Kajian Keutamaan dan Pengamalan
Dalam tradisi spiritual Islam Nusantara, khususnya yang berkaitan dengan amalan para kiai sepuh dan ulama terkemuka, istilah 'hizib' memegang peranan penting sebagai benteng spiritual dan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu hizib yang seringkali diwariskan dengan sanad yang kuat adalah Hizib Autad. Hizib ini dikenal memiliki struktur makna dan kekuatan yang berlapis, seringkali dikaitkan dengan perlindungan dan peneguhan keyakinan.
Ketika kita berbicara tentang Hizib Autad Gus Maksum, kita merujuk pada jalur pengamalan atau riwayat sanad yang diterima dari almarhum KH. Maksum Jauhari, atau yang akrab disapa Gus Maksum Jauhari dari Lirboyo, Kediri. Beliau adalah figur kharismatik yang dikenal luas karena kedalaman ilmunya, baik ilmu zahir maupun ilmu batin. Warisan amalan yang beliau ijazahkan, termasuk Hizib Autad, seringkali menjadi rujukan utama bagi santri dan pengikutnya untuk menjaga spiritualitas mereka.
Kata 'Autad' berasal dari bahasa Arab yang berarti 'pasak' atau 'tiang penyangga'. Dalam terminologi spiritualitas Islam, Hizib Autad diyakini berfungsi sebagai tiang-tiang penopang keimanan dan keselamatan seorang hamba. Pengamalan hizib ini bertujuan untuk membangun benteng pertahanan spiritual dari segala marabahaya, baik yang bersifat fisik maupun metafisik.
Gus Maksum, dengan kapasitas keilmuannya, mengajarkan bahwa pengamalan hizib ini bukan sekadar ritual membaca rangkaian doa. Ia menuntut adanya penghayatan makna yang mendalam. Setiap 'pasak' yang ditanamkan melalui pembacaan hizib ini diharapkan dapat menguatkan empat penjuru mata angin spiritual pembaca, menjadikannya kokoh dalam menghadapi ujian hidup. Keotentikan pengamalan ini sangat bergantung pada bimbingan guru yang mumpuni, seperti yang diajarkan oleh Gus Maksum.
Sanad (rantai periwayatan) adalah elemen krusial dalam amalan tarekat maupun hizib. Sanad Hizib Autad yang bersambung kepada Gus Maksum Jauhari membawa bobot tersendiri. Beliau adalah pewaris tradisi pesantren yang kuat, dikenal sangat ketat dalam menjaga keaslian dan adab dalam berinteraksi dengan ilmu-ilmu ladunni maupun wirid-wirid tertentu.
Bagi mereka yang menerima ijazah langsung atau melalui jalur yang jelas dari murid-murid beliau, Hizib Autad ini dipercaya membawa energi keberkahan yang khas. Pengamalnya sering merasakan ketenangan batin yang luar biasa dan kemudahan dalam menghadapi kesulitan yang tampak mustahil diselesaikan dengan logika biasa. Keistimewaan ini tidak lepas dari konsistensi beliau dalam mengintegrasikan syariat, hakikat, dan makrifat dalam setiap ajarannya.
Mengamalkan Hizib Autad dari Gus Maksum memerlukan adab yang ketat. Pertama, niat harus diluruskan semata-mata mencari ridha Allah SWT, bukan untuk kesaktian semu. Kedua, pemahaman dasar tentang teks hizib adalah penting, meskipun fokus utama adalah kekhusyukan.
Waktu pengamalan biasanya ditentukan berdasarkan petunjuk guru, namun banyak yang membiasakan diri membacanya setelah shalat fardhu, terutama setelah Maghrib atau Subuh, sebagai penutup rutinitas ibadah harian. Istiqamah (konsisten) adalah kunci utama. Tanpa istiqamah, sehebat apa pun hizib tersebut, dampaknya akan jauh berkurang. Keistiqamahan ini adalah cerminan dari kesungguhan hati seorang murid dalam mengikuti jejak spiritual gurunya.
Hizib Autad yang diajarkan melalui jalur Gus Maksum Jauhari adalah warisan berharga yang mengajak umat Islam untuk kembali pada penguatan internal. Di tengah arus informasi dan tantangan zaman yang kian kompleks, memiliki pegangan spiritual yang kokoh seperti hizib ini menjadi sangat relevan. Ini bukan hanya tentang doa, melainkan tentang pembangunan karakter yang didasarkan pada ketaatan dan kecintaan mendalam terhadap ajaran Nabi Muhammad SAW, sebagaimana telah dicontohkan oleh para ulama pewaris tradisi luhur ini. Pengamalan yang benar akan selalu membawa kebaikan dunia dan akhirat.