Susu, baik dari sapi, kambing, maupun sumber lainnya, dikenal luas sebagai salah satu makanan bergizi paling lengkap yang tersedia bagi manusia. Salah satu komponen nutrisi utamanya adalah protein. Namun, nilai protein susu tidak hanya dilihat dari jumlahnya, tetapi juga dari kualitas dan komposisi asam aminonya. Asam amino adalah blok bangunan dasar protein, dan susu menyediakan profil asam amino yang sangat ideal untuk kebutuhan tubuh manusia.
Tubuh manusia memerlukan 20 jenis asam amino untuk membangun protein yang dibutuhkan bagi pertumbuhan otot, perbaikan jaringan, produksi enzim, dan fungsi hormon. Dari jumlah tersebut, terdapat sembilan asam amino yang diklasifikasikan sebagai asam amino esensial (AAE). Asam amino esensial berarti tubuh kita tidak mampu memproduksinya sendiri dalam jumlah yang cukup, sehingga harus diperoleh melalui asupan makanan. Susu unggul karena secara alami mengandung kesembilan asam amino esensial ini dalam rasio yang seimbang.
Protein dalam susu terdiri dari dua kelompok utama: kasein dan whey (dadih). Secara umum, kasein menyusun sekitar 80% dari total protein susu, sementara sisanya adalah protein whey. Kedua jenis protein ini memiliki profil asam amino yang sedikit berbeda, memberikan manfaat kesehatan yang komplementer.
Kasein adalah protein yang dicerna lebih lambat. Karena membentuk gumpalan saat mencapai lingkungan asam lambung, ia menyediakan pelepasan asam amino yang stabil dan berkelanjutan ke dalam aliran darah. Profil asam aminonya kaya akan glutamin dan arginin.
Protein whey, sebaliknya, dicerna dengan sangat cepat, menyebabkan lonjakan asam amino yang cepat di dalam darah. Whey terkenal karena kandungan asam amino rantai cabang (BCAA) yang sangat tinggi, yaitu Leusin, Isoleusin, dan Valin. Asam amino ini sangat krusial dalam memicu sintesis protein otot (MPS).
Berikut adalah beberapa contoh asam amino esensial yang melimpah dalam protein susu (kasein dan whey):
| Asam Amino | Klasifikasi | Fungsi Utama Terkait |
|---|---|---|
| Leusin | Esensial (BCAA) | Memicu sintesis protein otot terbesar |
| Lisin | Esensial | Penyerapan kalsium, produksi kolagen |
| Metionin | Esensial | Metabolisme lemak, antioksidan |
| Valin | Esensial (BCAA) | Pertumbuhan dan regenerasi otot |
| Glutamin | Non-Esensial (Kondisional) | Kesehatan usus, fungsi kekebalan tubuh |
Susu sering kali dijadikan standar emas (benchmark) untuk mengukur kualitas protein makanan lain. Hal ini dikarenakan konsep Nilai Biologis (Biological Value/BV) protein susu sangat tinggi. BV mengukur seberapa efisien tubuh dapat menggunakan protein yang dicerna.
Keunggulan ini disebabkan oleh beberapa faktor terkait kandungan asam aminonya:
Oleh karena itu, mengonsumsi susu atau produk turunannya secara teratur merupakan cara yang sangat efektif untuk memastikan kecukupan asupan asam amino esensial, mendukung pemulihan pasca-latihan, menjaga massa otot seiring bertambahnya usia, serta mendukung fungsi metabolisme secara keseluruhan. Profil asam amino yang lengkap menjadikan susu sumber nutrisi fundamental yang tak tergantikan dalam diet sehat.