Ilustrasi kenaikan dan distribusi energi nasional
Harga bensin jenis Pertalite, yang merupakan salah satu bahan bakar minyak (BBM) subsidi atau jenis tertentu yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, selalu menjadi topik hangat. Fluktuasi harga minyak dunia, kebijakan fiskal pemerintah, serta upaya menjaga stabilitas ekonomi domestik sangat memengaruhi besaran harga jual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Bagi pengendara harian, mengetahui harga bensin Pertalite hari ini adalah kunci utama dalam merencanakan anggaran transportasi.
Pertalite (RON 90) berada di posisi yang unik. Meskipun bukan merupakan BBM jenis nonsubsidi sepenuhnya seperti Pertamax Turbo, harganya tetap dipantau ketat oleh publik karena menjadi pilihan utama bagi jutaan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat dengan kapasitas mesin tertentu. Kenaikan atau penurunan harga, sekecil apapun, akan berdampak signifikan pada biaya operasional sehari-hari, terutama bagi sektor transportasi logistik dan ojek online.
Harga BBM biasanya mengalami penyesuaian yang diumumkan secara berkala oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) atau langsung oleh PT Pertamina (Persero). Penetapan harga ini mempertimbangkan berbagai variabel, termasuk nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dan harga minyak mentah acuan global.
Berikut adalah perkiraan umum struktur harga Pertalite di wilayah Jabodetabek per periode tertentu (Mohon diperhatikan bahwa harga dapat berbeda antar daerah):
| Lokasi | Jenis BBM | Harga Satuan (Per Liter) |
|---|---|---|
| DKI Jakarta & Sekitarnya | Pertalite (RON 90) | Rp 10.000 - Rp 10.150 |
| Jawa Barat & Banten | Pertalite (RON 90) | Rp 10.050 - Rp 10.200 |
| Zona 1 (Sumatera, Bali, NTB) | Pertalite (RON 90) | Rp 10.100 - Rp 10.300 |
| Zona Lainnya | Pertalite (RON 90) | *Lihat pengumuman SPBU setempat |
*Disclaimer: Angka di atas adalah ilustrasi perkiraan. Untuk harga paling akurat, selalu merujuk pada papan pengumuman resmi di SPBU Pertamina terdekat saat Anda hendak melakukan pengisian.
Meskipun Pertalite sering dikaitkan dengan skema subsidi, harga jualnya tetap dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Ada beberapa komponen utama yang menentukan banderol akhir yang Anda bayar:
Indonesia masih mengimpor sebagian kebutuhan BBM-nya. Oleh karena itu, ketika harga minyak mentah global (Indonesian Crude Price/ICP) naik, biaya impor Pertamina juga meningkat. Ini adalah faktor eksternal terbesar.
Setiap transaksi impor menggunakan Dolar AS. Jika nilai tukar Rupiah melemah terhadap Dolar, maka biaya untuk mendapatkan satu barel minyak menjadi lebih mahal dalam mata uang Rupiah. Hal ini otomatis mendorong kenaikan biaya produksi Pertalite.
Harga jual sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). Selain itu, biaya operasional seperti logistik, penyimpanan, dan marjin keuntungan distributor juga dimasukkan ke dalam harga jual akhir.
Pemerintah menetapkan kuota maksimal untuk BBM jenis tertentu. Jika konsumsi masyarakat melebihi kuota subsidi yang ditetapkan, bagian yang melebihi kuota tersebut akan dikenakan harga yang lebih mendekati harga pasar (harga keekonomian). Ini sering kali menyebabkan perbedaan harga Pertalite antara satu daerah dengan daerah lain.
Mengetahui harga bensin Pertalite hari ini akan lebih bermanfaat jika diimbangi dengan upaya penghematan. Karena harga cenderung naik atau stagnan di level tinggi, memaksimalkan efisiensi BBM menjadi krusial.