Ilustrasi: Suplemen Asam Folat untuk Mendukung Promil
Program hamil (promil) membutuhkan persiapan matang, baik dari segi gaya hidup maupun nutrisi. Salah satu suplemen yang paling sering direkomendasikan dokter adalah Asam Folat, yang dalam merek dagang umum dikenal sebagai Folavit. Mengonsumsi Folavit secara tepat sangat krusial untuk meningkatkan peluang kehamilan sehat dan mencegah cacat lahir pada janin di kemudian hari. Namun, banyak pasangan yang masih bingung mengenai dosis dan waktu terbaik untuk memulainya.
Folavit adalah suplemen yang mengandung Asam Folat, salah satu jenis vitamin B kompleks (Vitamin B9). Peran utamanya adalah dalam sintesis DNA dan pembelahan sel. Dalam konteks promil, Asam Folat sangat penting karena:
Ini adalah poin terpenting dalam promil. Jangan menunggu sampai tes kehamilan positif. Waktu ideal untuk mulai mengonsumsi Folavit adalah minimal 1 bulan sebelum tanggal perkiraan ovulasi atau sebelum Anda mulai aktif mencoba hamil. Mengingat pembentukan tabung saraf terjadi pada 28 hari pertama setelah pembuahan, kadar asam folat yang optimal harus sudah tersedia dalam tubuh ibu sebelum konsepsi terjadi.
Idealnya, ibu akan terus mengonsumsi Asam Folat sepanjang masa subur dan selama kehamilan berlangsung (biasanya hingga trimester pertama berakhir).
Dosis suplemen dapat bervariasi tergantung kondisi kesehatan masing-masing individu. Namun, secara umum, pedoman medis untuk wanita yang sedang merencanakan kehamilan adalah sebagai berikut:
Penting: Selalu ikuti anjuran dosis yang tertera pada kemasan produk atau sesuai dengan resep dan saran dari dokter kandungan atau bidan yang mendampingi program hamil Anda.
Untuk memaksimalkan penyerapan dan efektivitas Folavit saat promil, perhatikan cara mengonsumsinya:
Konsumsi Folavit setiap hari pada jam yang sama. Konsistensi adalah kunci. Jika Anda lupa minum, minumlah segera setelah ingat, kecuali jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya. Jangan menggandakan dosis karena terlewat.
Folavit paling baik diserap ketika dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Hal ini membantu mengurangi potensi iritasi lambung yang mungkin timbul pada sebagian orang.
Jika Anda mengonsumsi suplemen zat besi, Vitamin D, atau suplemen prenatal lainnya, konsultasikan dengan dokter mengenai waktu terbaik mengonsumsinya bersamaan dengan Folavit. Meskipun asam folat umumnya tidak memiliki interaksi negatif yang besar, beberapa vitamin lain mungkin lebih baik diserap pada waktu yang berbeda.
Meskipun fokus utama adalah pada calon ibu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa Asam Folat (bersama dengan Zinc) juga dapat meningkatkan kualitas dan motilitas sperma. Pria yang ikut dalam program hamil juga disarankan berkonsultasi mengenai kebutuhan suplemen ini.
Meskipun Asam Folat adalah vitamin larut air dan kelebihannya cenderung dikeluarkan melalui urine, mengonsumsi dosis sangat tinggi (melebihi 1000 mcg setiap hari tanpa indikasi medis) dalam jangka waktu lama dapat berisiko. Dosis tinggi yang tidak perlu berpotensi menutupi gejala kekurangan Vitamin B12, yang jika dibiarkan dapat menyebabkan masalah neurologis.
Kesimpulan Akhir: Folavit adalah fondasi nutrisi penting dalam setiap program hamil. Mulailah mengonsumsi minimal sebulan sebelum merencanakan kehamilan, pertahankan dosis 400 mcg setiap hari (kecuali diinstruksikan lain oleh dokter), dan konsistenlah mengonsumsinya. Persiapan nutrisi yang baik adalah langkah awal yang bijak menuju kehamilan yang sehat.