Ilustrasi Kelebihan Suplemen Vitamin ! Asam Folat Berlebih

Waspada! Bahaya di Balik Konsumsi Kebanyakan Asam Folat

Asam folat, atau dikenal juga sebagai Vitamin B9, adalah nutrisi esensial yang memegang peranan krusial dalam tubuh manusia. Fungsinya vital, terutama dalam pembentukan sel darah merah, sintesis DNA, dan mencegah cacat tabung saraf pada janin. Tidak heran, banyak orang, terutama wanita hamil atau mereka yang sedang menjalani program kehamilan, mengonsumsi suplemen ini secara rutin. Namun, seperti halnya nutrisi lain, keseimbangan adalah kunci. Konsumsi **kebanyakan asam folat** bisa membawa konsekuensi yang tidak diinginkan bagi kesehatan.

Penting untuk diingat bahwa kebutuhan asam folat harian umumnya dipenuhi melalui makanan seperti sayuran hijau gelap, kacang-kacangan, dan produk biji-bijian yang diperkaya. Suplementasi harus selalu sesuai anjuran profesional kesehatan.

Mengapa Kelebihan Asam Folat Menjadi Masalah?

Tubuh manusia memiliki mekanisme untuk mengatur penyerapan vitamin larut air seperti asam folat. Namun, jika asupan melalui suplemen jauh melebihi batas aman, kelebihan tersebut tidak bisa segera dieliminasi dan dapat menumpuk atau mengganggu proses biologis lainnya. Batas asupan toleransi atas (Upper Intake Level/UL) untuk asam folat bagi orang dewasa ditetapkan sekitar 1.000 mikrogram (mcg) per hari dari suplemen dan makanan yang diperkaya.

Masalah utama timbul karena asam folat (bentuk sintetis) memiliki peran dalam menutupi kekurangan nutrisi lain, khususnya Vitamin B12. Ketika seseorang mengonsumsi asam folat dosis tinggi tanpa menyadari bahwa mereka kekurangan B12, gejalanya bisa menjadi fatal.

Dampak Negatif dari Asam Folat yang Berlebihan

Konsumsi berlebihan, terutama dalam jangka waktu panjang, dikaitkan dengan beberapa risiko kesehatan yang perlu diwaspadai:

1. Menyamarkan Defisiensi Vitamin B12

Ini adalah risiko paling serius dari kelebihan asam folat. Kekurangan Vitamin B12 dapat menyebabkan anemia megaloblastik dan, yang lebih berbahaya, kerusakan saraf permanen (neuropati perifer). Asam folat dosis tinggi dapat memperbaiki gejala anemia yang disebabkan oleh kekurangan B12, sehingga diagnosis kekurangan B12 menjadi tertunda. Kerusakan saraf yang sudah terjadi mungkin tidak dapat diperbaiki meskipun asupan B12 kemudian ditingkatkan.

2. Potensi Gangguan Kognitif

Beberapa penelitian mengindikasikan adanya korelasi antara kadar folat yang sangat tinggi dalam darah dengan penurunan fungsi kognitif pada lansia. Meskipun mekanisme pastinya masih dipelajari, hal ini menunjukkan bahwa keseimbangan folat yang ekstrem, baik kekurangan maupun kelebihan, tidak optimal bagi kesehatan otak.

3. Interaksi dengan Pengobatan Tertentu

Asam folat dosis tinggi dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat resep. Contohnya adalah obat antikonvulsan yang digunakan untuk epilepsi, seperti fenitoin dan karbamazepin. Kelebihan folat dapat menurunkan efektivitas obat-obat ini, sehingga meningkatkan risiko kejang.

4. Kekhawatiran Mengenai Kanker

Meskipun studi mengenai hubungan antara folat dan kanker masih menghasilkan temuan yang beragam, beberapa penelitian observasional pada populasi tertentu (terutama pria perokok) menunjukkan bahwa suplementasi asam folat dosis tinggi mungkin berkaitan dengan peningkatan risiko kanker prostat. Ini menyoroti perlunya kehati-hatian dan konsultasi medis sebelum mengonsumsi dosis tinggi.

Kapan Harus Menghentikan Suplementasi?

Jika Anda mengonsumsi suplemen asam folat dan mulai mengalami gejala yang tidak biasa—seperti kelelahan ekstrem (yang paradoksnya bisa terjadi meski sudah mengonsumsi vitamin), mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki, atau gangguan pencernaan yang menetap—segera konsultasikan dengan dokter Anda. Tes darah sederhana dapat mengukur kadar folat dan B12 Anda untuk memastikan keseimbangan nutrisi terpenuhi.

Kesimpulannya, asam folat adalah sahabat bagi tubuh, namun hanya dalam jumlah yang tepat. Jangan terpancing oleh mitos bahwa "lebih banyak lebih baik." Prioritaskan diet seimbang dan gunakan suplemen hanya sebagai pelengkap yang direkomendasikan berdasarkan kebutuhan individu dan pengawasan medis profesional.