Bahaya biologi, atau biohazard, merujuk pada segala organisme hidup, zat yang diturunkan dari organisme hidup, atau produk yang menimbulkan risiko terhadap kesehatan manusia atau lingkungan. Ini adalah ancaman yang sering kali tidak kasat mata, namun dampaknya bisa sangat luas, mulai dari infeksi ringan hingga wabah pandemi global. Memahami jenis dan sumber bahaya biologi adalah langkah krusial dalam mitigasi risiko di berbagai sektor.
Bahaya biologi dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat dan sumbernya. Klasifikasi ini membantu dalam menentukan protokol penanganan yang tepat, terutama di laboratorium, fasilitas kesehatan, dan industri pengolahan limbah.
Ini adalah kategori yang paling umum dikenal. Mikroorganisme adalah agen infeksius yang mampu menyebabkan penyakit pada inangnya.
Ancaman juga datang dari produk yang dihasilkan oleh organisme hidup. Contohnya adalah endotoksin yang dilepaskan oleh bakteri gram-negatif saat mati, atau eksotoksin yang dikeluarkan selama hidupnya. Paparan terhadap toksin ini, meskipun tanpa kehadiran organisme hidup itu sendiri, tetap dikategorikan sebagai bahaya biologi.
Dalam konteks penelitian bioteknologi, organisme yang telah dimodifikasi secara genetik, meskipun mungkin dimaksudkan untuk tujuan baik, dapat menimbulkan risiko jika terjadi pelepasan yang tidak terkontrol ke lingkungan alami.
Penularan bahaya biologi terjadi melalui beberapa jalur utama. Di lingkungan kerja, risiko terbesar sering terjadi saat terjadi kontak langsung dengan cairan tubuh terkontaminasi, aerosol (partikel udara), atau melalui tusukan jarum yang terkontaminasi (sharps injuries).
Risiko kesehatan yang ditimbulkan sangat bervariasi. Mulai dari reaksi alergi atau asma akibat paparan jamur atau spora, hingga penyakit infeksi akut yang memerlukan penanganan medis segera. Dalam skala yang lebih luas, pandemi yang dipicu oleh patogen baru menunjukkan betapa rentannya masyarakat global terhadap ancaman biologis yang tidak terkelola dengan baik.
Pengelolaan bahaya biologi sangat bergantung pada hierarki kontrol risiko. Di fasilitas kesehatan dan laboratorium, implementasi praktik keselamatan standar (Standard Precautions) adalah wajib. Ini termasuk penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai, seperti sarung tangan, masker, dan pelindung mata.
Selain APD, beberapa strategi pencegahan meliputi:
Kesadaran akan bahaya biologi tidak hanya terbatas pada kalangan ilmiah atau medis. Setiap individu memiliki peran dalam memutus rantai penularan, terutama dalam menjaga kebersihan pribadi dan memastikan penanganan sampah rumah tangga dilakukan dengan benar. Ancaman biologis adalah tantangan berkelanjutan yang menuntut kewaspadaan konstan.