Di dapur, cuka adalah bumbu yang sangat serbaguna. Mulai dari membuat acar, memberikan rasa tajam pada salad dressing, hingga membersihkan noda membandel. Namun, di balik kegunaannya yang luas, terdapat fakta kimia mendasar: **cuka adalah asam**. Memahami mengapa cuka bersifat asam tidak hanya menarik dari sisi sains, tetapi juga menjelaskan mengapa ia bekerja efektif dalam berbagai aplikasi.
Secara kimiawi, keasaman suatu zat ditentukan oleh kemampuannya untuk mendonorkan ion hidrogen ($H^+$) ketika dilarutkan dalam air. Zat yang mampu melakukan ini disebut asam (sesuai definisi Arrhenius). Ketika kita berbicara tentang cuka, asam utama yang bertanggung jawab atas rasa asam dan sifat kimianya adalah **asam asetat** (rumus kimia $CH_3COOH$).
Cuka yang umum dijual di pasaran biasanya mengandung antara 4% hingga 8% asam asetat, dengan sisanya adalah air dan sejumlah kecil senyawa lain yang memberikan aroma dan rasa khas (terutama pada cuka apel atau cuka balsamik). Asam asetat adalah asam lemah. Ini berarti, ketika dilarutkan dalam air, ia hanya terdisosiasi (melepaskan $H^+$) sebagian, tidak sepenuhnya seperti asam kuat seperti asam klorida.
Asam asetat yang ada di dalam cuka tidak muncul begitu saja; ia adalah hasil dari proses biokimia yang melibatkan fermentasi. Proses pembuatan cuka melibatkan dua tahap utama:
Karena asam asetat adalah produk akhir dari proses biologi ini, maka secara inheren **cuka adalah asam**. Konsentrasi asam asetat yang lebih tinggi menghasilkan cuka yang lebih asam dan lebih tajam, seringkali juga memiliki daya pengawet yang lebih baik.
Tingkat keasaman suatu larutan diukur menggunakan skala pH. Skala ini berkisar dari 0 hingga 14. Nilai pH di bawah 7 menunjukkan kondisi asam, pH 7 netral, dan pH di atas 7 menunjukkan kondisi basa (alkali). Karena cuka mengandung asam asetat, ia secara konsisten menunjukkan nilai pH rendah. Mayoritas cuka rumah tangga memiliki pH antara 2,4 hingga 3,4. Nilai pH yang rendah ini membenarkan klaim bahwa cuka adalah asam yang efektif, baik dalam kuliner maupun aplikasi rumah tangga.
Sifat asam cuka sangat berguna:
Jadi, ketika Anda menyiramkan sedikit cuka ke dalam masakan atau menggunakannya untuk menghilangkan kerak pada keran, Anda sedang memanfaatkan reaksi kimia yang didorong oleh kehadiran asam asetat. Kesimpulannya, terlepas dari aroma buah atau kayu yang mungkin dibawanya, secara fundamental, **cuka adalah asam**, dan inilah kunci dari semua fungsi praktisnya sehari-hari.