Panduan Lengkap Belajar PHP MySQL untuk Pemula

DB function connect() { $conn = mysqli_connect(...); return $conn; } PHP Script (Server Side)

Ilustrasi: Interaksi antara PHP dan Database MySQL.

Selamat datang di perjalanan mempelajari teknologi dasar web backend, yaitu PHP dan MySQL. Kombinasi ini telah menjadi tulang punggung dari jutaan situs web dinamis di seluruh dunia, mulai dari blog sederhana hingga sistem manajemen konten (CMS) kompleks. Menguasai PHP MySQL berarti Anda membuka pintu untuk menciptakan aplikasi web yang mampu menyimpan, mengambil, dan memanipulasi data secara real-time.

Mengapa Memilih PHP dan MySQL?

Meskipun banyak bahasa backend baru muncul, PHP tetap relevan karena beberapa alasan kuat. Pertama, ia memiliki komunitas yang sangat besar dan dukungan dokumentasi yang melimpah. Kedua, sebagian besar hosting web mendukung PHP secara native, membuatnya mudah untuk di-deploy. Sementara itu, MySQL adalah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) open-source yang sangat cepat, andal, dan terbukti kinerjanya.

Belajar keduanya secara bersamaan sangat penting karena PHP (bahasa scripting) bertugas menerima permintaan pengguna dan memproses logika, sementara MySQL (basis data) bertugas menyimpan semua informasi penting seperti data pengguna, artikel, atau produk.

Langkah Awal Belajar PHP

Sebelum melompat ke basis data, kuasai dasar-dasar PHP itu sendiri. PHP adalah bahasa sisi server, artinya kodenya dieksekusi di server sebelum hasilnya dikirimkan ke browser pengguna dalam bentuk HTML murni. Berikut adalah fokus utama Anda:

Untuk mempraktikkan PHP, Anda memerlukan lingkungan lokal seperti XAMPP, WAMP, atau Laragon yang menyediakan Apache (web server), MySQL, dan PHP dalam satu paket instalasi yang mudah.

Memasuki Dunia MySQL

MySQL bekerja menggunakan bahasa standar yang disebut SQL (Structured Query Language). SQL adalah bahasa untuk "berbicara" dengan database. Fokus utama Anda di sini adalah pada operasi CRUD: Create, Read, Update, Delete.

Perintah Dasar SQL yang Wajib Dikuasai:

  1. CREATE DATABASE & CREATE TABLE: Untuk membuat wadah data dan menentukan struktur kolom di dalamnya (misalnya, nama kolom, tipe data, dan batasan).
  2. INSERT INTO: Untuk memasukkan baris data baru ke dalam tabel.
  3. SELECT: Perintah paling penting! Digunakan untuk mengambil data. Kuasai penggunaan WHERE untuk memfilter, ORDER BY untuk mengurutkan, dan JOIN jika Anda mulai menggabungkan data dari beberapa tabel.
  4. UPDATE: Mengubah data yang sudah ada. Selalu gunakan klausa WHERE agar tidak mengubah semua baris data!
  5. DELETE FROM: Menghapus baris data. Sama seperti UPDATE, WHERE sangat krusial di sini.

Menghubungkan PHP dan MySQL

Inilah titik di mana kedua teknologi ini berpadu. Di PHP, Anda akan menggunakan ekstensi untuk berkomunikasi dengan MySQL. Ada dua metode utama yang sering digunakan saat ini:

  1. MySQLi (MySQL Improved Extension): Ini adalah ekstensi yang lebih modern daripada mysql_ yang sudah usang. MySQLi mendukung pemrograman prosedural maupun berorientasi objek (OOP).
  2. PDO (PHP Data Objects): PDO menawarkan lapisan abstraksi yang lebih baik. Keuntungannya adalah kode Anda bisa lebih mudah dipindahkan ke sistem basis data lain (misalnya dari MySQL ke PostgreSQL) dengan perubahan kode yang minimal, karena PDO mendukung banyak jenis database.

Dalam koneksi, Anda akan membuat objek koneksi menggunakan kredensial (hostname, username, password, nama database). Setelah terhubung, Anda akan mengirimkan string SQL yang dibuat di PHP ke MySQL untuk dieksekusi. Hasilnya kemudian diambil kembali ke PHP untuk ditampilkan kepada pengguna. Teknik keamanan seperti prepared statements sangat disarankan untuk mencegah serangan injeksi SQL.

Tips Sukses Belajar

Belajar PHP MySQL membutuhkan latihan konsisten. Jangan hanya membaca teori. Cobalah membuat proyek kecil seperti buku tamu, kalkulator sederhana yang menyimpan riwayat, atau sistem login dasar. Mulailah dari yang kecil, pahami setiap baris kode koneksi, dan rayakan setiap kali Anda berhasil menampilkan data dari database Anda.