Bahasa Jawa Tengah adalah salah satu warisan budaya lisan yang kaya di Indonesia. Meskipun sering dianggap sebagai satu kesatuan, bahasa Jawa memiliki tingkatan tutur (Undha-usuk) yang menunjukkan rasa hormat, mulai dari Ngoko (kasar/akrab) hingga Krama Inggil (sangat halus). Mempelajari beberapa kosakata dasarnya tidak hanya memperkaya perbendaharaan kata, tetapi juga menunjukkan penghargaan terhadap budaya lokal, terutama di wilayah Jawa Tengah.
Artikel ini akan menyajikan beberapa contoh kata dalam bahasa Jawa Tengah sehari-hari beserta padanan artinya dalam bahasa Indonesia, fokus pada penggunaan yang umum dalam konteks informal hingga semi-formal.
Berikut adalah beberapa kata dasar yang sering digunakan dalam percakapan Jawa Tengah. Perlu diingat bahwa kata ini cenderung masuk dalam tingkatan Ngoko atau Madya, yang umum digunakan antar teman sebaya atau kepada orang yang sudah dikenal akrab.
| Bahasa Jawa Tengah | Arti dalam Bahasa Indonesia | Konteks Penggunaan |
|---|---|---|
| Ndelok | Melihat | "Ayo ndelok wayang." (Ayo melihat wayang.) |
| Mangan | Makan | Sering juga menggunakan versi Krama, "Nedha". |
| Durung | Belum | "Aku durung rampung kerjane." (Saya belum selesai kerjanya.) |
| Kapan | Kapan | Kata serapan dari bahasa Indonesia, namun sering dipakai. |
| Malah | Malah/Justru | Menyatakan kebalikan dari yang diharapkan. |
| Jaluk | Meminta | "Aku jaluk tulung." (Saya minta tolong.) |
Untuk menggambarkan keadaan atau sifat, bahasa Jawa juga memiliki kekayaan kata yang unik.
| Bahasa Jawa Tengah | Arti dalam Bahasa Indonesia |
|---|---|
| Gampang | Mudah |
| Angel | Sulit/Susah |
| Becik | Baik/Bagus |
| Ala | Buruk/Jelek |
| Bener | Benar |
| Saiki | Sekarang |
Aspek paling penting dalam Bahasa Jawa Tengah adalah tingkatan bahasanya. Kesalahan dalam memilih tingkat bahasa bisa dianggap tidak sopan. Secara umum, ada tiga tingkatan utama: Ngoko, Krama Madya, dan Krama Inggil.
Sebagai ilustrasi perbedaan, mari kita lihat kata "Pergi":
Memahami tingkatan ini sangat krusial. Jika Anda memanggil seorang sesepuh dengan kata "kowe" (Ngoko) alih-alih "panjenengan" (Krama Inggil), itu dapat menyinggung perasaan mereka.
Berikut beberapa frasa pendek yang sering terdengar di Jawa Tengah:
| Bahasa Jawa Tengah | Arti dalam Bahasa Indonesia |
|---|---|
| Sugeng Enjing | Selamat Pagi |
| Maturnuwun | Terima kasih (Versi lebih sopan dari "Matur nuwun") |
| Pripun Kabare? | Bagaimana kabarnya? (Krama) |
| Kula nuwun | Permisi (Saat hendak masuk rumah orang) |
| Mboten Usah | Tidak perlu |
Mempelajari bahasa Jawa Tengah adalah perjalanan yang menarik. Meskipun terdapat variasi dialek (misalnya, Jawa Solo yang cenderung lebih halus daripada Jawa Pekalongan atau Banyumas), inti kosakatanya tetap saling terhubung. Dengan sedikit usaha, Anda bisa menikmati kekayaan budaya Jawa dengan lebih mendalam. Mulailah dengan mengenal kata-kata dasar di atas, dan secara bertahap, pelajari aturan sopan santun dalam bertutur.