Dunia pemrograman sering dibagi menjadi tiga kategori utama: bahasa tingkat rendah, tingkat menengah, dan tingkat tinggi. Bahasa tingkat rendah berinteraksi sangat dekat dengan arsitektur perangkat keras (seperti Assembly), sementara bahasa tingkat tinggi sangat dekat dengan bahasa manusia dan abstraksi logika (seperti Python atau Java). Di tengah-tengah kedua ekstrem inilah kita menemukan kategori penting: **bahasa pemrograman tingkat menengah**.
Bahasa tingkat menengah menawarkan keseimbangan yang unik. Mereka menyediakan fitur-fitur yang memudahkan pengembang menulis kode yang kompleks (seperti loop, struktur data, dan modularitas) namun tetap mempertahankan kemampuan untuk melakukan manipulasi memori secara langsung dan berinteraksi dengan sistem operasi pada tingkat yang lebih rendah. Kemampuan inilah yang menjadikan mereka sangat berharga dalam pengembangan sistem operasi, driver perangkat keras, dan aplikasi yang membutuhkan kinerja tinggi.
Mengapa suatu bahasa diklasifikasikan sebagai tingkat menengah? Ada beberapa ciri khas yang sering menyertainya:
Ketika membicarakan contoh bahasa pemrograman tingkat menengah, dua nama mendominasi diskusi, meskipun definisi kategorinya terkadang bisa diperdebatkan oleh para ahli:
Bahasa C bisa dibilang adalah contoh utama dari bahasa tingkat menengah. Bahasa ini dikembangkan pada awal 1970-an dan menjadi tulang punggung dari banyak sistem modern. C memungkinkan kontrol detail atas memori melalui pointer dan operator bitwise, namun pada saat yang sama, sintaksnya jauh lebih terstruktur dan mudah dibaca daripada Assembly. Hampir semua sistem operasi modern (seperti kernel Linux dan inti dari Windows) ditulis menggunakan C atau variannya. Kemampuannya untuk berkomunikasi langsung dengan perangkat keras sambil tetap mempertahankan struktur yang baik menjadikannya prototipe utama kategori ini.
C++ adalah ekstensi dari bahasa C yang menambahkan fitur pemrograman berorientasi objek (OOP) seperti kelas, pewarisan, dan polimorfisme. Meskipun OOP sering dianggap sebagai fitur tingkat tinggi, C++ mempertahankan semua kemampuan tingkat menengah dari C, termasuk manajemen memori manual dan akses langsung ke memori. Hal ini membuatnya sangat populer dalam pengembangan game, sistem embedded, dan aplikasi performa tinggi di mana setiap siklus clock penting. Meskipun memiliki abstraksi tingkat tinggi, kemampuan untuk "turun" ke tingkat C ketika dibutuhkan menempatkannya kokoh dalam kategori menengah.
Meskipun bahasa seperti Python dan JavaScript (tingkat tinggi) mendominasi pengembangan web front-end dan scripting, bahasa tingkat menengah tetap tak tergantikan untuk tugas-tugas berikut:
Kesimpulannya, bahasa pemrograman tingkat menengah berfungsi sebagai jembatan vital. Mereka menjembatani kesenjangan antara kemampuan hardware mentah dan kebutuhan akan kode yang terstruktur, portabel, dan mudah dikelola oleh manusia. Kehadiran C dan C++ memastikan bahwa kita masih memiliki alat untuk membangun fondasi perangkat lunak yang kuat di mana aplikasi tingkat tinggi dapat dibangun di atasnya.