Panduan Membuat Game Tetris dengan C++

Papan Permainan

Membuat game klasik seperti Tetris adalah proyek yang sangat baik untuk mengasah kemampuan pemrograman C++. C++ menawarkan kecepatan dan kontrol yang diperlukan untuk mengelola logika permainan dan rendering grafis secara efisien. Meskipun Tetris terlihat sederhana, implementasinya melibatkan banyak konsep penting dalam pemrograman game seperti manajemen status, deteksi tabrakan (collision detection), dan loop permainan (game loop).

Tahapan Dasar Pembuatan Tetris

Secara umum, pengembangan Tetris di C++ dapat dibagi menjadi beberapa tahap utama. Karena kita fokus pada dasar-dasar konsol atau library grafis ringan (seperti SFML atau SDL, meskipun kita akan fokus pada logika dasarnya di sini), struktur kodenya akan mirip.

1. Struktur Data Papan Permainan

Inti dari Tetris adalah papan permainan, biasanya berupa matriks (array dua dimensi). Matriks ini akan merepresentasikan setiap sel di papan, apakah sel tersebut kosong atau terisi oleh bagian dari balok yang sudah menetap.

Dalam C++, Anda bisa menggunakan `std::vector>` atau array statis.

#define FIELD_WIDTH 10 #define FIELD_HEIGHT 20 int gameField[FIELD_HEIGHT][FIELD_WIDTH] = {0}; // 0 = Kosong

2. Representasi Balok (Tetrominoes)

Ada tujuh jenis balok (I, O, T, J, L, S, Z). Setiap balok harus didefinisikan bentuknya dan posisi awalnya. Karena balok bisa berputar, representasi bentuknya harus fleksibel.

Biasanya, ini dilakukan dengan menyimpan beberapa orientasi (rotasi) untuk setiap jenis balok, seringkali dalam bentuk array 2D atau struktur data khusus.

3. Game Loop Utama

Setiap game berjalan berdasarkan Game Loop. Di C++, ini biasanya adalah loop `while (isRunning)` yang terus-menerus:

  1. Memproses Input (pergerakan dari keyboard).
  2. Memperbarui Status Game (menggerakkan balok ke bawah).
  3. Menggambar Ulang Layar (rendering).

Logika pergerakan ke bawah seringkali diatur menggunakan timer atau penghitung frame untuk menentukan seberapa cepat balok turun.

4. Logika Pergerakan dan Rotasi

Ini adalah bagian paling kompleks. Ketika pemain menekan tombol kiri/kanan, Anda harus memeriksa apakah posisi baru tersebut valid (tidak keluar batas dan tidak menabrak balok lain yang sudah ada).

Rotasi memerlukan transformasi koordinat. Anda harus memastikan bahwa setelah rotasi, balok tidak bertabrakan atau keluar dari batas papan. Teknik "wall kick" (sedikit penyesuaian setelah rotasi di dekat dinding) seringkali diperlukan untuk pengalaman bermain yang halus.

5. Deteksi Tabrakan dan Penguncian Balok

Tabrakan terjadi ketika balok bergerak ke bawah dan bertemu dengan bagian bawah papan atau balok yang sudah mengeras.

Ketika tabrakan terjadi, balok harus "dikunci" ke dalam `gameField`. Setelah terkunci, logika selanjutnya adalah:

Memilih Library Grafis

Meskipun Anda bisa membuat Tetris dasar hanya dengan mencetak karakter di konsol (menggunakan library seperti Windows.h atau ncurses), untuk pengalaman visual yang lebih baik, sangat disarankan menggunakan library grafis:

SFML (Simple and Fast Multimedia Library):
Populer, mudah dipelajari, dan sangat cocok untuk game 2D sederhana seperti Tetris.
SDL (Simple DirectMedia Layer):
Sangat portabel, banyak digunakan dalam industri, tetapi sedikit lebih berorientasi ke C.

Menggunakan library ini akan memudahkan Anda dalam menangani rendering warna, input keyboard, dan manajemen waktu tanpa harus berurusan langsung dengan API sistem operasi yang kompleks.

Kesimpulan

Membuat Tetris dengan C++ adalah latihan yang fantastis. Mulailah dengan implementasi logika papan dan pergerakan dasar di konsol. Setelah logika inti (pergerakan, rotasi, penghapusan baris) berfungsi sempurna, barulah beralih ke integrasi library grafis untuk memberikan tampilan visual yang menyenangkan. Kunci keberhasilan terletak pada pengelolaan status matriks papan yang akurat.