Ayam dingkulen, atau dalam istilah umum dikenal sebagai ayam yang pincang atau mengalami gangguan pada kakinya, merupakan masalah yang kerap dihadapi oleh para peternak. Kondisi ini tidak hanya mengurangi produktivitas ayam, tetapi juga dapat menjadi indikasi adanya penyakit yang lebih serius. Memahami penyebab dan cara mengobati ayam dingkulen secara efektif adalah kunci untuk menjaga kesehatan kawanan Anda.
Sebelum mengobati, penting untuk mengidentifikasi akar permasalahan. Ayam bisa dingkulen karena berbagai faktor, antara lain:
Ini adalah penyebab paling umum. Ayam dapat mengalami cedera saat berkelahi dengan sesama, terinjak, jatuh dari ketinggian, atau terjepit. Luka pada kaki, terkilir, atau bahkan patah tulang bisa mengakibatkan pincang.
Beberapa penyakit infeksius dapat menyerang persendian dan tulang ayam, menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan rasa sakit yang berujung pada dingkulen. Contohnya adalah infeksi salmonella atau penyakit pernapasan kronis (CRD) yang bisa menjalar ke persendian.
Infestasi cacing parasit yang parah dapat melemahkan ayam secara keseluruhan, termasuk otot dan tulang, sehingga berpotensi menyebabkan gangguan pada cara berjalan.
Ketidakseimbangan mineral, terutama kalsium dan fosfor, serta kekurangan vitamin D dalam pakan, dapat menyebabkan masalah pada pertumbuhan tulang dan persendian, seperti rachitis, yang membuat ayam kesulitan berjalan.
Mirip dengan manusia, ayam juga bisa mengalami peradangan pada sendi, baik karena infeksi, penuaan, atau faktor genetik. Ini menyebabkan rasa sakit dan kaku pada anggota gerak.
Serangan kutu atau tungau yang parah pada kaki ayam bisa menyebabkan iritasi, luka, dan pembengkakan, sehingga ayam enggan menginjak kakinya.
Setelah mengetahui kemungkinan penyebabnya, berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ambil:
Segera pisahkan ayam yang menunjukkan gejala dingkulen dari ayam lain. Ini untuk mencegah penularan jika penyebabnya adalah penyakit infeksius, serta untuk memberikan perawatan yang lebih intensif.
Jika Anda mencurigai adanya cedera fisik, periksa kaki ayam dengan hati-hati. Jika ada luka terbuka, bersihkan dengan larutan antiseptik ringan seperti povidone-iodine. Hindari penggunaan alkohol atau hidrogen peroksida karena bisa merusak jaringan.
Untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan, dokter hewan dapat merekomendasikan obat pereda nyeri dan anti-inflamasi khusus untuk unggas. Dosis dan jenis obat harus sesuai dengan anjuran profesional.
Jika dingkulen disebabkan oleh infeksi bakteri, antibiotik yang tepat akan diperlukan. Pengobatan ini harus berdasarkan diagnosis dokter hewan yang akurat. Untuk infeksi virus, pengobatan bersifat suportif untuk membantu daya tahan tubuh ayam.
Pastikan pakan yang diberikan berkualitas baik dan seimbang nutrisinya. Jika diduga kekurangan mineral atau vitamin, berikan suplemen yang sesuai. Konsultasikan dengan ahli nutrisi unggas jika perlu.
Jika penyebabnya adalah kutu atau tungau, gunakan obat oles atau semprot khusus unggas yang aman untuk kaki dan tubuh ayam. Pastikan kandang juga dibersihkan dari parasit.
Untuk kasus patah tulang atau cedera parah, mungkin diperlukan pemasangan perban atau splint untuk menstabilkan kaki. Tindakan ini sebaiknya dilakukan oleh orang yang berpengalaman atau dokter hewan.
Sediakan tempat yang nyaman dan aman bagi ayam yang sakit untuk beristirahat. Pastikan alas kandang selalu kering dan bersih untuk mencegah infeksi sekunder. Hindari area yang membuatnya harus banyak bergerak.
Selain mengobati, upaya pencegahan sangat penting. Pastikan kandang memiliki ventilasi yang baik, bebas dari kelembaban berlebih, dan tidak terlalu padat. Berikan pakan yang bergizi seimbang dan kontrol kebersihan kandang secara rutin. Perhatikan interaksi antar ayam untuk meminimalkan perkelahian. Dengan perawatan yang tepat dan pencegahan yang baik, Anda dapat meminimalkan risiko ayam dingkulen dan menjaga produktivitas peternakan Anda.