Ternak ayam Arab semakin populer di kalangan peternak rumahan maupun skala kecil. Ayam Arab dikenal memiliki produktivitas telur yang tinggi, daging yang berkualitas, serta relatif tahan terhadap penyakit jika dipelihara dengan baik. Bagi Anda yang baru memulai, jangan khawatir, artikel ini akan mengulas secara rinci cara ternak ayam Arab bagi pemula agar sukses.
Memilih Bibit Ayam Arab Berkualitas
Langkah pertama yang krusial adalah mendapatkan bibit atau DOC (Day Old Chick) ayam Arab yang berkualitas. Bibit yang baik akan menentukan kesehatan dan produktivitas ayam di kemudian hari. Perhatikan beberapa hal berikut:
Asal Usul: Pilih bibit dari pembibitan terpercaya yang memiliki reputasi baik. Tanyakan riwayat indukan dan proses seleksi yang dilakukan.
Kondisi Fisik: Bibit yang sehat memiliki pusar yang kering, bulu bersih dan mengkilap, mata cerah, serta aktif bergerak. Hindari bibit yang terlihat lesu, cacat, atau memiliki kotoran menempel.
Umur: Pastikan DOC berumur antara 1-3 hari. DOC yang lebih tua mungkin sudah mengalami stres perjalanan atau penanganan yang kurang baik.
Sertifikasi: Jika memungkinkan, pilih bibit yang memiliki sertifikat dari instansi terkait untuk menjamin kualitas genetik dan kesehatan.
Persiapan Kandang yang Tepat
Kandang adalah rumah bagi ayam Anda. Kandang yang nyaman dan aman akan meminimalkan stres dan risiko penyakit. Untuk pemula, kandang sederhana namun memenuhi syarat sudah cukup. Berikut adalah poin pentingnya:
Lokasi: Pilih lokasi yang strategis, terhindar dari kebisingan, polusi, dan predator (misalnya kucing atau tikus). Pastikan sirkulasi udara baik namun tidak terlalu berangin kencang.
Ukuran: Sesuaikan ukuran kandang dengan jumlah ayam yang akan dipelihara. Berikan ruang yang cukup agar ayam tidak berdesakan. Sebagai patokan kasar, setiap ekor ayam dewasa membutuhkan ruang sekitar 0.2-0.3 meter persegi.
Konstruksi: Gunakan material yang kuat, mudah dibersihkan, dan mampu melindungi dari cuaca ekstrem. Lantai kandang sebaiknya tidak terlalu dingin atau lembap. Anda bisa menggunakan sekam padi, serutan kayu, atau alas kandang lainnya yang kering.
Ventilasi: Pastikan ada ventilasi yang cukup baik untuk pertukaran udara segar, namun hindari aliran udara langsung yang berlebihan pada ayam muda.
Pemanas (Brooder): Untuk DOC, pemanas sangat penting untuk menjaga suhu tubuh mereka. Suhu ideal untuk DOC adalah sekitar 30-35°C pada minggu pertama, lalu diturunkan secara bertahap. Gunakan lampu bohlam atau pemanas khusus.
Tempat Pakan dan Minum: Sediakan tempat pakan dan minum yang mudah dijangkau oleh semua ayam dan mudah dibersihkan.
Manajemen Pakan dan Minum
Pakan adalah sumber energi dan nutrisi bagi pertumbuhan dan produksi telur. Pakan yang seimbang sangat penting untuk ayam Arab.
Pakan Starter (0-4 minggu): Berikan pakan khusus untuk anak ayam (starter) yang memiliki kandungan protein tinggi (sekitar 20-22%) untuk mendukung pertumbuhan.
Pakan Grower (4-16 minggu): Setelah melewati fase starter, beralih ke pakan grower dengan kandungan protein sedikit lebih rendah (sekitar 16-18%).
Pakan Layer (mulai bertelur): Saat ayam mulai memasuki masa bertelur (sekitar 16-20 minggu), berikan pakan layer yang diformulasikan khusus untuk mendukung produksi telur, dengan kandungan kalsium dan protein yang memadai.
Air Minum: Sediakan air minum bersih dan segar setiap saat. Ganti air minum secara rutin untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Pemberian Pakan: Berikan pakan sesuai takaran dan jadwal yang teratur. Hindari pemberian pakan yang berlebihan atau kekurangan.
Penanganan Kesehatan Ayam Arab
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Jaga kebersihan kandang dan berikan perhatian pada tanda-tanda awal penyakit.
Vaksinasi: Ikuti program vaksinasi yang direkomendasikan untuk mencegah penyakit umum seperti ND (Newcastle Disease) dan IB (Infectious Bronchitis). Konsultasikan dengan dokter hewan atau penyuluh peternakan setempat.
Biosekuriti: Terapkan langkah-langkah biosekuriti untuk mencegah masuknya penyakit ke dalam kandang, seperti membatasi akses orang luar, membersihkan alas kaki sebelum masuk kandang, dan melakukan desinfeksi rutin.
Observasi Harian: Amati perilaku ayam setiap hari. Perhatikan jika ada ayam yang terlihat lesu, nafsu makan berkurang, diare, batuk, bersin, atau tanda-tanda tidak normal lainnya.
Obat-obatan: Sediakan obat-obatan dasar seperti vitamin, antibiotik (jika diperlukan), dan obat diare. Segera konsultasikan dengan dokter hewan jika menemukan kasus penyakit yang serius.
Panen Telur dan Pemanfaatan Daging
Ayam Arab dikenal sebagai ayam dwiguna, artinya bisa dimanfaatkan untuk telur maupun daging. Telur ayam Arab memiliki kualitas yang baik dan harganya cenderung lebih tinggi di pasaran.
Panen Telur: Lakukan panen telur secara rutin, minimal sekali sehari, pada pagi hari. Bersihkan telur jika ada kotoran yang menempel, namun hindari mencucinya terlalu sering agar lapisan pelindung alami telur tidak rusak.
Pemanfaatan Daging: Ayam Arab juga memiliki daging yang lezat dan bergizi. Biasanya ayam Arab dipanen untuk daging pada usia sekitar 4-6 bulan atau setelah masa produktif telurnya menurun.
Tips Tambahan untuk Pemula
Bergabung dengan Komunitas: Bergabung dengan kelompok peternak ayam Arab bisa menjadi sumber informasi dan dukungan yang berharga.
Mulai dari Skala Kecil: Jangan terburu-buru memulai dengan jumlah ayam yang terlalu banyak. Mulai dari skala kecil untuk mempelajari seluk-beluknya terlebih dahulu.
Catat Semua Data: Buat catatan mengenai pakan, kesehatan, produksi telur, dan pengeluaran. Ini akan membantu Anda mengevaluasi dan memperbaiki manajemen ternak di masa mendatang.
Dengan persiapan yang matang dan manajemen yang baik, ternak ayam Arab bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Selamat mencoba!