Visualisasi sederhana alur If-Else dalam pemrograman.
Dalam dunia pemrograman, komputer tidak selalu mengikuti urutan instruksi secara linier. Terkadang, program perlu membuat keputusan berdasarkan kondisi tertentu. Inilah peran penting dari struktur kontrol alur, dan di Python, konstruksi paling mendasar untuk ini adalah pernyataan if, elif, dan else.
Memahami if else adalah langkah pertama yang krusial bagi siapa pun yang ingin menguasai logika pemrograman Python. Tanpa kemampuan ini, program Anda akan menjadi skrip statis yang tidak responsif terhadap input atau situasi yang berbeda.
Struktur kondisional memungkinkan program untuk mengeksekusi blok kode tertentu jika suatu kondisi bernilai True (Benar), atau mengeksekusi blok kode lain jika kondisi bernilai False (Salah). Logika ini meniru cara kita mengambil keputusan sehari-hari. Misalnya: "JIKA hari ini hujan, MAKA saya akan membawa payung; JIKA tidak, saya tidak perlu membawanya."
Python menggunakan indentasi (spasi atau tab) untuk mendefinisikan blok kode mana yang termasuk dalam kondisi if. Ini adalah ciri khas Python yang membuatnya sangat bersih dan mudah dibaca.
if TunggalIni adalah bentuk paling sederhana. Kode di dalamnya hanya berjalan jika kondisi yang diberikan terpenuhi.
# Contoh 1: If Sederhana
umur = 18
if umur >= 17:
print("Anda sudah cukup umur untuk membuat KTP.")
# Blok ini tidak akan dieksekusi kecuali kondisi di atas benar.
ElsePernyataan else adalah cabang "jika tidak". Jika kondisi if gagal (bernilai False), blok kode di bawah else yang akan dijalankan.
# Contoh 2: If-Else
suhu = 35
if suhu > 30:
print("Hari ini sangat panas, mari minum es!")
else:
print("Suhu masih nyaman.")
ElifKetika Anda memiliki lebih dari dua kemungkinan hasil, Anda menggunakan elif (singkatan dari else if). Python akan menguji kondisi secara berurutan. Begitu satu kondisi terpenuhi, blok kode yang sesuai akan dieksekusi, dan seluruh struktur if-elif-else akan dilewati.
Penting untuk diingat: Hanya SATU blok kode yang akan dieksekusi dalam satu rangkaian if-elif-else.
# Contoh 3: If-Elif-Else
nilai = 85
if nilai >= 90:
grade = "A"
elif nilai >= 80:
grade = "B" # Kondisi ini hanya diuji jika nilai < 90
elif nilai >= 70:
grade = "C"
else:
grade = "D"
print(f"Nilai Anda adalah {nilai}, Grade Anda: {grade}")
Dalam contoh di atas, meskipun 85 juga memenuhi syarat '> 70', program berhenti setelah menemukan bahwa 85 memenuhi syarat '> 80' (dan menghasilkan Grade B). Urutan pengujian sangat menentukan hasilnya.
Anda juga dapat menempatkan pernyataan kondisional di dalam blok kondisional lainnya. Ini disebut nested if atau if bertingkat. Struktur ini berguna untuk menguji kondisi yang hanya relevan jika kondisi luar sudah terpenuhi.
# Contoh 4: Nested If
apakah_login = True
akses_admin = False
if apakah_login:
print("Pengguna berhasil masuk.")
# Kondisi Bertingkat
if akses_admin:
print("Selamat datang di Dashboard Administrator.")
else:
print("Anda masuk sebagai pengguna biasa.")
else:
print("Login gagal. Silakan coba lagi.")
Struktur if else menjadi jauh lebih kuat ketika digabungkan dengan operator logika untuk menguji beberapa hal sekaligus:
and: Kedua kondisi harus Benar.or: Salah satu kondisi harus Benar.not: Membalikkan nilai kebenaran (True menjadi False, False menjadi True).
# Contoh 5: Menggunakan 'and'
usia = 25
punya_ktp = True
if usia >= 17 and punya_ktp:
print("Boleh membuat SIM.")
Struktur if-elif-else adalah fondasi untuk logika program. Dengan menguasai cara Python menangani indentasi dan urutan pengujian, Anda telah membuka gerbang untuk menulis kode yang cerdas dan adaptif. Teruslah berlatih dengan berbagai skenario untuk menguatkan pemahaman Anda tentang pengambilan keputusan dalam kode.
--- Akhir Artikel ---