Kromium, disimbolkan sebagai Cr, adalah salah satu unsur transisi yang sangat penting dalam tabel periodik. Terletak di Golongan 6, periode 4, atom kromium memiliki nomor atom 24. Keunikan atom ini tidak hanya terletak pada sifat kimianya yang sangat reaktif dan kemampuannya membentuk berbagai bilangan oksidasi, tetapi juga pada konfigurasi elektronnya yang "melanggar" aturan Aufbau standar.
Secara teori, jika kita mengikuti prinsip Aufbau (pengisian energi terendah terlebih dahulu), atom krom seharusnya memiliki konfigurasi elektron sebagai [Ar] 4s² 3d⁴. Namun, pengamatan spektroskopi menunjukkan bahwa atom kromium dalam keadaan dasarnya menstabilkan dirinya melalui konfigurasi yang berbeda, yaitu [Ar] 4s¹ 3d⁵.
Fenomena ini disebabkan oleh stabilitas ekstra yang diperoleh ketika subkulit d (yang mampu menampung hingga 10 elektron) terisi tepat setengah penuh (5 elektron) atau terisi penuh (10 elektron). Konfigurasi 3d⁵ berarti semua orbital d memiliki satu elektron dengan spin yang sejajar (prinsip Hund). Keadaan setengah penuh ini memberikan energi yang lebih rendah dan, oleh karena itu, lebih stabil dibandingkan keadaan 4s² 3d⁴.
Perubahan satu elektron dari orbital 4s ke 3d, meskipun tampak seperti lonjakan energi yang tidak logis berdasarkan urutan pengisian, menghasilkan sistem yang lebih terikat secara energetik. Perbedaan energi antara orbital 4s dan 3d pada kromium sangat tipis, memungkinkan terjadinya transisi ini untuk mencapai stabilitas maksimum.
Atom kromium adalah fondasi bagi berbagai aplikasi material. Sebagai unsur murni, kromium terkenal karena ketahanannya terhadap korosi dan oksidasi, sifat yang membuatnya menjadi komponen vital dalam baja nirkarat (stainless steel). Dengan menambahkan kromium ke paduan besi, lapisan oksida kromium (Cr₂O₃) yang sangat tipis dan inert terbentuk di permukaan, melindungi logam di bawahnya dari serangan kimiawi. Ini menjadikan baja tahan karat pilihan utama dalam peralatan dapur, konstruksi, dan industri medis.
Selain aplikasi metalurgi, kromium juga memiliki peran penting dalam biologi, meskipun dalam bentuk ionik (seperti Cr³⁺). Kromium trivalen diyakini berperan sebagai kofaktor dalam metabolisme glukosa dan insulin. Walaupun perannya dalam tubuh manusia masih menjadi subjek penelitian intensif, asupan kromium yang cukup sangat penting untuk menjaga homeostasis gula darah.
Berkat adanya elektron pada orbital 4s dan 3d, atom kromium sangat fleksibel dalam hal bilangan oksidasi. Kromium dapat menunjukkan berbagai bilangan oksidasi, mulai dari +1 hingga +6. Bilangan oksidasi yang paling umum dan stabil adalah +2, +3, dan +6.
Fleksibilitas oksidasi ini menjadikan kimia kromium sebagai bidang studi yang kaya dan kompleks, dengan implikasi besar mulai dari korosi hingga toksikologi lingkungan. Memahami konfigurasi elektronnya yang tidak konvensional adalah kunci untuk memprediksi perilaku kimianya dalam berbagai reaksi.