Ilustrasi visualisasi panggilan shalat.
Adzan adalah panggilan suci untuk menunaikan salat lima waktu yang dikumandangkan oleh muazin. Bagi umat Islam, baik laki-laki maupun wanita, mendengarkan adzan adalah momen penting yang menandakan tibanya waktu ibadah. Ketika adzan berkumandang, umat Islam dianjurkan untuk menghentikan aktivitas sejenak dan meresapi maknanya, termasuk menjawab atau mengikuti lafal adzan tersebut.
Namun, terdapat perbedaan panduan spesifik mengenai tata cara menjawab adzan bagi wanita dibandingkan dengan laki-laki, terutama karena pertimbangan aurat dan adab dalam ibadah. Meskipun demikian, inti dari menjawab adzan adalah **mengucapkan lafal yang sama dengan yang diucapkan muazin**, kecuali pada bagian tertentu.
Menjawab adzan hukumnya adalah sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi setiap Muslim yang mendengarnya, tanpa membedakan jenis kelamin. Keutamaan dari menjawab adzan sangat besar. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa barang siapa yang mengucapkan seperti yang diucapkan muazin dengan penuh keyakinan, dosanya yang telah lalu akan diampuni.
Bagi wanita, yang seringkali berada di dalam rumah atau di lingkungan yang berbeda dengan mushala atau masjid, adzan tetap menjadi penanda utama. Menjawab adzan adalah bentuk pengakuan terhadap keesaan Allah dan kenabian Muhammad ﷺ, serta bentuk persiapan hati untuk menghadap Sang Pencipta.
Secara umum, wanita mengikuti lafal adzan yang diucapkan muazin. Berikut adalah panduan langkah demi langkah:
Untuk lafal "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah, Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah", wanita mengucapkan lafal yang persis sama seperti yang diucapkan muazin.
Inilah poin utama yang membedakan. Ketika muazin mengumandangkan:
Wanita dianjurkan untuk menjawab dengan lafal:
"Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah" (Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
Mengapa demikian? Karena lafal "Hayya 'ala" merupakan ajakan untuk segera bergerak menuju shalat. Dalam beberapa mazhab, diam atau mengucapkan lafal tersebut dianggap lebih sesuai dengan kondisi wanita yang mungkin tidak bisa langsung beranjak (misalnya karena sedang dalam keadaan tidak suci atau berada di tempat yang membatasinya untuk segera bergerak).
Setelah "Hayya 'alal falaah" selesai diucapkan, wanita kembali mengikuti lafal penutup:
Adab adalah hal penting dalam setiap ritual keagamaan. Bagi wanita yang menjawab adzan, beberapa adab berikut perlu diperhatikan:
Setelah muazin selesai mengumandangkan seluruh lafal adzan, wanita juga dianjurkan untuk membaca doa setelah adzan, sama seperti laki-laki.
Doa yang masyhur adalah:
"Allahumma Rabbahadzihid Da'watit Tammah, was Shalatil Qaimah, Ati Muhammadanil Wasiilata wal Fadhilah, wab'atshu Maqamam Mahmudalladzii Wa'adtah."
Artinya: "Ya Allah, Tuhan Pemilik seruan yang sempurna ini dan salat yang akan didirikan. Berikanlah kepada Muhammad kedudukan (wasilah) dan keutamaan, dan bangkitkanlah beliau pada kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan."
Membaca doa ini diyakini akan memberikan syafaat bagi yang membacanya pada hari kiamat.
Menjawab adzan adalah bentuk ketaatan yang indah bagi wanita Muslimah. Meskipun tata cara menjawab "Hayya 'ala" sedikit berbeda (mengganti dengan "Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah"), semangatnya tetap sama: mengakui kebesaran Allah dan mempersiapkan diri untuk menunaikan shalat tepat waktu. Dengan mengikuti panduan ini, wanita dapat menyempurnakan ibadahnya, bahkan saat berada di tengah kesibukan rumah tangga.
Kepatuhan terhadap sunnah ini menunjukkan kecintaan dan ketaatan seorang hamba kepada panggilan ilahi yang dikumandangkan lima kali sehari.