Babat, atau rumen sapi, adalah bagian jeroan yang sangat populer di banyak masakan tradisional Indonesia. Namun, mendapatkan babat yang bersih, higienis, dan berwarna putih cerah seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi para koki rumahan maupun profesional. Proses pembersihan yang tidak tuntas dapat meninggalkan bau amis, residu kotoran, dan warna yang gelap, yang sangat memengaruhi cita rasa akhir masakan.
Untuk mencapai hasil maksimal, yaitu babat yang benar-benar putih dan siap diolah, diperlukan kombinasi teknik pencucian, perebusan, dan penggunaan bahan alami yang tepat. Berikut adalah panduan langkah demi langkah mengenai cara membersihkan babat supaya putih.
Tahap 1: Pembersihan Awal dan Pembuangan Kotoran Kasar
Langkah pertama adalah memisahkan babat dari kotoran yang menempel. Babat segar biasanya masih dilapisi lendir dan sisa makanan kasar.
- Bilas Cepat: Segera bilas babat di bawah air mengalir yang banyak. Gunakan tangan Anda untuk menggosok permukaan luar babat guna menghilangkan kotoran yang mudah lepas.
- Balikkan Babat: Balikkan babat sehingga bagian dalam yang biasanya lebih kotor menghadap ke luar. Kerok sisa-sisa kotoran yang masih menempel menggunakan pisau tumpul atau punggung sendok. Lakukan dengan hati-hati agar lapisan lemak yang diperlukan tidak ikut terbuang.
- Potong Bagian Besar: Jika babat masih terlalu besar, potong menjadi ukuran yang lebih mudah ditangani (sekitar 30x30 cm).
Tahap 2: Proses Perendaman untuk Menghilangkan Bau dan Mengeluarkan Sisa Kotoran
Proses perendaman sangat krusial untuk mengeluarkan bau amis dan sisa-sisa yang sulit hilang hanya dengan membilas.
Menggunakan Garam Kasar
Garam kasar adalah agen penggosok alami yang efektif untuk menarik kotoran dan menyerap bau.
- Lumuri seluruh permukaan babat dengan garam kasar dalam jumlah yang cukup banyak.
- Gosok-gosokkan garam tersebut ke seluruh permukaan babat selama kurang lebih 10-15 menit. Garam akan bertindak seperti skrub, mengangkat kotoran tersembunyi.
- Bilas bersih di bawah air mengalir hingga air bilasan tidak lagi keruh.
Menggunakan Jeruk Nipis atau Cuka
Asam dari jeruk nipis atau cuka membantu menetralkan bau amis dan memulai proses pemutihan.
- Siapkan larutan air dan perasan 5-6 buah jeruk nipis (atau 100 ml cuka masak).
- Rendam babat yang sudah digarami dan dibilas tadi dalam larutan asam selama minimal 30 menit.
- Jika bau masih kuat, Anda bisa menambahkan sedikit baking soda ke dalam larutan perendam.
Tahap 3: Perebusan Pertama (Blansing) dan Pemutihan Maksimal
Perebusan singkat (blansing) adalah kunci utama untuk membuat babat menjadi putih dan teksturnya lebih empuk sebelum dimasak utama.
- Siapkan Air Rebusan: Masukkan babat ke dalam panci besar, lalu tuang air bersih hingga babat terendam seluruhnya.
- Tambahkan Bahan Pemutih Alami: Untuk mendapatkan warna putih yang memuaskan, tambahkan bahan-bahan berikut ke dalam air rebusan:
- 2-3 batang serai (memarkan)
- Beberapa lembar daun salam
- 1 sendok teh kunyit bubuk (opsional, untuk warna lebih bersih)
- 1 sendok makan baking soda atau abu gosok (jika ada, abu gosok sangat efektif memutihkan namun pastikan abu benar-benar bersih sebelum digunakan).
- Proses Perebusan: Didihkan air. Setelah mendidih, biarkan babat direbus selama 15-20 menit. Tujuan tahap ini BUKAN untuk mematangkan, melainkan mengeluarkan sisa bau dan kotoran yang tersisa ke dalam air.
- Buang Air Rebusan Pertama: Matikan api, buang seluruh air rebusan pertama ini. Air ini akan berwarna keruh gelap.
Tahap 4: Pencucian dan Perebusan Kedua
Setelah blansing, babat harus dicuci sekali lagi sebelum direbus hingga empuk.
- Bilas kembali babat di bawah air mengalir sambil digosok lembut untuk menghilangkan sisa busa atau kotoran yang terangkat saat perebusan.
- Masukkan kembali babat ke panci bersih, isi dengan air bersih yang baru.
- Rebus kembali tanpa bumbu tambahan (atau hanya sedikit daun salam) hingga babat benar-benar empuk. Waktu perebusan ini bisa memakan waktu 1 hingga 2 jam, tergantung kualitas babatnya.
- Setelah empuk, angkat babat, tiriskan. Babat Anda kini seharusnya berwarna putih gading dan bebas bau tidak sedap.
Dengan mengikuti tahapan pembersihan yang detail ini, mulai dari penggaraman, perendaman asam, hingga teknik blansing yang benar, Anda akan berhasil mendapatkan babat yang bersih, putih cerah, dan siap untuk diolah menjadi gulai, soto, atau masakan favorit keluarga lainnya.