Masa menyusui adalah fase kritis di mana kebutuhan nutrisi ibu meningkat secara signifikan untuk mendukung produksi ASI berkualitas dan pemulihan tubuh pasca persalinan. Salah satu nutrisi yang sering menjadi sorotan adalah asam folat, atau dikenal juga sebagai Vitamin B9 atau Folat (bentuk alami).
Meskipun asam folat paling sering diasosiasikan dengan pencegahan cacat tabung saraf pada janin selama trimester pertama kehamilan, perannya tidak berhenti setelah bayi lahir. Bagi ibu menyusui, asupan folat yang memadai tetap krusial untuk menjaga kesehatan ibu dan kualitas nutrisi yang ditransfer melalui ASI.
Mengapa Folic Acid Penting Saat Menyusui?
Asam folat adalah vitamin yang larut dalam air yang berperan penting dalam sintesis DNA, pembelahan sel, dan pembentukan sel darah merah yang sehat. Berikut adalah alasan utama mengapa folic acid untuk ibu menyusui sangat direkomendasikan:
1. Produksi Sel Darah Merah yang Optimal
Ibu yang baru melahirkan, terutama mereka yang mengalami kehilangan darah signifikan, rentan mengalami anemia defisiensi folat. Folat bekerja sama dengan Vitamin B12 untuk memproduksi hemoglobin. Kekurangan folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik, yang menyebabkan kelelahan ekstrem, kurangnya energi, dan kesulitan fokus—gejala yang sangat tidak diinginkan bagi ibu baru.
2. Mendukung Kualitas ASI
Meskipun jumlah folat yang diekskresikan dalam ASI bervariasi, memastikan cadangan folat ibu terpenuhi akan menjamin bahwa ASI mengandung cukup nutrisi esensial ini untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf bayi yang optimal. Folat berperan dalam perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi secara berkelanjutan.
3. Pemulihan Pasca Persalinan
Tubuh membutuhkan folat untuk proses regenerasi sel yang cepat pasca persalinan. Asupan yang cukup membantu mempercepat pemulihan jaringan tubuh ibu dan mendukung keseimbangan suasana hati.
4. Stabilisasi Mood
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara kadar folat yang rendah dengan peningkatan risiko depresi pasca melahirkan (postpartum depression). Asam folat terlibat dalam produksi neurotransmiter seperti serotonin, yang mengatur suasana hati.
Sumber Terbaik Asam Folat
Ibu menyusui harus memprioritaskan makanan kaya folat alami (folat) daripada suplemen sintetik (asam folat), kecuali jika disarankan oleh profesional kesehatan. Sumber makanan yang baik meliputi:
- Sayuran Berdaun Hijau Gelap: Bayam, kangkung, brokoli.
- Kacang-kacangan dan Legum: Kacang hitam, lentil, kacang polong.
- Buah-buahan Sitrus: Jeruk, lemon.
- Hati dan Daging Organik: (Konsumsi dalam batasan yang wajar karena kandungan Vitamin A yang tinggi).
- Biji-bijian yang Diperkaya: Beberapa sereal sarapan dan roti fortifikasi mengandung asam folat tambahan.
Dosis dan Suplementasi Folic Acid untuk Ibu Menyusui
Kebutuhan folat meningkat selama menyusui. Organisasi kesehatan umumnya merekomendasikan asupan harian yang lebih tinggi dibandingkan wanita dewasa pada umumnya. Namun, dosis yang tepat sangat bergantung pada kondisi kesehatan ibu dan apakah ia masih mengonsumsi vitamin prenatal.
Rekomendasi Umum:
Secara umum, kebutuhan harian folat untuk wanita menyusui adalah sekitar 280 hingga 350 mcg DFE (Dietary Folate Equivalents). Bagi ibu yang mengonsumsi suplemen, dosis ini seringkali sudah tercakup dalam vitamin prenatal yang mengandung 400 hingga 800 mcg asam folat.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai atau mengubah dosis suplemen asam folat. Kelebihan folat (terutama dari suplemen) dapat menutupi gejala kekurangan Vitamin B12, yang juga penting selama menyusui.
Kesimpulan
Folic acid atau folat adalah nutrisi fundamental yang harus diperhatikan selama periode menyusui. Tidak hanya vital untuk menjaga energi dan mencegah anemia pada ibu, tetapi juga berkontribusi pada pasokan nutrisi optimal dalam ASI bagi perkembangan bayi. Prioritaskan diet seimbang kaya sayuran hijau, dan gunakan suplemen hanya sesuai anjuran tenaga medis untuk memastikan periode menyusui yang sehat dan bahagia.