Memahami Kebutuhan Asam Folat Per Hari yang Optimal

Ilustrasi Nutrisi Asam Folat Folate

Ilustrasi visualisasi pentingnya folat (Vitamin B9).

Asam folat, yang juga dikenal sebagai Vitamin B9, adalah nutrisi esensial yang memegang peranan vital dalam berbagai fungsi tubuh, mulai dari sintesis DNA hingga pembentukan sel darah merah. Mendapatkan kebutuhan asam folat per hari yang cukup sangat krusial bagi semua kelompok usia, namun menjadi perhatian utama bagi wanita usia subur dan ibu hamil. Kekurangan nutrisi ini dapat berdampak serius pada kesehatan jangka pendek maupun panjang.

Dalam dunia nutrisi, folat dapat ditemukan secara alami dalam makanan (disebut folat), sementara bentuk sintetisnya dalam suplemen dan makanan yang difortifikasi disebut asam folat. Meskipun tujuannya sama—mendukung pertumbuhan sel dan mencegah cacat lahir—memahami dosis harian yang direkomendasikan sangat penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi tubuh kita.

Mengapa Asam Folat Begitu Penting?

Peran asam folat melampaui sekadar vitamin harian. Vitamin B9 terlibat langsung dalam proses pembelahan sel yang cepat. Tanpa asupan yang memadai, tubuh kesulitan memproduksi sel baru yang sehat. Fungsi utamanya meliputi:

Rekomendasi Kebutuhan Asam Folat Per Hari

Kebutuhan harian ini bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis tertentu. Badan kesehatan global, seperti Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia dan rekomendasi dari lembaga internasional, menetapkan standar yang berbeda. Berikut adalah ringkasan kebutuhan rata-rata Asam Folat (dalam satuan mikrogram atau mcg DFE - Dietary Folate Equivalents):

Kelompok Usia/Kondisi Kebutuhan Harian (mcg DFE)
Dewasa Pria (19 tahun ke atas) 400 mcg
Dewasa Wanita (19 tahun ke atas) 400 mcg
Ibu Hamil 600 mcg
Ibu Menyusui 500 mcg
Anak Usia 9–13 Tahun 375 mcg

Perlu dicatat bahwa rekomendasi untuk wanita yang merencanakan kehamilan sering kali dinaikkan menjadi 400 mcg asam folat sintetis (suplemen) per hari, dimulai setidaknya satu bulan sebelum konsepsi, untuk memaksimalkan perlindungan terhadap cacat tabung saraf pada janin.

Sumber Makanan Kaya Folat

Meskipun suplemen membantu memenuhi kebutuhan, sumber makanan alami tetap menjadi cara terbaik untuk mendapatkan folat bersama nutrisi pendukung lainnya. Fokuslah pada makanan berwarna hijau tua dan kacang-kacangan.

Beberapa sumber makanan alami terbaik meliputi:

Risiko Kekurangan dan Kelebihan Asam Folat

Kekurangan folat, terutama pada masa kehamilan, dapat menyebabkan cacat tabung saraf (Neural Tube Defects/NTDs) seperti spina bifida pada bayi. Pada orang dewasa, gejala kekurangan meliputi kelelahan kronis, sariawan, dan iritabilitas.

Di sisi lain, meskipun jarang terjadi, mengonsumsi asam folat sintetis dalam dosis yang sangat tinggi (biasanya di atas 1000 mcg per hari dari suplemen) tanpa pengawasan dapat berpotensi menutupi gejala kekurangan Vitamin B12. Kekurangan B12 yang tidak terdiagnosis dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen. Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan mengenai dosis suplemen yang paling sesuai untuk Anda, terutama jika Anda sedang hamil atau memiliki kondisi medis tertentu.