Mengupas Bahasa Pemrograman Aplikasi Gojek

Simbol Koneksi Teknologi dan Mobilitas

Ilustrasi Teknologi di Balik Layanan Mobilitas

Infrastruktur Teknologi Raksasa

Gojek, sebagai salah satu platform teknologi terkemuka di Asia Tenggara, mengelola jutaan transaksi, pemesanan, dan interaksi real-time setiap harinya. Untuk mendukung skala operasi yang masif ini, pemilihan bahasa pemrograman menjadi keputusan krusial yang mempengaruhi performa, skalabilitas, dan kecepatan pengembangan. Tidak seperti persepsi umum bahwa hanya satu bahasa yang digunakan, aplikasi Gojek adalah ekosistem kompleks yang dibangun menggunakan kombinasi teknologi.

Secara historis, pengembangan awal mungkin sangat bergantung pada bahasa-bahasa yang populer saat itu untuk aplikasi seluler, seperti Java untuk Android dan Objective-C/Swift untuk iOS. Namun, untuk layanan backend yang menangani logika bisnis inti, algoritma pencocokan (matching), dan manajemen data, Gojek telah banyak berinvestasi pada bahasa yang menawarkan efisiensi dan konkurensi tinggi.

Peran Kunci Golang (Go)

Salah satu bahasa pemrograman yang paling signifikan dan sering dikaitkan dengan infrastruktur modern Gojek adalah Golang, atau lebih dikenal sebagai Go. Dikembangkan oleh Google, Go dipilih karena kemampuannya yang luar biasa dalam menangani konkurensi (kemampuan menjalankan banyak tugas secara bersamaan) melalui goroutine. Dalam layanan mikro (microservices) yang menjadi tulang punggung Gojek, Go memungkinkan tim untuk membangun layanan yang ringan, cepat dieksekusi, dan mudah dipelihara.

Efisiensi waktu kompilasi dan jejak memori yang relatif kecil membuat Go ideal untuk layanan yang harus merespons dalam milidetik, seperti pembaruan lokasi driver secara real-time atau kalkulasi harga dinamis. Meskipun Go mungkin tidak digunakan untuk UI aplikasi seluler secara langsung, ia sangat dominan di sisi server yang berkomunikasi langsung dengan jutaan perangkat pengguna.

Kebutuhan Aplikasi Seluler: Java, Kotlin, Swift

Aplikasi yang dilihat dan diinteraksikan oleh pengguna (frontend mobile) memerlukan bahasa yang terintegrasi erat dengan sistem operasi masing-masing. Untuk sisi Android, pengembangan telah bergeser dari dominasi Java menuju Kotlin. Kotlin menawarkan sintaks yang lebih ringkas dan keamanan yang lebih baik dibandingkan pendahulunya, menjadikannya pilihan modern yang disukai oleh banyak pengembang aplikasi besar, termasuk Gojek, untuk menciptakan pengalaman pengguna yang mulus.

Di sisi iOS (Apple), bahasa utama yang digunakan adalah Swift. Swift menawarkan kinerja tinggi dan fitur modern yang sesuai dengan filosofi pengembangan Apple. Penggunaan Swift memastikan bahwa aplikasi Gojek di iPhone memiliki performa optimal dan mampu memanfaatkan fitur-fitur terbaru dari iOS.

Ekosistem Lain yang Mendukung

Selain Golang, Java, Kotlin, dan Swift, sebuah sistem sebesar Gojek pasti melibatkan bahasa lain untuk tugas-tugas spesifik. Misalnya, dalam analisis data besar (Big Data) atau machine learning yang digunakan untuk optimasi rute dan personalisasi layanan, bahasa seperti Python seringkali memainkan peran penting. Python unggul dalam ekosistem pustaka ilmiahnya yang kaya.

Keputusan teknis untuk memilih bahasa pemrograman di Gojek tidak didasarkan pada tren semata, melainkan pada kebutuhan fungsional. Mereka membutuhkan kecepatan dari Go untuk backend, kemudahan pengembangan UI dari Kotlin/Swift untuk mobile, dan fleksibilitas dari bahasa seperti Python untuk inovasi data. Kombinasi ini memungkinkan Gojek untuk terus berinovasi sambil memastikan stabilitas sistem yang melayani kebutuhan mobilitas harian masyarakat.