Memilih Bahasa Pemrograman Tepat untuk Data Analyst

DATA Insight Model Viz

Ilustrasi proses analisis data

Peran seorang data analyst saat ini menjadi krusial dalam hampir setiap industri. Tugas utama mereka adalah mengubah data mentah menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk pengambilan keputusan bisnis. Untuk menjalankan tugas kompleks ini, pemilihan bahasa pemrograman untuk data analyst yang tepat adalah fondasi kesuksesan.

Meskipun banyak alat tersedia, dua bahasa mendominasi lanskap analisis data: Python dan R. Namun, ada beberapa bahasa lain yang juga relevan tergantung pada spesialisasi dan lingkungan kerja perusahaan.

Python: Sang Juara Serbaguna

Python sering dianggap sebagai bahasa pilihan utama untuk data analyst modern. Fleksibilitasnya memungkinkan transisi mulus dari analisis eksplorasi data (EDA) hingga penerapan model pembelajaran mesin (Machine Learning) di lingkungan produksi.

Mengapa Python Populer?

Seorang data analyst yang mahir Python dapat melakukan pembersihan data, analisis statistik, dan membuat dasbor sederhana hanya dengan menggunakan bahasa tunggal ini.

R: Kekuatan dalam Statistik

R dikembangkan secara spesifik untuk komputasi statistik dan grafis. Bagi analis yang fokus pada validasi statistik yang mendalam, pengujian hipotesis kompleks, dan pelaporan akademik, R seringkali unggul.

Keunggulan R

Meskipun komunitasnya mungkin sedikit lebih kecil daripada Python secara umum, komunitas R sangat kuat di bidang statistik murni dan penelitian akademis.

SQL: Bahasa yang Tak Tergantikan

Tidak peduli seberapa canggih Python atau R Anda, analisis data modern hampir selalu dimulai dari basis data. Di sinilah SQL (Structured Query Language) berperan. SQL bukanlah bahasa pemrograman tujuan umum seperti Python, tetapi merupakan bahasa esensial untuk data analyst.

Tugas utama SQL adalah mengambil, memfilter, menggabungkan (join), dan meringkas data dari gudang data relasional (seperti PostgreSQL, MySQL, SQL Server). Seorang analis yang tidak menguasai SQL akan sangat terbatas kemampuannya untuk mengakses data yang relevan dalam skala besar.

Bahasa Lain yang Perlu Diperhatikan

Di samping trio utama (Python, R, SQL), ada beberapa bahasa lain yang muncul seiring pertumbuhan data:

  1. Scala (dengan Spark): Jika Anda bekerja di lingkungan big data di mana data set Anda tidak muat di memori standar, Scala (sering digunakan dengan Apache Spark) menjadi sangat penting. Ini memungkinkan pemrosesan data terdistribusi yang sangat cepat.
  2. Julia: Sebagai bahasa yang relatif baru, Julia dirancang untuk mengisi celah antara kecepatan C dan kemudahan penggunaan Python. Ia mulai mendapatkan daya tarik di kalangan analis yang berfokus pada komputasi performa tinggi.

Kesimpulan Pemilihan Bahasa

Untuk memulai karier sebagai data analyst, prioritas harus diberikan pada penguasaan SQL, diikuti oleh Python. Kombinasi SQL (untuk ekstraksi) dan Python (untuk manipulasi, analisis, dan visualisasi) menawarkan jalur karier yang paling fleksibel dan diminati di pasar kerja saat ini. R adalah pilihan kuat jika fokus Anda lebih condong ke kedalaman statistik dan penelitian formal.