarmuka input sederhana, yaitu menggunakan fungsi bawaan `input()` di Python. Kita akan menggunakan loop `while` agar pengguna diberi kesempatan mencoba login berulang kali sampai berhasil atau memutuskan berhenti.
Implementasi loop utama:
def main_login():
MAX_ATTEMPTS = 3
attempts = 0
while attempts < MAX_ATTEMPTS:
print("\n--- Form Login Sederhana ---")
user_input = input("Masukkan Username: ")
# Untuk password, idealnya kita menggunakan pustaka getpass agar tidak terlihat
# Namun untuk kesederhanaan di sini, kita pakai input biasa
pass_input = input("Masukkan Password: ")
if check_login(user_input, pass_input):
print(f"\n[SUCCESS] Selamat datang, {user_input}! Anda berhasil login.")
# Di sini Anda bisa memanggil fungsi atau bagian program lain yang memerlukan otorisasi
break
else:
attempts += 1
sisa = MAX_ATTEMPTS - attempts
if sisa > 0:
print(f"Gagal. Sisa percobaan: {sisa}.")
else:
print("\n[ERROR] Terlalu banyak percobaan gagal. Akses ditolak.")
# Menjalankan program
if __name__ == "__main__":
main_login()
Seperti yang telah disebutkan, menyimpan kata sandi dalam teks biasa sangat berbahaya. Dalam Python, Anda harus menggunakan modul `hashlib` (misalnya SHA-256) atau, lebih baik lagi, pustaka yang lebih modern dan aman seperti `bcrypt` untuk mengenkripsi kata sandi sebelum menyimpannya dan saat memverifikasi.
Penggunaan hashing memastikan bahwa bahkan jika database Anda terkompromi, penyerang tidak akan langsung mendapatkan kata sandi pengguna asli. Proses login kemudian berubah menjadi: hash input pengguna, lalu bandingkan hash tersebut dengan hash yang tersimpan di database. Ini adalah langkah krusial dalam membuat program login yang bertanggung jawab.
Dengan memahami kerangka dasar ini—simulasi penyimpanan data, fungsi verifikasi, dan antarmuka input—Anda telah menguasai fondasi untuk membangun sistem otentikasi yang lebih canggih di masa depan menggunakan bahasa pemrograman Python.