PHP, kependekan dari PHP: Hypertext Preprocessor, telah menjadi tulang punggung pengembangan web sisi server selama lebih dari dua dekade. Meskipun munculnya teknologi baru seperti Node.js dan Python, PHP tetap relevan, terutama karena kekuatannya dalam menggerakkan platform sebesar WordPress. Bagi pemula yang ingin terjun ke dunia pengembangan web dinamis, menguasai dasar-dasar syntax PHP adalah langkah pertama yang krusial.
Representasi visual koneksi logika server dengan PHP.
Setiap kode PHP harus diapit oleh tag pembuka <?php dan tag penutup ?>. Ini memberi tahu server bahwa kode di antara tag tersebut harus dieksekusi sebagai skrip PHP, bukan ditampilkan sebagai HTML biasa.
Sintaks Paling Dasar:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Tes PHP</title>
</head>
<body>
<p>Ini adalah HTML biasa.</p>
<?php
// Ini adalah kode PHP
echo "Halo Dunia! Saya belajar syntax PHP.";
?>
</body>
</html>
Perhatikan penggunaan fungsi echo yang digunakan untuk mencetak output ke browser. Setiap pernyataan dalam PHP (kecuali dalam kasus tertentu) harus diakhiri dengan titik koma (;). Ini adalah bagian fundamental dari syntax PHP.
Variabel adalah wadah untuk menyimpan data. Dalam PHP, semua variabel diawali dengan tanda dolar ($). PHP adalah bahasa dengan tipe data yang longgar (dynamically typed), artinya Anda tidak perlu mendeklarasikan tipe data variabel saat membuatnya.
Contoh deklarasi variabel:
$nama = "Budi"; // String (Teks)
$umur = 25; // Integer (Bilangan bulat)
$tinggi = 175.5; // Float (Desimal)
$is_aktif = true; // Boolean (Benar/Salah)
Saat mencetak variabel, Anda cukup mereferensikannya. Menggabungkan string dan variabel sering dilakukan menggunakan titik (.) sebagai operator konkatenasi.
echo "Nama saya " . $nama . " dan umur saya " . $umur . " tahun.";
Untuk membuat logika keputusan dalam aplikasi web, kita menggunakan struktur kondisional seperti if, elseif, dan else. Kurung kurawal ({}) digunakan untuk mengelompokkan blok kode yang akan dijalankan jika kondisi terpenuhi.
$nilai = 80;
if ($nilai >= 75) {
echo "Selamat, Anda Lulus!";
} elseif ($nilai >= 60) {
echo "Anda perlu perbaikan.";
} else {
echo "Anda Gagal.";
}
Pengulangan sangat penting ketika Anda perlu melakukan tindakan yang sama berulang kali, misalnya menampilkan daftar produk dari database. Dua jenis loop yang paling umum dalam syntax PHP adalah for dan foreach.
Digunakan ketika Anda tahu persis berapa kali perulangan harus terjadi.
for ($i = 1; $i <= 5; $i++) {
echo "Ini adalah iterasi ke-" . $i . "<br>";
}
Sangat ideal untuk mengiterasi melalui array atau objek.
$buah = array("Apel", "Jeruk", "Mangga");
foreach ($buah as $item) {
echo $item . "<br>";
}
Fungsi membantu mengorganisir kode agar lebih modular dan dapat digunakan kembali. Fungsi didefinisikan menggunakan kata kunci function. Fungsi dapat menerima input (parameter) dan mengembalikan nilai (return).
function sapa_pengguna($nama_pengguna) {
return "Halo, " . $nama_pengguna . "! Selamat datang di sesi belajar sintaks.";
}
$pesan = sapa_pengguna("Andi");
echo $pesan;
Memahami variabel, struktur kontrol (if/else, loop), dan fungsi adalah fondasi utama dalam belajar syntax PHP. Setelah menguasai konsep dasar ini, langkah selanjutnya adalah mempelajari Array, Superglobal (seperti $_GET dan $_POST untuk menangani data formulir), serta konsep Object-Oriented Programming (OOP) yang kini sangat dominan dalam pengembangan PHP modern menggunakan framework seperti Laravel atau Symfony. Konsistensi dalam praktik akan mempercepat penguasaan Anda.