Asam folat, yang juga dikenal sebagai Vitamin B9 atau Folat, adalah nutrisi penting yang berperan krusial dalam banyak fungsi tubuh, termasuk pembentukan sel baru, sintesis DNA, dan metabolisme asam amino. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik, dan pada ibu hamil, kekurangan ini dapat meningkatkan risiko cacat lahir tabung saraf pada janin (seperti spina bifida).
Karena pentingnya peranannya, ketersediaan asam folat dalam bentuk suplemen atau obat seringkali dibutuhkan, baik untuk mengatasi defisiensi maupun untuk tujuan pencegahan. Penting untuk mengetahui bahwa asam folat yang dijual bebas di pasaran sering kali memiliki bentuk dan dosis yang berbeda-beda, tergantung kebutuhan medisnya.
Ilustrasi representasi suplemen nutrisi.
Ketika kita membicarakan "jenis obat asam folat," kita seringkali merujuk pada perbedaan dalam bentuk kimianya yang tersedia dalam suplemen atau resep dokter:
Ini adalah bentuk sintetis dari folat yang paling umum ditemukan dalam suplemen makanan, makanan yang difortifikasi (seperti sereal dan roti), dan obat resep. Tubuh manusia harus memetabolisme asam folat ini melalui serangkaian langkah kompleks menjadi bentuk aktifnya, yaitu L-5-Methyltetrahydrofolate (L-5-MTHF).
Bentuk ini adalah bentuk folat yang sudah aktif secara biologis. Artinya, tubuh tidak perlu lagi melakukan konversi yang rumit; nutrisi ini siap diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh.
Ini adalah zat antara dalam jalur metabolisme folat. Meskipun secara teknis adalah bagian dari proses folat, mereka jarang dijual sebagai suplemen mandiri di pasaran konsumen umum, namun berperan dalam pemahaman farmakologi obat yang memengaruhi siklus folat.
Jenis obat asam folat juga diklasifikasikan berdasarkan konsentrasi dan tujuan penggunaannya:
Dosis harian standar untuk orang dewasa sehat biasanya berkisar antara 100 hingga 400 mikrogram (mcg) per hari. Ini sering dijual bebas dan digunakan untuk menjaga status folat yang optimal.
Jika seseorang didiagnosis mengalami anemia megaloblastik atau defisiensi folat yang signifikan, dokter mungkin meresepkan dosis yang jauh lebih tinggi, seringkali 1.000 mcg (1 mg) atau lebih per hari, untuk periode waktu tertentu hingga kadar folat kembali normal.
Salah satu penggunaan paling terkenal dari asam folat adalah pada masa prakonsepsi dan kehamilan. Rekomendasi umum bagi wanita yang berencana hamil atau sedang hamil adalah mengonsumsi 400 hingga 800 mcg per hari. Suplemen prenatal biasanya mengandung asam folat bersama dengan zat besi dan vitamin lainnya.
Asam folat sering dikombinasikan dengan vitamin B12, terutama pada lansia atau vegetarian/vegan, karena defisiensi B12 dapat menutupi gejala kekurangan folat, dan keduanya bekerja secara sinergis dalam proses pembentukan sel darah merah.