Panduan Praktis: Membuat Halaman Web dengan PHP

PHP (Hypertext Preprocessor) adalah salah satu bahasa pemrograman sisi server yang paling populer di dunia. Berbeda dengan HTML yang bersifat statis dan hanya bisa disajikan apa adanya oleh server, PHP memungkinkan Anda membangun halaman web yang dinamis, interaktif, dan mampu berkomunikasi dengan database. Keahlian dalam membuat halaman web dengan PHP adalah fondasi bagi banyak pengembang web modern.

Mengapa Memilih PHP?

Ada banyak bahasa yang bisa digunakan di sisi server, namun PHP tetap bertahan karena beberapa alasan utama. Pertama, PHP memiliki kurva belajar yang relatif landai bagi pemula, terutama jika Anda sudah familiar dengan sintaks C atau Perl. Kedua, ekosistemnya sangat matang; ribuan framework, library, dan CMS (seperti WordPress) dibangun menggunakan PHP.

PHP bekerja dengan cara memproses kode di server, menghasilkan output berupa HTML, CSS, dan JavaScript, yang kemudian dikirimkan ke browser pengguna. Browser hanya menerima hasil akhir, bukan kode sumber PHP itu sendiri. Inilah yang menjadikannya aman dan kuat untuk menangani logika bisnis, autentikasi pengguna, dan manipulasi data.

Langkah Awal: Persiapan Lingkungan

Sebelum mulai membuat halaman web dengan PHP, Anda memerlukan lingkungan yang tepat. Karena PHP dijalankan di server, Anda tidak bisa langsung menjalankannya hanya dengan membuka file .php di browser (kecuali Anda menggunakan server bawaan PHP). Anda memerlukan:

Web Server: Biasanya Apache atau Nginx.
Interpreter PHP: Mesin yang menerjemahkan kode PHP Anda.
Database (Opsional tapi penting): Seperti MySQL atau PostgreSQL, untuk menyimpan data.

Cara termudah untuk menyiapkan ini di komputer lokal Anda adalah menggunakan paket instalasi seperti XAMPP (untuk Windows, macOS, Linux) atau WAMP (khusus Windows). Setelah terinstal, pastikan layanan Apache dan MySQL sudah berjalan. Semua file PHP Anda harus ditempatkan di folder root server lokal (misalnya, folder htdocs di XAMPP).

Struktur Dasar Halaman Web PHP

Setiap file PHP harus diakhiri dengan ekstensi .php. Kode PHP harus selalu diapit oleh tag pembuka <?php dan tag penutup ?>. Anda bisa mencampur kode PHP di mana saja dalam file HTML.

Berikut adalah contoh halaman PHP pertama Anda:


<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <title>Halaman PHP Pertama</title>
</head>
<body>
    <h1>Selamat Datang di Dunia PHP</h1>
    
    <p>Tanggal dan Waktu Server Saat Ini:</p>
    
    <?php
        // Ini adalah komentar PHP
        echo "<p>" . date("Y-m-d H:i:s") . "</p>";
    ?>
    
</body>
</html>

Dalam contoh di atas, fungsi echo adalah perintah dasar PHP untuk menampilkan output ke halaman. Fungsi date() mengambil data dari sistem server dan menampilkannya. Ini adalah inti dari bagaimana PHP menciptakan konten yang berubah-ubah.

Variabel dan Tipe Data

Variabel dalam PHP diawali dengan simbol dolar ($). PHP adalah bahasa yang bertipe longgar (loosely typed), yang berarti Anda tidak perlu mendeklarasikan tipe data variabel secara eksplisit. PHP akan secara otomatis menentukannya saat Anda memberikan nilai.


$nama = "Budi"; // String
$umur = 25;      // Integer
$tinggi = 175.5; // Float
$aktif = true;   // Boolean

echo "Halo, nama saya " . $nama . " dan saya berumur " . $umur . " tahun.";

Operator titik (.) digunakan untuk menggabungkan (concatenate) string atau variabel. Kemampuan untuk memanipulasi data melalui variabel inilah yang memungkinkan membuat halaman web dengan PHP yang jauh lebih kompleks daripada sekadar HTML statis.

Logika Kontrol: If/Else dan Perulangan

Untuk membuat keputusan di sisi server, kita menggunakan struktur kontrol. Kondisi if-else sangat penting untuk membatasi akses atau menampilkan konten berbeda berdasarkan kondisi tertentu (misalnya, apakah pengguna sudah login atau belum).


$level_user = "admin";

if ($level_user == "admin") {
    echo "<p>Anda memiliki akses penuh.</p>";
} else {
    echo "<p>Akses terbatas.</p>";
}

Sementara itu, perulangan (seperti for atau foreach) sangat berguna ketika Anda perlu menampilkan daftar data yang diambil dari database, misalnya, menampilkan daftar produk terbaru atau postingan blog. Tanpa perulangan, Anda harus menulis ulang kode HTML untuk setiap item data, yang sangat tidak efisien.

Penguasaan dasar-dasar variabel, output, dan logika kontrol adalah langkah pertama yang kokoh. Setelah menguasai ini, langkah selanjutnya dalam perjalanan membuat halaman web dengan PHP adalah mempelajari cara menghubungkan PHP dengan database (PDO atau MySQLi) untuk menciptakan aplikasi web yang benar-benar fungsional dan menyimpan data pengguna secara persisten.